"Sakura!" panggil Sasuke saat Sakura tak sadarkan di dan berada di gendongan seorang anbu.
"Lepaskan Sakura.." ucap Sasuke mata onxy nya telah berubah menjadi sharinggan kebanggan klan Uchiha. "Wah, wah sepertinya ada Uchiha juga disini.." ucap Anbu seraya menyerang Sasuke.
Sasuke yang mengetahui itu pun langsung membuat pertahanan agar sang anbu tidak bisa menyentuhnya.
"Susano'o.." ucap Sasuke seraya mengeluarkan Susano'o nya.
"Arghh.." ringis Sasuke saat kekuatan matanya melemah.
'Sial mata milik Itachi belum sempurna' batin Sasuke.
Pandangan Sasuke pun menjadi kabur akibat Sharinggan yang belum siap ia pakai. dan itu menjadi kesempatan untuk para anbu yang langsung memukul tengkuk leher Sasuke hingga Sasuke pingsan dan ikut di bawa oleh para anbu berserta Sakura yang juga tak sadarkan diri.
*****
"Sasuke, aku harus mengantarkan Hinata pulang terlebih dahulu jadi tak apa kan kau disini? lagian Sai dan juga Ino masih belum pulang.." tanya Naruto kepada Sasuke yang tengah fokus kepada ponselnya.
"Hn." ucap Sasuke membuat Naruto langsung berpendapat bahwa gumaman Sasuke adalah tanda persetujuan.
"Baiklah sampai jumpa lagi.." ucap Naruto seraya keluar dari ruangan milik Sakura.
Sasuke yang melihat Naruto sudah pergi pun langsung berjalan mendekati Sakura dan menggenggam lengan kiri gadis itu.
"Saki bangunlah.." ucap Sasuke mencium punggung tangan Sakura. "Maafkan aku, aku gagal melindungi mu.." ucap Sasuke.
"Bodoh mengapa kau tidak bilang bahwa dulu kau pergi meninggalkan ku untuk berobat.." tanya Sasuke mengelus dahi Sakura.
"Dasar jidat lebar, kau mau bermain petak umpat dengan ku.." ucap Sasuke lagi.
"Baiklah Saki, kau menang, kali ini kau menang.." ucap Sasuke air mata nya sudah tak dapat ia tahan lagi.
"Kau menang Saki, maka dari itu bangunlah.." lirih Sasuke.
Ino dan Sai yang baru saja kembali dari kantin pun mengurungkan niat mereka untuk masuk kala melihat Sasuke yang sedang berbicara dengan Sakura yang masih belum sadar.
'Ayolah Sakura, lebih baik kau seperti itu lihat Sasuke menangis ini berita bagus jika nanti kembali ke desa..' batin Ino senang.
Sakura pun perlahan menggerakkan tangannya membuat Sasuke terkejut dan menggenggam erat tangan itu.
"S-sakura.." ucap Sasuke terkejut.
Sakura pun langsung membuka matanya dan melihat ke langit-langit kamar rumah sakit.
"Sakura.." panggil Sasuke lagi.
Sakura pun langsung melihat kearah kiri dan tersenyum kepada Sasuke yang sudah tidak menangis lagi, namun jejak air mata nya masih terlihat jelas dan perlahan tangan Sakura pun bergerak menyentuh pipi Sasuke dan menghapus jejak air mata itu.
"Jangan menangis.." ucap Sakura pelan. Sasuke pun menganggukan kepalanya.
"Maaf.." ucap Sasuke seraya memeluk tubuh Sakura.
"Sasuke-kun sesak.." ucap Sakura yang membuat Sasuke langsung melepaskan pelukan itu.
"Maaf." ucap Sasuke langsung membuang muka kearah lain.
Sakura pun melihat sebuah rona merah di pipi Sasuke membuat Sakura hanya tersenyum geli.
'Ceklek' bunyi pintu terbuka pun membuat pandangan Sakura teralihkan dari Sasuke.
Tampaklah Ino dan Sai yang masuk kedalam ruangan tersebut namun yang aneh adalah wajah Ino yang menyeringai kepada nya.
Sedangkan Sai, dia hanya menampilkan senyum palsu khas milik nya.
"Syukurlah kau sudah sadar jidat, ah maksudku Sakura.." ucap Ino memperbaiki ucapannya. "Terima kasih Ino.."ucap Sakura menekankan kata Ino.
"Sama-sama jelek.." balas Sai yang membuat Sakura langsung mengepalkan tangannya.
"S-sai-kun.." ucap Ino yang tak ingin rumah sakit ini hancur.
"Ada apa cantik.." tanya Sai menatap Ino polos.
Sedangkan Sakura hanya mengangkat alisnya tanda meminta penjelasan kepada Ino soal Sai dan kata tambahan di belakang nama Sai.
"I-itu..." ucap Ino yang mengerti arti dari raut wajah Sakura.
"Saki kau membuatku takut.." ucap Sasuke yang akhirnya bersuara membuat Ino menghela nafas senang, sepertinya ia harus berterima kasih nanti.
"Gomen.." ucap Sakura tak enak.
Ino hanya menggerutuk Sakura dalam hatinya, 'mengapa kau malah sadar dalam situasi tidak tepat sih jidat..' batin Ino.
*****
Sasuke pun membuka matanya dan terkejut karna ia berada di penjara bawah tanah, 'Sakura dimana dia..' batin Sasuke melihat ke kiri dan kanan namun ia tak menemukan gadis itu.
"Akhirnya kau sadar juga Sasuke.." ucap Suigetsu membuat Sasuke langsung menatap anak buahnya itu.
"Kalian, sejak kapan disini.."
"Ah, kami sudah disini sebelum kau sadar.." ucap Suigetsu enteng.
"Siapa yang kau cari Sasuke-kun.." tanya Karin.
"Apa kau mencari si pingky itu? Ia sudah di bawah oleh para anbu bersama seorang gadis berambut pirang panjang.." ucap Suigetsu.
"Kenapa kalian juga bisa ikut tertangkap.." tanya Sasuke penasaran. "Mudah saja, sudah kuduga sepi nya desa ini bukan berarti kau tenang dan aman.." ucap Suigetsu.
"Ternyata kita sudah di awasi sedari awal masuk ke dalam desa Konoha Sasuke-sama.." ucap Jugo.
"Hn. begitu yah.." ucap Sasuke mengerti.
"Apa kalian baik-baik saja.." ucap Sasuke meskipun mereka adalah anak buahnya ia tetap ingin memastikan bahwa mereka baik-baik saja.
"Ya, seperti yang kau lihat saja, kami terikat oleh rantai seperti ini..." ucap Suigetsu mengangkat tangannya.
.
.
.
"Nona Tsunade sebenarnya apa tujuan anda menculik Sakura, dia bahkan bukan nuke-nin." ucap Kakashi tak tega.
"Diamlah Kakashi.." tegas Tsunade.
"Kapan dia akan kesini..?" tanya Shikamaru penasaran.
"Tunggulah dia tidak sendiri.." ucap Tsunade menyeringai.
"Apa kau juga menangkap Sasuke?" tanya Kakashi.
"Sasuke berada di penjara bawah tanah dengan pengawasan ketat dan ia juga bersama dengan tim taka." ucap Tsunade membuat Kalashi membulatkan matanya.
'Cklek' bunyi pintu dibuka pun membuat Tsunade, Kakashi dan Shikamaru langsung melihat ke asal suara dan terlihat lah siluet merah muda masuk dengan lengan terikat rantai bersama seorang anbu di belakanganya.
Namun pandangan Shikamaru tertuju kearah seorang gadis yang ikut masuk menyusul membuat Shikamaru menatap gadis itu tak percaya.
"INO..."
Hai semuanya tolong berikan vote dan jejak komentar yah dan follow aku juga terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAUSIKA (END)
ФанфикSakura dan ino yang sedang menjalankan misi tiba-tiba terseret masuk kesebuah dimensi dimana mereka harus sekolah bersama teman-teman mereka. namun karna hal itu menjadi malapetaka bagi mereka. mereka terpisah satu sama lain, hingga suatu hari ino m...