"Marah"(2)

247 37 7
                                    

"Lah??! Ngapain lo balik cuman demi gue? Gue sama lo udah gaada hubungan apa - apa lagi! " lanjut dara.

"IYA! Gue nyesel se nyesel nya! Puas lo! " balas fano sambil memegang dadanya.

"fan udah fan jangan terlalu emosi nanti kum-"

"Diem lo! Gue gak peduli lagi sama semuanya, gue udah muak! " potong fano pada ucapan kevin dia adalah temannya dari Belanda.

"Tapi fan inget omongan bokap lo," lanjut kevin, kevin adalah anak dari teman ayahnya fano, kevin keturunan Belanda dan Indonesia jadi dia bisa berbahasa Indonesia.

"Ka udah ka pergi yu, gaada gunanya juga ngomong Sama si dara," ajak amel dengan memegang tangan fano.

Fano hanya diam ketika amel memegang tangannya, dan melanjutkan omongannya.

"Bentar mel, Oiya satu hal lagi sebelum gue pergi, gue mau kalian berdua jangan nunjukin muka kalian dihadapan gue! dan gue sama kalian udah gaada hubungan apa - apa jadi stop ganggu gue! " tegas fano pada bagas dan dara.

"OKE! " balas dara.

'Ko jadi gini sii' ujar bagas dalam hati.

"Fan ayo langsung ke rumah sakit aja," perintah kevin pada fano yang terlihat terus memegang dadanya.

"kaaa ayo ka plis jangan nyiksa diri kaka," lanjut amel yang melihat muka fano pucat.

'Fano kenapa? Apa gue salah sama dia? ' Tanya dara pada dirinya sendiri dalam hati.

Fano tiba - tiba kehilangan keseimbangan dan memegang tangan amel dengan sangat erat.

"Eeh ka kenapa? " tanya Amel syok.

"gapapa, vin ayo gue udah gakuat," ajak fano pada kevin.

"Dar yu pulang, jangan disini nanti ketularan sakit," singgung bagas pada fano yang tengah ke sakitan.

"Bagas ko kamu ngomong gitu?? " tanya dara kesal.

Bagas hanya tersenyum dan berkata," bercanda Sayang, "

"Fan ayo," ajak kevin pada fano.

"Aku ikut! " ucap amel yang membuat fano tersenyum tipis.

'Ihs amel apaansi caper banget sama fano' batin dara.

"Dar kita makan siang yu" ajak bagas.

"Yaudah ayo," balas dara.

Bagas dan dara meninggalkan fano dan teman - temannya.

"Gue ga nyangka dara gitu," kata fano yang terus menahan rasa sakit yang dialaminya.

"udah fan lupain dia, dia udah hianatin lo, " balas dani.

"Udah ish kenapa jadi bahas dara? Mending ke rumah sakit."

"Tumben Fitri bersuara," ledek dani.

"Kalian pulang aja biar gue, kevin sama Amel yang ke rumah sakit," perintah fano pada dani dan fitri.

"gaah gue mau ikut! " bantah dani.

"Plis gue udah gakuat, dada gue sakit."

"Yaudah ayo, lo gue gandeng ya," usul Kevin.

¤Skip rumah sakit¤

"Ini penyakitnya udah parah banget, gue takut fano kenapa napa," ujar kevin yang terus melihat keruang UGD.

"kenapa fano nekat banget si! Udah tau dia lagi sakit kenapa harus balik ke Indo," timbal dani kesal.

"Gue udah bilang gitu, tapi fanonya maksa pulang katanya dara sakit, dia gak mau dara kenapa - kenapa, makannya dia pulang ke indo," papar kevin yang membuat semua tercengang.

'Ya ampun ka fano, gue nyesel banget kenapa gue bohong kalo dara sakit' batin amel menyesal melihat kondisi fano sekarang.

" ka Fano udah lama kaya gini? " tanya Fitri.

"udah, dari fano kecil dia udah sakit tapi gak separah sekarang, ayahnya fano nitipin fano ke gue supaya gue bisa jagain dia, ayahnya fano takut kalo penyakit fano kumat gaada yang nolongin, bisa - bisa nyawa fan-" perkataan Kevin terpotong gara - gara dokter memanggil kevin kedalam ruanggannya.

"Kevin manansala? " panggil seorang dokter bedah yang keluar dari ruangan fano di rawat.

Kevin langgsung membalikan badannya dan menjawab," Iya dok, ada apa? "

"Sebaiknya kita berbicara di ruangan saya," kata dokter yang meninggalkan kevin dan teman - temannya.

¤Skip ruangan dokter¤

"Kenapa dok?? Ada apa??? " tanya Kevin khawatir.

"Anda sebagai teman atau keluarganya pasien yang bernama fano?"

"Saya.. Saya teman sekaligus keluarganya dok"

Kevin sangat menyayangi fano, kevin telah menganggap fano sebagai sodaranya sendiri jadi tak heran bila dia menganggap fano adalah keluarganya.

"Ooh oke baik, saya akan jelaskan penyakit pasien yang bernama fano,"

"Iya dok silahkan"

"pasien fano sakitnya semakin parah, kemungkinan hidup fano sedikit, bisa dibilang dua sampai tiga bulan lagi," papar dokter dengan muka sedikit menunduk.

"Hah? Maksud dokter fano hidupnya ga lama lagi?" tanya kevin syok.

"Iya, tapi keajaiban bisa terjadi pada siapa saja, kita tinggal tunggu keajaiban itu datang pada fano. "

"GA GA saya gak percaya!"

Okei teman - teman itu dia bagian 10 dari cerita ketos vs ketulas

Don't hilap vote dan komen ya
Makasii

Ketos vs Ketulas [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang