Batas

1K 66 28
                                    

(Sebelumnya, mohon maaf atas ketidaknyamanan perbedaan naskah yang dikirimkan dan yang diposting. Hal ini dikarenakan wattpad mengubah semua "pernak-pernik" di aplikasi word menjadi tulisan standar.)

Batas

Written by: @alleneln11

Seorang pria muda terduduk diam dan berusaha membuat dirinya nyaman. Fokusnya tertuju pada kepala seorang pria tua yang berada di depannya. Melihat kepala itu sambil memikirkan hal lain. Berpikir jika seperti inilah rasanya berada di dalam kabin pesawat terbang.

Ketika berada di ketinggian telinga akan beradaptasi dengan perubahan tekanan udara di dalam kabin. Akibatnya, udara terperangkap di dalam telinga dan akan menyebabkan denging yang disertai rasa nyeri. Semua persis seperti buku-buku tebal yang pernah dia baca. Sebuah guncangan malah membuat ujung bibirnya melengkung ke atas.

Inilah sains, sebuah ilmu pengetahuan yang begitu luas tanpa mengenal sebuah batas dan pria itu menyukainya. Orang pemalas tak akan pernah tahu nikmatnya mempelajari sains, apalagi ketika suatu pembenaranya bisa ditemukan.

Ini turbulensi.

Pria itu bermonolog melalui hatinya. Lalu, bergerak merogoh saku matel tipis yang dia pakai. Perhatiannya teralihkan sebentar dan tertuju pada liontin perak yang telah berada di tangannya. Liontin tua pemberian seseorang dan dia pun kembali bersuara lewat hatinya.

Orang awam sepertimu pasti tak akan mengerti. Tak akan mengerti alasan mengapa pesawat ini tiba-tiba berguncang? Dan Orang jahat akan menjawab, jika Tuhan sedang marah padanya. Padahal keadaan inilah yang disebut turbulensi. Suatu kondisi di mana terjadi perubahan kecepatan aliran udara hingga menimbulkan guncangan.

Oh, kau pun harus tahu aku mempelajari ini lewat dinamika fluida. Apa kau tahu jika dinamika fluida juga bisa dipelajari dengan melihat asap dari cerobong. Ah, kau pasti tak akan mengerti. Istilah fluida gas, cair, dingin, dan panas pun kau tak mengenalnya. Kau itu hanya tahu tentang bernyanyi saja. Aku serius, kau tak perlu bersedih jika tak mengerti karena aku tetap menyukaimu, seperti aku mencintai dunia sains bahkan lebih dari hal itu.

Manik bundarnya masih tertuju pada liontin perak yang telah terbuka menjadi dua bagian. Wajahnya tersenyum senang melihat foto sang kekasih, orang yang dia cintai sedari dulu. Xiao Zhan, nama kekasihnya. Pria manis yang hanya mengerti tentang bernyanyi.

Berbeda dengan sang kekasih, pria yang berada dalam kabin ini sudah seperti buku berjalan, terlebih tentang kimia. Namanya Wang Yi Bo dan dia bukan bukan seorang Profesor. Dia itu seorang lulusan teknik yang sekarang merangkap, menjadi mantan process engineer.

Jelasnya pria itu sekarang pengangguran, tak memiliki pekerjaan setelah diberhentikan dari industri tempatnya bekerja. Bukan karena kemampuannya yang tak bisa bersaing, semua orang di dunia teknik adalah orang pintar.

Hanya saja kondisi ekonomi sedang memburuk, perang China-Jepang dan perang saudara menimbulkan inflasi yang cukup besar. Beberapa orang juga mengalami hal yang sama, seperti yang Wang Yi Bo rasakan. Untuk meninggalkan daratan China pun terasa sangat susah.

Tujuan pria itu sekarang kembali ke Adelaide, tempat di mana kenangan masa kecilnya berada. Ini kali pertama dirinya pergi dengan menggunakan pesawat terbang, hingga cukup menguras isi tabungannya. Wang Yi Bo berpikir jika uang masih bisa dia cari tetapi kebahagiaan tak serta-merta bisa didapat dengan uang.

Cukup lama Wang Yi Bo berpikir akan masa depannya hingga akhirnya memutuskan untuk kembali, lebih baik menempuh pendidikan saja di Adelaide. Beralih profesi menjadi tenaga pengajar mungkin lebih baik. Meninggalkan pabrik dan lingkungan industri juga memperkecil risiko dirinya terpapar bahan kimia.

KONTES MENULIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang