2. Tentangmu

980 72 12
                                        

Perbedaan itu indah. Tapi jika kita yang berbeda apakah masih bisa disebut perbedaan itu indah?
>>>
Tenang So Eun, tenang. Kau ke sini untuk wawancara kerja. Bukan untuk gugup seperti ini.

Aku berusaha menenangkan diriku.

Sekarang aku sudah duduk di kursi yang telah disediakan. Ada 4 orang yang akan mewawancarai ku.

Salah satunya dia. Membuat konsentrasiku kacau balau saja.

"Baiklah kita akan mulai wawancaranya. Apa Anda sudah siap?" tanya salah seorang dari mereka.

"Iya Pak, saya siap"

Secara bergantian 3 orang sudah mewawancarai ku dan aku berhasil menjawab dengan lancar.

Sekarang tersisa dia yang daritadi belum bicara sepatah katapun.

"Kau diterima. Mulai besok kau bisa bekerja di sini. Sebagai sekretarisku"ucapnya.

Jujur aku sangat terkejut. Tak jauh berbeda dengan 3 orang lainnya.

Sepertinya 3 orang tersebut terlihat keberatan. Tapi mereka tidak berdaya untuk menyuarakannya karena itu sudah menjadi keputusan CEO mereka.

"Terima kasih, Pak" aku membungkuk lalu keluar.

Apa sungguh semudah itu aku diterima di perusahaan besar ini?
•••
"Wah So Eun ku begitu beruntung" girang Na Yeon setelah mendengar kisahku.

"Tapi apa tidak aneh? Aku karyawan baru dan mendapatkan posisi sebagai sekretaris? Apa pada saat berbicara seperti itu dia sedang mengigau?"

"Sudahlah jangan pusingkan hal itu. Anggap saja ini adalah keberuntunganmu"

"Bagaimana? Dia sangat tampan, bukan?" lanjut Na Yeon

"Hmm"

"Hmm apa? Iya atau tidak?"

"Hmm iya" jawabku malu-malu.
•••
Aku tentu tidak lupa membagi kebahagiaanku dengan Jaehyun.

"Aku tidak menyangka yang duduk di sebelahku sekarang adalah sekretaris dari CEO Kim's Company"

"Hei hei kau ini sama saja dengan Na Yeon slalu menggodaku."

"Aku sungguh masih merasa aneh"lanjutku

"Berhenti berpikiran macam-macam. Sekarang sudah larut. Aku akan mengantarmu pulang"
~~~
Aku berangkat lebih awal. Aku tidak ingin terlambat di hari pertama bekerja.

"Nenek jangan lupa minum obatmu dan jangan terlambat makan" aku mengingatkan Nenek yang kadang lupa meminum obatnya.

Nenek sangat ketergantungan dengan obat jika ia tidak meminum obatnya, ia akan merasa sakit.

"Iya sayang. Berhati-hatilah dan lakukan yang terbaik untuk pekerjaanmu"

"Siap Nek" aku mengecup pipinya dan bergegas pergi.
•••
Kukira karena aku berangkat lebih pagi maka perusahaan masih sepi. Ternyata salah.

Suasana di dalam perusahaan sudah cukup ramai. Sepertinya karyawan di sini sangat disiplin waktu.

"Nona Kim So Eun?" suara pria berusia 40 tahunan menghentikanku.

"Iya Pak ada apa?"

"Tuan Kim Bum memerintahkan Anda untuk membaca ini"

Ia menyerahkan beberapa lembar kertas.

"Tuan sedang ke luar negeri. Jadi tugas Anda hari ini hanya membaca ini, setelah itu Anda boleh pulang" jelasnya.

"Baik Pak. Kapan kira-kira dia kembali? Maaf maksud saya Tuan Kim Bum"

Promise (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang