Bisa mengenalmu adalah salah satu keberuntungan dalam hidupku
>>>
Aku benar-benar merasa takut. Pria asing ini sungguh gila."Sungguh kau menginginkanku?"
"Iya sayang. Aku sudah terpesona saat pertama melihatmu" ia semakin mendekatiku dan mengelus wajahku.
Ingin sekali ku tepis tangannya. Tapi aku tidak boleh gegabah.
"Baiklah, kupikir kau lebih tampan dari Kim Bum" aku pun balas mengelus wajahnya.
"Penglihatanmu sangat bagus jika begitu" tangannya mulai turun memegang kedua bahuku.
"Sebentar tunggu di sini, aku harus bersiap-siap dulu" aku mendorong tubuhnya ke kasur dan mengedipkan mataku.
Sengaja membuatnya tergoda agar ia tertipu.
Beruntung sekali ia membiarkanku ke kamar mandi. Ini kesempatanku.
Dengan tangan yang sedikit bergetar aku mengirim pesan ke Kim Bum. Percayalah, aku hanya berpura-pura berani di depan pria asing itu.
Bum, tolong aku. Segera ke sini.
Itulah isi pesan yang kukirim kepada Kim Bum. Aku tidak bisa berlama-lama di dalam kamar mandi.
Pria gila itu terus-terusan mengetuk pintu agar aku cepat ke luar. Sungguh tidak sabar.
Bagaimana ini? Aku mulai kehabisan akal untuk mengulur waktu.
"So sayang apa kau sudah siap?" tanyanya dari luar.
"Sebentar 5 menit lagi"
Oh Tuhan. Tolong kirim Kim Bum dalam waktu 5 menit ini.
Klek
Aku terpaksa membuka pintu karena ia mulai menggedor-gedornya.
"Jangan lama sayang. Aku bukan orang yang sabar" ucapnya sembari memainkan rambutku.
Sayang? Aku sangat jijik mendengar panggilan itu terlontar dari mulutnya.
Klek
Suara pintu terbuka. Aku sangat yakin itu Kim Bum.
"Siapa itu? Lancang sekali mengganggu kesenanganku" tuturnya lalu berjalan ke arah pintu.
Rasanya aku sudah sangat ingin berlari menuju pintu. Tapi aku takut ia malah melukaiku.
Benar. Itu Kim Bum.
"Sayang kau rupanya di sini. Kau salah masuk kamar" ucap Kim Bum menarik tanganku ke pelukannya.
"Seharusnya kau segera mengantar So Eun padaku bukan menahannya di kamarmu" sindir Kim Bum pada pria itu.
Aku bisa melihat Kim Bum mengepalkan tangannya. Ia seperti sedang menahan amarahnya.
Baku hantam tidak terjadi. Kim Bum masih bisa menahan diri.
"Kekasihmu adalah kekasihku" ucap pria gila itu.
"Itu hanya terjadi di mimpimu. Berani kau menyentuhnya akan ku buat keluargamu miskin 7 turunan" ancam Kim Bum yang mulai tersulut emosi.
"Bum ayo pergi saja"
Aku masih berada di pelukan Kim Bum. Hangat. Membuat ketakutanku hilang.
"Ingat itu. Jangan coba-coba berurusan denganku" ancam Kim Bum sekali lagi sebelum kami benar-benar pergi.
Pria itu kehabisan kata-kata.
•••
Aku menghela nafas lega saat sudah berada di dalam mobil Kim Bum."Terima kasih Bum. Maaf aku menyusahkanmu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Promise (Complete)
RomanceIni kisah ku. Bukan, lebih tepatnya kisah ku dan dia yang berbeda. Aku tidak membenci perbedaan itu, hanya membenci takdir yang membuat ku bertemu dengan dia. Dari sekian jutaan manusia mengapa aku harus dipertemukan dengannya? Dari sekian jutaan ma...