Ini kisah ku. Bukan, lebih tepatnya kisah ku dan dia yang berbeda. Aku tidak membenci perbedaan itu, hanya membenci takdir yang membuat ku bertemu dengan dia. Dari sekian jutaan manusia mengapa aku harus dipertemukan dengannya? Dari sekian jutaan ma...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Untuk ke sekian kalinya Na Yeon menelpon So Eun namun masih tak kunjung diangkat.
"Bagaimana ini? Sebentar lagi Jaehyun dan Soo Hyun oppa pulang. Aku harus menjawab jika mereka bertanya keberadaan So Eun"
Pada akhirnya, Na Yeon memutuskan untuk keluar sendiri mencari So Eun di tengah cuaca yang masih tidak baik. Sementara Jaehyuk, ia titipkan pada bibi.
•••
"Apa aku ini dulu kekasihmu?" tanya So Eun setelah terdiam beberapa saat. Hatinya begitu berdebar saat Kim Bum mengecup keningnya.
"Iya. Kita adalah sepasang kekasih dulunya. Karena suatu hal kita berpisah" jelas Kim Bum seraya mengusap rambut panjang So Eun.
"Mengapa kita berpisah Bum?"
"Tidak perlu kujelaskan, aku yakin perlahan kau akan kembali mengingat semuanya. Aku tidak ingin memaksamu. Kau ada di sisiku seperti ini saja aku sudah sangat bahagia. Dan sekarang statusmu adalah tunangan pria lain. Aku tidak ingin merusak kebahagiaanmu"
So Eun terhenyak mendengar penjelasan dari Kim Bum. Timbul sedikit keraguan di dalam hatinya.
"Apa aku bahagia dengan Soo Hyun oppa?" batinnya.
"Sudahlah, aku akan mengantarmu pulang. Cuaca sudah tidak seburuk tadi" ucap Kim Bum dan perlahan mulai melajukan mobilnya.
"Tak perlu terlalu dipikirkan perkataanku tadi. Tapi itulah faktanya. Jika kau memang bahagia dengan Soo Hyun aku akan turut bahagia" tutur Kim Bum.
Sungguh ia pembohong yang hebat, bagaimana mungkin ia turut bahagia?
"Maaf, aku belum bisa mengingatmu. Semuanya masih samar-samar diingatanku" ucap So Eun merasa bersalah.
"Tak apa, aku hanya minta tolong sering-seringlah menjenguk Yena. Ia senang jika ada kau So" sahut Kim Bum tersenyum hangat pada So Eun.
Lagi-lagi di kepala So Eun terlintas bayangan-bayangan seorang pria tersenyum dan tertawa bersamanya.
"Apa itu Kim Bum? Atau Soo Hyun oppa?" batin So Eun yang kebingungan.
•••
"So Eun eomma..." pekik Yena yang gembira melihat So Eun dan Kim Bum yang baru saja tiba di rumah sakit.
"Bagaimana sayang keadaanmu?" So Eun mengusap tangan mungil Yena.
"Aku baik saja. Aku pasti akan sembuh asalkan eomma sering menjengukku" tutur Yena.
"Iya kan appa?" lanjutnya lagi.
Kim Bum tertawa melihat Yena tetap ceria.
"Eomma berjanji akan sering ke sini untuk menjengukmu dan Yena juga harus berjanji untuk segera sembuh"
So Eun dan Yena saling menautkan jari kelingking mereka menandakan bahwa mereka saling berjanji.