pengakuan (13)

1K 96 5
                                    

Sudah sejam Sasuke menunggu gadis itu terbangun, racun ditubuhnya pun sudah menghilang entah sedari kapan, Sasuke pun tidak tau mengapa Sakura bisa terkena racun.

"Eunghh-" Suara erangan tiba-tiba saja terdengar membuat pandangan pria Uchiha itu pun langsung teralihkan kepada sang gadis berambut merah muda tersebut.

"Uchiha-san.. " ucap Sakura pelan, "jangan banyak bergerak" perintah Sasuke yang langsung membuat Sakura langsung diam tak bergerak.

"H-haus.. "

Sasuke yang mendengar itu langsung mengambil botol air yang sedari tadi sudah ia siapkan

"Pelan-pelan saja" ucap Sasuke yang sedang membantu Sakura meminum airnya.

Setelah selesai Sakura pun kembali dibaringkan disebelah Uchiha itu, tubuh gadis itu mengigil kedinginan, dengan instingnya Sasuke pun mengangkat tubuh Sakura membawanya kedalam pelukan hangatnya. Sedangkan Sakura? Ah wajahnya sudah merah padam bak tomat.

"Apa kita berada di gua-?" tanya Sakura yang masih berada dalam pangkuan Sasuke.

"Ya." ucap singkat Sasuke.

"Apa diluar sedang hujan? Aku mendengar suara rintikan air?" tanya gadis itu lagi.

"Hn."

"Uchiha-san apa kau... " perkataan Sakura terhenti karna sebuah bibir tiba-tiba berada dekat telinga nya.

"Jangan banyak bicara, kau masih lemah Sakura" ucap Sasuke dengan suara berat nya

Sedangkan Sakura yang mendengar ucapan pria itu langsung bungkam tak berbicara lagi, membuat Sasuke menyeringai senang.

Sebenarnya ada hal yang sedari tadi menganggu pikiran nya. Sebenarnya ia ingin sekali bertanya kepada Sakura, namun ia tidak berani karna tak ingin menyakiti gadis itu lagi untuk sekian kalinya.

"Ada apa-?" tanya Sakura yang sepertinya menyadari raut wajah aneh pria itu, "apa kau ingin mengatakan sesuatu?" tanyanya lagi. Sedangkan Sasuke hanya mampu menelan ludahnya karna pernyataan dari gadis yang berada dalam dekapannya itu.

"Aa. Soal itu.." ucap Sasuke terpotong dengan suara Sakura yang lebih dahulu berbicara

"Katakan saja Uchiha-san" desak Sakura. Menghela nafas pasrah akhirnya Sasuke pun menyerah juga.

"Baiklah, tapi pertama kau tidak boleh memanggilku dengan panggilan Uchiha-san! panggil Aku seperti biasanya" tegas Sasuke, "dan.. Aku hanya penasaran saja, mengapa kau bisa pingsan saat memakan ikan bakar tadi? mengapa kau tidak menyembuhkan luka mu?bukan kah kau seorang ninja medis? dan kenapa kau tidak menyadari bahwa tubuhmu terkena racun sedari tadi?" ucap Pria itu panjang lebar.

Sedangkan Sakura hanya memandang bingung pria itu kemudian ia pun menundukkan kepalanya takut serta bingung menjadi satu sekarang.

" A-aku.. " dengan suara bergetar Sakura pun mulai menjawab pertanyaan dari mulut Uchiha tadi. "E-tto.. Aku bukanlah seorang ninja, a-aku tidak tau mengapa aku bisa berada di sini dan lagi kau menyuruh ku untuk memanggil mu dengan panggilan biasanya? Memangnya kita saling kenal?" ucap gadis itu seraya langsung menatap mata kelam itu.

"Deggg!" bagai tertusuk jarum Sasuke terkejut dengan pengakuan dari gadis yang berada dipangkuan nya itu.

"K-kau bercanda kan? Hahaha kau tidak pandai membuat lelucon Sakura" ucap Sasuke dingin.

"Aku tidak bercanda-" ucap Sakura yang langsung bangkit dari pangkuan pria itu.

"_percayalah! Aku tidak bercanda aku tidak mengerti mengapa aku bisa berada di dunia aneh ini?! dimana di dunia ini semuanya seperti menggunakan sihir! dapat menyembuhkan, dapat berjalan diatas air, dapat meloncat diatas pohon ke pohon lainnya! dan dapat mengeluarkan api dari mulut!" ucap Sakura memandang tajam Sasuke. Sedangkan Sasuke tersentak dengan penuturan gadis itu.

"Cih! Aku berharap ini hanya mimpi. Aku tidak mengerti ada apa dengan semuanyaa? mengapa kalian malah menganggap ku kehilangan ingatan? Atau mengalami sakit kejiwaan setelah aku mengakui semuanyaa? kau pun juga tidak percaya dengan pengakuan ku bukan?" tanya Sakura yang entah sejak kapan sudah menangis.

Melihat wajah Sasuke yang sedari tadi terdiam, sepertinya ia sudah tau jawabannya.

"Kau sama saja dengan para orang-orang aneh di desa yang bernama konoha tuan." setelah mengatakan itu Sakura langsung berjalan keluar dari gua dengan tertatih karna kaki kirinya yang masih sakit akibat darah yang entah dari mana keluar dari kakinya tadi.











****
"Apa dia akan cepat sadar?" tanya Shikamaru khawatir, "tenang saja dia akan baik-baik saja" ucap Sakura secara tersenyum.

"Kalau begitu aku pamit terlebih dahulu" Sakura pun keluar dari ruangan itu dan berjalan dengan kondisi tubuh yang sedikit kelelahan akibat menyembuhkan Temari tadi.

"Sakura-san!!" Sebuah teriakan membuat Sakura menoleh kebelakang, tepatnya kearah orang yang berlari mendekatinya. "Sepertinya kau kelelahan usai menyembuhkan Temari yah?" tebak orang itu.

"Tidak aku sama sekali tidak kelelahan kok Ino.." ucap Sakura dengan senyuman yang coba ia paksakan.

"Cih! Ayo kita pergi kekantin, aku akan membelikan mu minuman dan ada beberapa hal yang ingin ku tanya kan pada mu" ucap Ino kepada Sakura.

Sedangkan Sakura yang sedari awal mencoba untuk menolak ajakan Ino akhirnya pasrah juga, karna gadis berambut pirang itu sudah lebih dahulu menarik dirinya dan membawa dia kekantin.

"Hhhh~ ternyata minum bernama milkshake ini enak juga" ucap Ino yang entah sudah berapa banyak ia menghabiskan milkshake, "eh! Aku tidak tau bahwa sekolah ini memiliki taman yang indah" ucapnya lagi namun sekarang dengan nada suara yang tampak senang.

Ya! Saat ini mereka berdua sedang berada di sebuah taman yang berada di sekolah mereka.

"Oh iya Sakura-san aku... " perkataan Ino terputus oleh ucapan Sakura yang terlebih dahulu menyela.

"E-ehh Ino, kau cukup memanggilku Sakura saja" ucap Sakura kepada teman barunya itu. "Oh begitu? Baiklah.. Ngomong-ngomong dimana tempat tinggal mu Sakura?" tanya Ino penasaran.


"E-tto aku.. "





Tettt... tettt... tettt...

Bunyi bel terdengar ke penjuru sekolah, "ah! Sudah bel aku masuk terlebih dahulu sampai jumpa Ino" ucap Sakura yang langsung bangkit dari duduknya dan berlari masuk kedalam sekolah.

"Hah? Ada apa dengannya-?" Ino pun memandang tubuh Sakura yang semakin menjauh.



"Ini sudah hampir waktunya jam pelajaran dimulai, mengapa kau tidak masuk ke kelas mu nona-?"
Tiba-tiba sebuah suara membuat Ino terkejut dan nyaris saja minum nya terjatuh.

"Kau membuatku terkejut!" ucap Ino yang hendak protes kepada orang itu, namun pandangannya membulat karna sosok itu sudah berdiri didepannya dan sangat dekat dengan dirinya.































"Sai... "


























Halo sahabat:v nah-nah sai muncul.. Mana nih pecinta couple ino sai? Angkat kaki kalian😎 awoawok:v canda-canda jangan anggap serius, tapi kalau hubungan kita sih gak apa:v hehe gaje ah sih author ini😀 iya maapkeun aing oke! Tapi kalau mau serius sama aku gak apa kok.



















Tapi boong 🙈🙉

















/kabur🏃🏃🏃🏃🏃🏃












[Vote & komen]

RAUSIKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang