18. Pudar

483 45 10
                                    

Aku mencintaimu tapi rasa untuk memiliki perlahan memudar

>>>

Bukannya bahagia mendengar ajakan Kim Bum untuk kembali bersama, So Eun malah merasa kecewa.

"Semudah itu Bum kau bilang ingin menceraikan Ji Won? Kau tidak memikirkan nasib Yena? Di usia dini orang tuanya sudah bercerai?" air mata So Eun tumpah, perasaan di hatinya sungguh rumit.

Ia ingin kembali bersama Kim Bum tapi dengan cara yang baik. Bukan merebut.

"Tapi aku tidak mencintai Ji Won. Aku mencintaimu Kim So Eun" sahut Kim Bum dengan tatapan sendu.

"Tidak mencintai Ji Won? Lalu bagaimana bisa Yena ada? Sudahlah Bum. Kita hanya ditakdirkan sebagai sepasang mantan kekasih"

Setelah mengatakan itu, So Eun pun turun dari mobil tanpa mengucapkan terima kasih pada Kim Bum bahkan ia tidak menoleh sedikitpun ke arah Kim Bum.

Kim Bum tidak berniat untuk menahan So Eun. Ia menatap punggung So Eun yang berjalan semakin menjauh dan menghilang dari pandangannya.

"Aku benci keadaan ini. Aku benci tidak bisa mengingat kejadian 3 tahun lalu. Bagaimana bisa aku menghamili Ji Won?" mata Kim Bum memerah. Ia berusaha mengendalikan dirinya dan melajukan mobil menuju rumah Sin Hye.

•••

Tentu dengan senang hati Sin Hye menyambut kedatangan Kim Bum.

"Mengapa kau acak-acakkan seperti ini, huh?" heran Sin Hye.

"Aku bertemu So Eun dan akhirnya kami hanya bertengkar" jawab Kim Bum tertunduk.

Tanpa Kim Bum sadari, senyum bahagia terukir di wajah cantik Sin Hye.

"Baguslah" sahut Sin Hye.

"Bagus?" ulang Kim Bum.

"Maksudku baguslah kalian bertemu lagi. Tidak mungkin kan aku senang jika kalian bertengkar" jelas Sin Hye dengan senyum palsunya.

"Aku ingin menyelidiki kejadian 3 tahun lalu" tutur Kim Bum.

"Maksudmu saat kau mabuk dan tak sengaja meniduri Ji Won?"

"Iya. Aku tersiksa tidak bisa mengingat kejadian itu"

~~~

Keesokan harinya So Eun sudah sibuk dengan pekerjaannya di Busan. Ia berpikir tidak akan kembali sementara waktu ke Seoul.

"Bagaimana pertemuan dengan pamanmu kemarin?" tanya Soo Hyun yang duduk tepat di samping So Eun. Kebetulan hari ini ia tidak bekerja jadi ia ingin menghabiskan waktu liburnya menemani So Eun.

"Sedikit aneh. Saat aku mengatakan Nenek telah tiada, paman kelihatan tidak bersedih sama sekali. Ia malah tertarik menanyakan tentang Kim Bum"

"Kim Bum? Kau bertemu Kim Bum?" kaget Soo Hyun.

So Eun menggigit bibirnya. Ia sadar ia salah bicara.

"Iya oppa. Aku bertemu lagi dengannya"

"Mengapa baru mengatakannya sekarang? Apa ia tidak menyakitimu?" khawatir Soo Hyun.

So Eun tersenyum simpul.

"Aku berpikir hal ini tidak perlu kuceritakan. Bahkan Na Yeon dan Jaehyun saja tidak tau. Kim Bum hanyalah masa laluku oppa"

"Lantas jika ia hanya bagian dari masa lalu maukah kau menerima oppa untuk menjadi bagian dari masa depanmu?" tutur Soo Hyun membuat So Eun terperangah kaget.

So Eun tidak menyangka Soo Hyun akan menyatakan perasannya secepat ini. Oh tidak, memendam perasaan selama 3 tahun itu bukan waktu yang sebentar.

Soo Hyun menggenggam tangan mungil So Eun.

Promise (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang