Zeus

572 49 26
                                    

Zeus

@orianazhanzhan

Warning : R 18+

“Cerita apa yang harus kubuat?”

Kalimat dari sang penulis mengisi kesunyian ruang itu. Laptop telah duduk manis di atas meja, dan dirinya telah siap untuk menulis sebuah fan fiksi. Hingga secara tidak sengaja konsep ceritanya menghilang, dan membuatnya mau tak mau harus duduk diam sambil terbengong-bengong memikirkan konsep cerita yang baru.

Ia meminum coklat panas dari cangkir berwarna putih dengan goresan hitam, membiarkan suhu minuman itu menghangatkan rongga kosong dalam dirinya. Netranya mencari-cari, meneliti setiap objek yang penglihatannya dapat jangkau. Siapa tahu dapat dijadikan ide menulis.
Bola hitam itu jatuh kepada lukisan tua yang entah dibuat pada tahun berapa. Ia menyelisik setiap goresan dan cerita ini dimulai.

***

Alkisah, pada Olimpus --tempat dimana dewa tinggal-- terdapat dewa yang mengatur semua keadilan. Dewa itu bernama Zeus, sedangkan nama manusianya adalah Sean Xiao.
Zeus yang agung itu merupakan putra dari Kronus dan Rea. Satu-satunya anak yang tidak ditelan oleh Kronos, dan ia adalah orang yang sama yang membebaskan saudara-saudaranya dari perut Kronos.

Sean sendiri memiliki kuasa penuh atas pengendalian petir. Kekuatan mengerikan yang ia punya membuat rasa angkuh dalam dirinya semakin tinggi.

Ia menikahi Hera, Dewi Pernikahan yang sekaligus kakaknya. Kombinasi dari keduanya memberikan mereka sebuah kehebatan yang tidak akan tertandingi.

Zeus sendiri termasuk dalam jajaran dewa yang berpengaruh. Ia merupakan dewa yang mengatur Olimpus. Selain itu, ia juga menjadi tokoh yang berpengaruh saat pembagian kekuasaan dewa.

Dirinya memiliki kuasa penuh atas keadilan di Olimpus, lautan, alam bawah serta bumi. Kakaknya yang bernama Poseidon menjadi dewa atas lautan, serta Hades menjadi penguasa dunia bawah. Omong-omong, Zeus merupakan adik dari Hades.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, Hades merupakan penguasa dunia bawah. Yang berarti ia juga menguasai kematian. Kekuatan yang ia miliki juga turut bertanggung jawab atas keseimbangan hidup dan mati setiap makhluk yang ada. Dewa Kematian itu memiliki nama asli yang jarang manusia ketahui, karena sebagian besar dari manusia menyebutnya ‘The Unseen’.

Wang Yibo merupakan nama manusianya. Yang menyedihkan, Wang Yibo merupakan sebuah batu sandungan untuk sang adik sekaligus penyelamatnya. Ia sengaja membunuh Persefon, hanya untuk memuaskan nafsunya. Hal inilah yang membuat keseimbangan dunia menjadi kacau.
Bagaimana mungkin?

Dewa Keseimbangan sekaligus Dewa Petir membuat sebuah peraturan baru yang cukup aneh. Ia membuat titah bahwa jumlah manusia antara laki-laki dan perempuan harus berjumlah sama. Tidak hanya manusia, ia juga menetapkan peraturan itu di Olimpus, laut, dan dunia bawah.

Demi keseimbangan itu, Zeus telah membunuh semua manusia dan beberapa dewa yang ia anggap sebagai gangguan untuk keadilan versi dirinya.
Selain peraturan tadi –yang anehnya disetujui Hertia, Sang Dewi Kebijaksanaan--, ia juga menitahkan bahwa setiap manusia akan memiliki pasangan yang telah ditentukan oleh Hera, istrinya. Seorang laki-laki akan bersama perempuan, begitupun sebaliknya. Hal ini juga berlaku untuk seluruh dewa tak terkecuali Hades dan Poseidon. 

Jelas, dengan kematian Persefon, keseimbangan antara laki-laki dan perempuan menjadi hancur.

***

Suara pintu terbuka menjadi jeda untuk sang penulis itu. “Selamat datang!” sapanya.

            “Aku pulang.” Tamu itu segera memeluk sang penulis. “Kau bau, mandilah,” titah sang penulis. Si tamu hanya bisa terdiam, “Aku rindu.”

KONTES MENULIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang