"Saya cuman takut Mas.... Saya takut tenggelam setelah jatuh terlalu dalam."
"Jadi ini semua cuman perkara salah paham 'kan? OK, gimana kalo kita bikin kesalahpahaman itu jadi kenyataan?"
"Maksudnya, Mas?"
"Ayo kita bikin lo hamil beneran!"
"HAH?!"
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mas, apa gak kebanyakan makanannya?"
Aleena menatap setiap menu yang tersaji di atas meja di depannya, sangat banyak, bahkan sampai memenuhi seluruh permukaan meja.
Sementara Althaf yang duduk di depannya nampak sangat antusias dengan tersenyum lebar, ia menggeleng sambil menatap Aleena lalu memilih makanan mana yang akan ia lahap lebih dulu.
"Nggak kok, semua makanan di sini enak-enak, cobain deh!" Jawab Althaf sambil menaruh beberapa lauk ke piring Aleena.
"Gak usah banyak-banyak, mas," Aleena menahan tangan Althaf yang hendak memberinya lauk lagi.
Sentuhan hangat Aleena yang mengenai kulitnya membuat Althaf berhenti dari kegiatannya, ia mematung, sampai Aleena menjauhkan tangannya dari tangan Althaf.
"Saya bisa ambil sendiri, makasih," Aleena tersenyum ke arah Althaf lalu mulai memakan makanan di piringnya dengan khidmat.
Althaf yang melihatnya ikut tersenyum, lalu ia pun mulai memakan makanannya sendiri. Sebelum mulai makan tadi, Althaf lebih dulu memimpin do'a, dan kini mereka mulai menikmati makanannya masing-masing.
Althaf memilih rumah makan lesehan sebagai destinasi kulinernya hari ini, selain karena harganya yang relatif lebih murah, makanannya juga lebih sesuai dengan lidah melokal Althaf.
"Mas, kenyang," Aleena berkata pada Althaf.
Althaf melirik isi piring Aleena yang bahkan belum habis setengahnya.
"Kok gak diabisin sih? Diabisin dong, kata Ummi kalo makanannya gak diabisin ntar nasinya nangis," jelas Althaf seperti yang biasa Umminya lakukan saat dia masih kecil.
"Tapi mas, kenyang," jawab Aleena dengan ekspresi memelasnya.
"Gini deh, kalo lo bisa ngabisin makanannya ntar gue beliin es krim sepuas lo, gimana?"
Mendengar kata es krim, mata Aleena pun kembali berbinar, dengan semangat ia pun kembali meraih piringnya dan melanjutkan memakan sisa makanannya.
Althaf dengan rasa bangganya ikut tersenyum melihatnya, ia mau Aleena menjadi lebih gemukan, ia rasa Aleena terlalu kurus untuk ukuran seorang ibu hamil.
"Lo harus rajin makan yang banyak, setidaknya demi dede bayi di perut lo. Kalo lo mau apa-apa bilang aja, gue gak mau dibilang suami yang pelit sama istrinya kalo lo kurus gini, ntar Ummi juga marah terus ngira gue nelantarin lo," jelas Althaf panjang lebar sambil mencomot semua lauk di atas meja lalu memindahkannya ke piringnya.
***
Sesuai janjinya pada Aleena, setelah makan Althaf mengajak Aleena melanjutkan perjalanan menuju pusat perbelanjaan. Begitu memasuki area dalam Mall, Althaf langsung menuju stand es krim yang tidak jauh dari pintu masuk Mall.
Setelahnya ia membeli satu bowl es krim berukuran besar yang berisi berbagai rasa, karena ia bingung harus membeli rasa apa jadi ia memutuskan untuk membeli semua rasa masing-masing satu cup es krim.