My Mistress Man

470 45 22
                                    

"Kau pikir tidak ada yang akan menghalangi jalanmu hanya karena kau mencintai seseorang, bodoh, persamaan gender kita adalah batasannya!"

My Mistress Man

Tema: Batas

Genre: Boys love, fantasi, humor

Story by : Ther

Kereta kuda dari kekaisaran telah tiba di kota Wu dengan iringan gong dan drum yang dipukul sepanjang jalan. Membuat momentum kedatangan salah satu selir kaisar teramat mewah. Di dalam kereta kuda itu seorang gadis cantik yang merupakan selir kaisar menjadi bahan gunjingan orang-orang selama di perjalanan.

"Hei! Hei! Kereta kuda kepulangan selir kaisar sudah tiba. Katanya itu selir Xiao."

"Keluarga Xiao, bukankah mereka yang menjabat sebagai jenderal besar di dinasti sebelumnya?"

"Benar. Kaisar yang baru mengangkat putri keluarga Xiao menjadi selir."

"Tapi meski putri mereka sangat cantik, kudengar putra mereka jauh lebih memesona."

"Ah, siapa namanya? Dia mati terlalu dini, sebelum kaisar yang ini bertakhta."

"Namanya …."

"Xiao Zhan."

.

Dawai dipetik dengan lembut oleh jemari halus seorang seniman perempuan. Seseorang yang mendengarnya sampai tertidur akibat melodi lembut itu. Seniman perempuan menyelesaikan permainannya, lalu mengarahkan tatapan pada pemuda yang terlelap di salah satu meja.

"Ekhemmm!" Seniman perempuan itu berdeham dan membangunkan pemuda itu. Tubuhnya nyaris terjengkang ke belakang karena terkejut.

"Ah, maafkan aku Nona Ying, aku hanya mendengar seperempat permainan dawaimu." Cengiran khas terlihat memesona, membuat seniman perempuan yang dipanggil Nona Ying memaklumi.

"Tapi jika kau tambahkan nada re di bait kedua sebelum la, maka permainanmu akan benar-benar sempurna."

Nona Ying berpikir sejenak sebelum melakukan sesuai instruksi pemuda itu. Ternyata memang benar, nada yang dikeluarkan dawainya terasa jauh lebih indah dan terdengar seperti ciri khasnya. Nona Ying tersenyum manis, membuat pemuda itu terpesona hingga mendekati Nona Ying yang masih duduk di panggung kecil, dalam sanggar sederhana kota Wu, tempat mereka berada. Pemuda itu membawa Nona Ying menuruni panggung, dengan cara menggendong bridal. Mereka saling bertukar tatap.

Brakk!

Pintu ruangan itu terbuka, suara lantang kemudian menyusul dengan cepat.

"Tuan Muda, selir kaisar sudah tiba di Jia Li!"

Pemuda itu, yang dipanggil Tuan Muda, membeliakkan matanya terkejut dan senang. "Adikku sudah pulang!" teriaknya sambil melepaskan gendongannya dan melompat girang. Nona Ying terjatuh dan berteriak, dia memasang wajah melas sambil mendudukkan diri.

Tuan Muda itu adalah anak tertua keluarga Xiao, Xiao Zhan. Setelah cukup bersenang-senang dia menyadari keberadaan Nona Ying dan mengulurkan tangan untuk membantu berdiri. "Maaf Nona Ying," ucapnya seraya mengelus lembut tangan Nona Ying dan mendaratkan kecupan ringan, "kau memang cantik, tapi adikku adalah wanita tercantik sedunia." Xiao Zhan pergi meninggalkan Nona Ying yang mematung, juga seseorang yang memanggilnya tadi.

Xiao Zhan sudah berada di depan Jia Li---tempat kediaman keluarga Xiao. Dia bergegas memasuki rumah tanpa menghiraukan sekitar dan berteriak-teriak seperti orang gila, "Adikku! Adikku!" Seseorang yang dipanggil memunculkan diri dari balik pintu dapur dengan ayam goreng di genggamannya dan di mulutnya yang penuh. "Kwakwakk!" teriak Xiao Meimei, selir kaisar dan adik Xiao Zhan.

KONTES MENULIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang