"Saya cuman takut Mas.... Saya takut tenggelam setelah jatuh terlalu dalam."
"Jadi ini semua cuman perkara salah paham 'kan? OK, gimana kalo kita bikin kesalahpahaman itu jadi kenyataan?"
"Maksudnya, Mas?"
"Ayo kita bikin lo hamil beneran!"
"HAH?!"
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jadi gimana? Lo suka 'kan?"
Althaf dengan bangganya menunjukkan pemandangan di depannya kepada Aleena. Ia merentangkan tangannya, menutup matanya dan menarik napas dalam.
"Hhah... Tempat ini emang selalu jadi yang terbaik buat liat sunset," lanjut Althaf.
Aleena ikut tersenyum melihat senyum Althaf yang begitu merekah, terlihat sangat bebas dan bahagia.
Ia pun melakukan hal yang sama seperti yang Althaf lakukan, menutup matanya dan membiarkan embusan angin menabrak wajahnya, menerbangkan helaian rambutnya tak tentu arah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Althaf yang tak sengaja melirik ke arah Aleena di sampingnya itupun terdiam untuk sesaat, matanya membola seakan enggan untuk berkedip, pemandangan yang sangat indah.
"Cantik banget," gumam Althaf sambil menatap lurus ke arah Aleena.
"Mas?"
"Hm?"
"Mas ada bilang sesuatu?" tanya Aleena dengan ekspresi penuh tanya, pasalnya angin di tempat itu cukup kencang jadi ia tidak bisa mendengar dengan begitu jelas.
"I-itu... Mmm.... Ma-maksud gue pemandangannya cantik banget, iya 'kan?" Jawab Althaf sambil mengayunkan kedua tangannya ke depan dan belakang untuk menutupi saltingnya.
Ia sengaja menatap ke segala arah untuk menghindari bertemu tatap dengan Aleena, beruntungnya cahaya kemerahan dari matahari yang terbenam sedikit membantu Althaf untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah, Althaf total malu.
"Um, Mas sering ke sini?" Tanya Aleena dengan senyumnya yang mengembang sempurna.
"Nggak juga, kadang-kadang doang. Dulu gue sering ke sini pas lagi bolos sekolah buat muroja'ah, soalnya gak ada yang bakalan marahin mau segede apapun gue teriak," jawab Althaf.
"Mas sering bolos?"
"Ehhehe.... Kata Ummi gue pas kecilnya nakal, sering lari-larian sama kabur-kaburan. Padahal aslinya mah kagak, mungkin," jawab Althaf dengan sedikit berbisik pada kata terakhirnya.