Disudut dunia ini terdapat suatu daerah yang jarang sekali diketahui seseorang. Nama daerah itu adalah Jutrzenka. Daerah ini berada di daerah utara daratan Eropa, dekat perbatasan norwegia. Tempat ini adalah tempat ajaib, namun ini tak bercerita tentang sihir. Ini adalah kisah tentang suatu tempat yang memiliki kemajuan peradaban yang sangat pesat. Tempat dimana pusat ilmu dan teknologi berkiblat. Tempat dimana semua ilmu, pengetahuan , dan teknologi berkumpul. Banyak gedung gedung bertingkat dan juga transpotasi moderen yang canggih di dalam sini. Bahkan ada mobil yang bisa terbang dan berenang. Atau kau bisa menemukan hotel tanpa pelayan, karena mereka mengandalkan robot robot berteknelogi canggih dalam menyediakan pelayanan nya. Dan ada pula kebun binatang hologram yang menampilkan binatang binatang yang telah punah di masalalu. Atau kau juga bisa menemukan pusat perbelanjaan yang menyediakan sebuah karpet terbang untuk pengunjung nya agar tidak capek berjalan saat berbelanja. Bukankah semua itu cukup keren.
Namun di balik kemajuan itu terdapat suatu hutan terlarang bermama Chintanaka, suatu hutan yang berada di sudut Jutrzenka. Tempat yang jauh dari hiruk pikuk kehidupan. Suatu hutan gelap, yang jarang di kunjungi manusia.
"Pa, apakah benar dia berada disini. " Tanya seorang anak berusia 7 tahun pada sang ayah.
"Apa Xiaozhan takut. " Tanya Xiaochen, ayah dari anak bernama Xiaozhan itu.
"Tidak. Hanya saja tempat ini sangat gelap. " Ucap Xiaozhan kecil sedikit bergidik ngeri
"Kau tahu zhan. Ada beberapa jenis binatang yang sangat lemah dengan cahaya. Karena itukah papa dan grandpa mu membangun hutan buatan ini untuk melindungi nya. " Ucap xiaochen pada anak semata wayangnya.
Malam itu mereka terus berjalan. Hingga tanpa sadar mereka sudah berada di bagian tengah hutan, tedapat sebuah rumah besar berpagar hitam. Rumah itu tampak menyeramkan dan tidak terawat.
"Sampai. " ucap Xiaochen. Xiaozhan yang menatap bangunan itu hanya bisa terperangah. Bangunan ini cukup besar dan luas, mungkin saja jika bangunan ini terawat maka tempat ini akan terlihat seperti rumah mewah ditengah hutan belantara. Namun sayangnya rumah besar ini malah tampak seperti kastil hantu.
" Masuklah. Kita akan menemuinya, dia sudah menunggu kita. " ucap Xiaochen sambil menarik Xiaozhan kecil memasuki pekarangan rumah itu. Dan seperti ada bius yang mematikan akal sehatnya, tanpa sadar Xiaozhan sudah berjalan meninggalkan ayahnya. Langkah kecilnya terus menuntunnya menuju rumah tersebut, seolah ada yang memanggilnya untuk segera masuk.
Brakkk....
Tepat sebelum Xiaozhan menyentuh gagang pintu rumah itu, Xiaochen sudah menahan pintu rumah itu dengan mendorong badan pintu denhan cukup keras " Jangan terburu - buru anak muda." Ucap Xiaochen sambil menatap xiaozhan. Dan Xiaozhan pun segera menyingkir untuk memberi akses pada sang ayah.
