So Far Away

620 54 26
                                    

Summary :
Wang Yibo pikir, binar cerah di kedua mata Xiao Zhan akan ada selamanya.
_______________

A YiZhan Short Fict by @Feily_Onn

Angst, and not-real-love story Wang Yibo to Xiao Zhan

so far away

(… so close like an artery, but, I can only hold you in my memory…)

_______________

“Zhan ge, aku pulang.”

Debrak pintu terbuka, Wang Yibo mendesah senang saat terbebas dari berat sepatu fantofel yang membebani. Sandal rumah dia abaikan, Wang Yibo memilih bertelanjang kaki saat melintasi lorong menuju ruang tengah apartemen.

Lantainya dingin, tapi setiap langkah berhasil meluruhkan satu per satu beban yang menggayuti pundaknya.

“Zhan ge?” kepalanya celingukan saat dia memanggil lagi.

Satu senyum terulas, Wang Yibo menatap pada Xiao Zhan yang patuh duduk di depan TV. Pria yang dia panggil tengah bersandar pada sofa dengan satu tangan menopang dagu. Ada raut bosan yang nyata disana, disertai cebikan lucu kala melihat gaya chef acara lomba masak di layar kaca sedang marah-marah pada salah satu peserta.

Wang Yibo menarik lepas jasnya, melempar sembarangan ke kursi samping dengan tas kerjanya sekalian. Beberapa dokumen tercecer, tapi dia tidak peduli. Semangatnya naik saat melihat Xiao Zhan menoleh.
“Kau sudah pulang.”

“Dari tadi. Memangnya Zhan ge tidak dengar?”

“Suara TV terlalu keras.”

Wang Yibo melihat cebikan yang sama sekali lagi, akhirnya tidak tahan untuk tidak melangkah dan mengambil remote. Dia menekan beberapa tombol, lantas menoleh pada pihak lain, “Segini?”

Xiao Zhan mengangguk puas. “Dan ganti channelnya. Aku bosan melihat yang ini.”

Wang Yibo duduk di samping Xiao Zhan, menatap hazelnya yang jernih diterangi cahaya lampu. “Kupikir kau menyukai drama paginya.”

“Tidak lagi. Judul yang itu sudah tamat kemarin, dan drama penggantinya benar-benar payah. Aku terus mengumpat sepanjang hari.”

“Memang kenapa?”

“Tokoh utama prianya benar-benar bajingan. Dia pengangguran dan hanya hidup dari penghasilan sang istri tapi masih selingkuh dengan seorang wanita muda.”

“Mungkin dia bosan?”

“Oh, bahkan jika dia bosan, apa masuk akal untuk berpaling semudah itu? Dan istri yang dia selingkuhi adalah gambaran wanita ideal masa kini. Dokter, pintar, perhatian, cantik dan sebagainya.”

“Mereka tidak punya anak?”

“Dia punya!” Xiao Zhan berbicara berapi-api. “Dan itu laki-laki. Sudah remaja juga! Ya tuhan, hentikan ini. Aku akan emosi lagi jika menontonnya.”

“Baiklah. Aku akan menggantinya besok sebelum bekerja.” Wang Yibo tertawa pada raut kesal Xiao Zhan yang bukan main manisnya.

Ada hening yang nyaman memenuhi apartemen. Sejurus kemudian, Wang Yibo berkata dengan suara terseret. “Ah Zhan ge, ayo temani aku makan.”

Nadanya mengalun manja, begitu sengaja meminta perhatian seperti kasualitas setiap hari.

“Kau belum makan?” Xiao Zhan melirik pada jam yang tergantung di dinding. Sembilan lebih sepuluh. “Sudah semalam ini dan kau belum makan? Dasar bodoh. Apa kau segitu sibuknya?”

KONTES MENULIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang