"maaf"(2)

226 35 23
                                    

"Kamu harus kuat, kasian fanonya."

"tapi saya gak bisa kehilangan fano dok, plis lakuin apapun demi fano," sambung Kevin sedih mendengar kabar fano.

"Sekarang kamu jagain fano selagi fano masih ada disisi kamu, jangan sia siain dia."

"Fano udah tau tentang semua ini? "

"udah"

"terus reaksinya? "

"Fano sudah kehilangan harapan hidup sejak ibunya meninggal, fano merasa gagal menjadi seorang anak, jadi saya mohon jaga fano."

"dokter udah kenal fano dari lama? "

"Iya, saya udah rawat fano sejak ia mulai sakit, tapi saya juga ikut sedih mengenai hal ini."

Kevin hanya bisa terdiam tak berdaya, apa yang harus ia katakan pada ayahnya fano?? Apa dia siap kehilangan orang yang sudah ia anggap sebagai keluarga sendiri??

"Tolong jaga fano disaat - saat terakhirnya, beri dia kebahagian," pinta dokter pada Kevin yang terus berdiam diri.

"Baik dok, saya keluar dulu," Pamit kevin meninggalkan ruangan dokter.

"Iya silahkan. "

Kevin keluar dari ruangan dokter, dan ia hanya bisa diam air mata mulai keluar dari matanya, Amel yang melihat kevin menangis segera menanyakan apa yang terjadi.

"Ka? Ko nangis? Ada apa? " Tanya Amel.

Kevin tak menghiraukan pertanyaan amel yang ada dipikirannya saat ini adalah apa dia sanggup melihat fano menderita?? Apa dia sanggup?

"Kak? Aku nanyaa! " lanjut Amel kesal karena pertanyaannya yang tak di hiraukan oleh kevin.

"Fanooo mel," tangisan Kevin pecah ketika menyebut nama fano.

"Kenapa?? Kenapa sama ka fano? " tanya amel yang mulai khawatir.

"Umur fano udah gak lama lagi," kevin menangis dan mencoba untuk menjelaskan apa yang dokter jelaskan padanya.

"Hah?! Ka fano?? Serius?? " tanyaa fitri yang kaget setelah mendengar cerita kevin.

"Lo boong ya?? Lo pasti boong," Tanya dani yang tak percaya dengan  apa yang di katakan Kevin.

"Gue serius! " tegas Kevin yang membuat semua orang menangis terutama Amel.
Perlahan amel mulai menangis ia sangat menyesal kenapa dia harus berbohong pada fano.

'Semua ini gara - gara gue, ka fano sakit gara - gara gue ' ucap amel dalam hati.

"Gue pengen kalian gak ada yang nangis, kasian fano, gue pengen kita bertindak Kayak gak ada apa - apa," ujar Kevin mencoba menguatkan dirinya.

"Tapi–"

"udah gaada kata tapi!  Gue mau kalian ngehibur fano! Beri dia kebahagian! " perintah Kevin pada semua teman fano.

"Iya ka, " balas amel dengan nada rendah.

"Gue mau periksa kondisi fano dulu, kalian kalo mau masuk ayo masuk tapi inget jangan ada yang nangis!" jelas kevin.

"Iya," jawab amel dan dani.

¤Skip ruang UGD¤

"Hai fan," sapa Kevin.

Fano hanya membalas dengan senyuman tipis.

"Kak! Aku mau ngasih coklat sama kaka,  coklatnya enak tau aku beli dari Cibaduyut di Bandung ka," kata amel yang berusaha menghibur fano.

"Mmm gausah mel makasih," balas fano dengan sedikit melihat kearah coklat yang diberikan padanya.

"Oiya fan, tadi malem tim nas kesukaan lo menang tauu... Gilaaa keren banget," kali ini giliran dani yang berusaha menghibur fano namun fano hanya membalas dengan senyuman.

"Kak, besok adek aku disunat kaka hadir ya, aku undang kaka secara pribadi nih nanti kaka jadii tamu spesial," ujar fitri dengan sedikit menggaruk kepalanya.

"Iya fit liat besok ya, " balas fano lemas.

"Oiya kalian udah tau? " lanjut fano.

"Udah gausah bahas begituan lagi!" bentak Kevin pada fano.

"Apasi gue nanya ko lo ngegas sih?"

"Ya maksud lo soal penyakit lo kan? " tanya Kevin pada fano yang hanya bisa membaringkan tubuhnya.

"Bukan pea!!  Ngapain bahas penyakit gue? Gue tau umur gue udah gak lama lagi, tapi gue si fine fine aja, gue anggap ini adalah akhir dari penderitaan gue, gue dari kecil harus ngerasain apa itu operasi, sama keluar masuk rumah sakit, gue cape sama semua ini, Anggap aja gue udah menang ngelawan penyakit gue ini," ucap fano yang membuat teman temannya sedih dibuatnya.

"aku minta maaf ya ka, gara - gara aku kaka harus masuk rumah sakit lagi," pinta amel dengan air mata yang terus mengalir dimatanya.

"Gapapa mel, justru aku mau bilang banyak - banyak terimakasih sama kamu, gara - gara kamu, aku bisa tau sifat dara dan bagas yang sesungguhnya," balas fano tersenyum manis pada Amel.

"Jangan ada yang sedih ya gue mohon, gue gak mau kalian sakit gara - gara nangisin gue," lanjut fano sambil menatap kesemua temannya.

"Gue gak bisa! " bantah dani.

"Harus bisa!  Lo gak mau liat gue bahagia?"

"Tapi gak gini juga caranya fanoo," balas dani yang tak terima dengan apa yang diucapkan temannya itu.

"Gue bahagia sangat bahagia, setelah ini gue bisa ketemu sama al marhum ibu gue, gue bisa liat senyumnya yang tulus sama gue, jadi gue mohon kalian jangan ada yang sedih," pinta fano pada semua temanya.

Okei teman - teman ini dia bagian 11 dari cerita ketos vs ketulas

Don't hilap vote dan komen ya makasii

Ketos vs Ketulas [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang