Aku masih menunggu takdir berbaik hati menyatukan kita
>>>
1 minggu telah berlalu sejak pertemuan ku dan Yong Hwa saat itu di mana ia menjelekkan Kim Bum. Ya, kuakui aku sempat percaya tapi aku pikir aku lebih mengenal Kim Bum darinya.Kim Bum ku pria baik tidak mungkin menjadi pria jahat seperti yang ia ceritakan. Bisa saja Yong Hwa menghasutku untuk membenci Kim Bum.
Pernikahan Kim Bum dan Ji Won tidak mampu membuatku membenci Kim Bum. Faktanya aku masih menganggap mereka tidak benar-benar menikah. Hatiku masih bertekad menunggu Kim Bum kembali.
Kembali kepadaku. Satu atau dua tahun tak masalah bagiku. Aku akan terus berdoa Tuhan membuatku bertemu lagi dengannya.
Oh ya sesuai rencana minggu ini aku akan berkunjung ke Seoul. Aku merindukan rumah lamaku di sana. Tempat berjuta kenangan bersama Nenek.
•••
"Oppa tidak perlu mengantarku. Kau akan terlambat bekerja" dumelku karena Soo Hyun oppa yang sudah siap mengantarku ke stasiun kereta."Biarkan saja. Oppa akan merindukanmu" jawabnya dengan memasang wajah cemberut. Mengapa menggemaskan?
Aku hanya bisa geleng-geleng kepala. Mengapa ia bersikap seolah aku akan pergi lama? Aku hanya 3 hari di Seoul dan setelah itu kembali ke Busan.
"Iya iya terserah oppa. Ayo berangkat" ajakku menenteng tas kecil yang kubawa.
•••
Setibanya di stasiun, ia juga tidak langsung pergi melainkan ikut menunggu sampai aku benar-benar naik kereta."Ingat, kabari oppa jika sampai" ucapnya untuk yang ke sekian kali.
"Iya setelah menginjakkan kaki di Seoul aku akan langsung memberitahumu" jawabku kesal karena kecerewatan pria tampan ini.
Aku pun melambaikan tangan dan memasuki kereta.
Tidak sabar ingin segera tiba di Seoul. Tempat sejuta kenangan.
Aku yang tadinya ingin menikmati perjalanan menjadi terganggu karena bertemu seseorang yang tidak kusukai.
"Hei So, kebetulan sekali kita berjumpa di sini. Aku juga ingin ke Seoul"
Menjijikkan. Mengapa menyapa seolah-olah kami akrab saja dan ia tau darimana aku ingin ke Seoul.
Aku tidak menanggapi sapaannya dan memalingkan wajahku.
"Bagaimana So tentang perkataanku saat itu? Kau mempercayainya?" lanjutnya berbicara yang semakin membuatku geram.
"Bisa diam? Kau sangat berisik. Jika kau tidak menyukai Kim Bum, cukup kau saja. Tidak perlu menghasutku untuk ikut membencinya" jawabku dengan tegas.
Kulihat Yong Hwa tersenyum meremehkan.
"Kau menganggapku jahat bukan? Pria yang kau cintai itu juga tidak kalah jahatnya"
Aku tidak ingin menanggapi lagi perkataannya. Membuang tenaga saja.
"Bahkan ibunya yang menyebabkan kematian Nenekmu" lanjutnya berhasil membuatku terkejut.
Bagaimana bisa ia mengetahui hal itu? Hanya aku, Na Yeon, Jaehyun dan Soo Hyun oppa yang tau akan hal ini.
"Tak usah kaget, aku tau semua tentangmu" lanjutnya lagi lalu menjauh dariku.
Mengerikan. Mengapa ia seperti mata-mata?
•••
Akhirnya aku tiba di Seoul. Tak lupa aku mengabari Soo Hyun oppa.Syukurlah, cepat kembali. Oppa sudah rindu
Aku tersenyum sekaligus merasa lucu membaca balasan pesan darinya.
Tempat pertama yang ku kunjungi adalah rumah lama kami. Aku menatap lekat tiap sudutnya yang menyimpan banyak kenangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Promise (Complete)
RomanceIni kisah ku. Bukan, lebih tepatnya kisah ku dan dia yang berbeda. Aku tidak membenci perbedaan itu, hanya membenci takdir yang membuat ku bertemu dengan dia. Dari sekian jutaan manusia mengapa aku harus dipertemukan dengannya? Dari sekian jutaan ma...