4. Jatuh Cinta

738 61 8
                                        

Aku sudah berusaha untuk tidak menyukaimu, tapi aku gagal
>>>
Kim Bum tidak mengindahkan pertanyaan ku.

"Sepertinya kau lelah, rencana ditunda. Besok saja"

"Bum, tolong jangan membuatku bingung"

"Kau akan tau besok. Sekarang tunggu saja di hotel, aku ada urusan sebentar. Jangan ke mana-mana. Oke." ia mengusap rambutku, sebelum berlalu pergi.

"Iya aku akan menunggumu"
•••
Sudah pukul 10 malam tapi Kim Bum belum muncul. Aku mulai mengantuk tapi aku sudah berjanji menunggunya.

Kemudian tak lama pintu terbuka, pertanda Kim Bum kembali.

"Maaf sudah membuatmu menunggu lama" ucapnya lalu merebahkan diri di kasur.

Kami hanya memesan 1 kamar dengan 2 kasur besar di dalamnya. Entah kenapa Kim Bum tidak memesan 2 kamar. Katanya, agar mudah jika ada yang ingin di diskusikan denganku perihal pekerjaan.

Aku yakin ia tidak akan macam-macam.

"Apa kau sudah makan?" tanyanya.

Aku menggelengkan kepalaku.

"Kenapa?" tanyanya lagi lalu bangkit dari posisinya.

"Karena aku menunggumu" jawabku polos.
•••
Aku dan Kim Bum sudah selesai makan. Ya kami makan bersama setelah perdebatan kecil karena aku makan sangat sedikit. Kim Bum malah menyuapiku.

Jika Kim Bum terus bersikap manis aku bisa saja salah paham dengan perlakuannya ini.

"Selamat malam Bum" ucapku sebelum memejamkan mata. Aku menoleh ke arahnya sekilas.

Ia juga menatapku lantas tersenyum. Sepertinya aku akan mimpi indah malam ini. Sebelum tidur melihat senyuman semanis itu.

Aku hanya memejamkan mata. Aku sungguh tidak bisa tidur. Entah karena gugup atau terlalu bahagia. Perlahan aku membuka mataku.

Aku melihat Kim Bum duduk di tepi kasur dan sepertinya ia sedang meminum obat karena posisinya membelakangiku jadi aku tidak melihat dengan jelas.

"Bum?" panggilku seraya berdiri menghampirinya.

Kim Bum berbalik menghadapku dan dengan cekatan memasukkan obatnya ke laci.

"Kau sakit?" tanyaku lalu meletakkan telapak tanganku di dahinya. Tapi suhu tubuhnya normal saja.

"Jangan khawatir, aku baik-baik saja."

"Kau bohong. Lantas mengapa kau meminum obat?"selidik ku.

"Hanya obat biasa. Itu vitamin" bohongnya.

Tentu saja aku tidak percaya, terlebih saat aku mengingat ucapan Sin Hye saat di bandara.

"So Eun, tidurlah ini sudah larut malam"

Bukannya menuruti perintah Kim Bum, aku malah membuka laci tersebut dan mengambil obatnya. Aku membaca khasiat obat tersebut. Sekarang aku paham maksud Sin Hye.

"Kau ketergantungan dengan obat tidur ini huh?"

"Iya semenjak 1 tahun terakhir ini." tuturnya.

"Hentikan Bum, ini tidak baik"

"Aku sering bermimpi buruk dan sulit untuk tidur" jawabnya dengan tatapan sendu.

"Tap.."

Ucapanku terhenti karena Kim Bum langsung menarik tanganku. Aku terjatuh di kasurnya. Bukan, lebih tepat di pelukannya.

"Tetaplah di dekatku agar aku bisa tidur"

"Bum, ini tidak boleh" elakku.

"Hanya seperti ini. Tidak akan lebih" ucapnya memeluk tubuhku dari samping. Aku sudah seperti guling baginya.

Promise (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang