"Akhirnya kalian datang juga Sai Ino." ucap Naruto mempersilahkan keduanya masuk. "Apa hanya ada kalian berdua saja disini.." tanya Sai melihat Hinata dan Naruto yang berada di sebrang ranjang tempat tidur Sakura.
"Tidak Sasuke juga ada disini." ucap Naruto.
Dan terdengarlah suara pintu terbuka membuat Naruto,Sai,Ino dan Hinata langsung melihat ke arah suara tersebut.
"Hn." gumam Sasuke yang langsung berjalan duduk di dekat jendela.
'Aku tau Sakura bukanlah orang lemah karna itu aku akan mencoba terhubung dengan alam bawah sadar Sakura..' batin Ino yang langsung membuat segel tangan dan memejamkan matanya memfokuskan diri.
"Hah? apa yang di lakukannya.." tanya Naruto menatap Ino aneh.
'Sakura, Sakura kau mendengar suaraku..' panggil Ino di alam bawah sadarnya.
'Ino? apa itu kau.." ucap Sakura yang terkejut akibat ulah Ino.
'Syukurlah kau tidak apa-apa, aku tau kau bukanlah orang lemah Sakura tapi mengapa kau masih enggan untuk sadar..?' tanya Ino kepada Sakura.
'Ino bukankah kau yang bilang kepada ku? untuk bersandiwara supaya kita tau kebenarannya.'
'Baiklah tapi aku benar-benar senang akhirnya aku bisa bertemu denganmu jidat' ucap Ino dengan antusias.
'Aku juga pig.' ucap Sakura.
"Ino, Ino apa yang terjadi padamu..?" tanya Sai melihat kearah Ino seraya menggoyangkan bahu gadis itu.
"Huh? ah aku tadi hanya sedang fokus kepada alam bawah sadar ku.." ucap Ino menggarukkan kepalanya.
Sejujurnya Ino bersyukur karna ia berhasil menemukan Sakura, siapa sangka ternyata Sakura yang satu sekolah dengannya adalah Sakura yang sama yang ikut terjebak di dunia aneh ini.
Flashback
"Hei pingky jauhi Sasuke-kun jika kau tidak mau terluka.." ucap Karin mendekati Sakura yang tengah menikmati sejuk nya taman di halaman belakang sekolah. "apa maksudmu..?" tanya Sakura yang tak suka dengan ucapan gadis itu.
"Aku ini kekasih Sasuke-kun, jadi kau jangan macam-macam dengan ku.." ucap Karin mengangkat tangan kanannya membuat Sakura langsung siaga dengan hal apa yang akan Karin lakukan selanjutnya.
"Ini, apakah mungkin..? ah tidak, tidak aku tidak merasakan cakra apapun di tubuhnya." batin Sakura menggelengkan kepalanya. "Kenapa kau menggelengkan kepala mu? apa kau takut..?" ejek Karin.
"Apa maumu.." ucap Sakura dengan sikap siaga nya.
"Aku hanya ingin kau menjauhi Sasuke-kun jika kau tidak ingin terluka.." ucap Karin.
"Kalian semua ayo serang dia.." ucap Karin kepada anak buahnya.
Mendengar ucapan Karin mereka semua pun langsung mendekati Sakura yang membuat Sakura langsung berjalan mundur.
"Mundurlah kalian semua.." ucap Sakura memberi peringatan.
'Apa aku harus menyerang mereka? Ah tidak! jika aku melakukannya sekolah ini akan ikut hancur..' batin Sakura menatap sekeliling.
"Hei jidat lebar.." panggil salah satu dari mereka membuat Sakura terkejut akibat panggilan itu.
'tatapan mereka, seperti..'
"arghh sakit.." ucap Sakura merasakan nyeri di rambutnya akibat di tarik paksa.
"Rambut aneh seperti ini, pasti kau mengecatnya yah.."
"J-jangan di tarik.." lirih Sakura yang mulai sakit kepala.
"Hahaha jidat lebar, kau aneh sekali.." ucap mereka tertawa.
Salah satu dari mereka pun berjongkok dan menekankan pipi Sakura hingga Sakura merasa nyeri di pipinya kiri nya setelah Satu tamparan lolos melewati pipi chubby nya.
Sakura pun langsung terjatuh kebelakang saat Karin langsung menendang perut Sakura yang membuat Sakura langsung meringis kesakitan.
"Sayangnya aku tidak ingin tubuh ku ikut kotor akibat dirimu.." ucap Karin seraya pergi dari sana di ikuti semua anak buahnya.
"Ughh.." lenguhan keluar dari mulut Sakura, ia pun berjalan tertatih mendekati bangku taman yang berada tak jauh dari sana.
"Sial, jika saja aku bisa melawan.." ucap Sakura seraya menyembuhkan dirinya sendiri dengan justu medisnya.
"Chouji bilang di sekitar sini ada taman bunga, tapi dimana.." ucap Ino yang berjalan mencari sebuah taman bunga yang tadi di tunjuk oleh Chouji.
"Apa mungkin di balik tembok itu yah..?" ucap Ino menerka-nerka.
Ino pun terus saja berjalan hingga akhirnya ia menemukan sebuah taman bunga cantik yang ternyata tertutup oleh tembok besar tadi.
"Ughh, bertahanlah Sakura.." ucap Sakura menyemangati diri nya sendiri.
"Bukankah itu.." Ino hanya membulatkan mata nya saat melibat Sakura yang tengah menyembuhkan dirinya sendiri dengan teknik medis.
"Cakra hijau itu, apa itu Sakura dari dunia ku." batin Ino yang bersembunyi dan terus mengawasi Sakura.
"Ino ada apa kau ingin bertemu dengan ku.." ucap Sakura menerka-nerka.
"Maafkan aku Sakura, sejujurnya kita pernah bertemu sebelumnya bukan.." ucap Ino mengigit bibir bawahnya.
"Sepertinya begitu.." ucap Sakura mengingat-ingat.
'Sial kenapa aku keceplosan memanggilnya' batin Sakura.
"Ya, tepat nya saat Temari terkena racun dan kau mengobatinya dengan teknik ninjutsu medis.." ucap Ino.
"Bagaimana kau mengetahuinya.." ucap Sakura membulatkan pandangannya.
"Karna aku merasakan cakra mengalir di tubuh mu dari awal kita bertemu.." ucap Ino yang senang akibat reaksi Sakura.
"Ino jangan bilang kau..?"
"Iya Sakura, iya.." ucap Ino menganggukan kepalanya dengan mata yang sudah berair.
"Ino.." ucap Sakura langsung memeluk tubuh gadis itu, Ino pun dengan senang hati langsung membalas pelukan dari Sakura.
"Akhirnya kita bertemu jidat." ucap Ino senang.
Sedangkan Sakura langsung memasang wajah sedih saat Ino memanggilnya dengan sebutan jidat. Ino yang menyadari perubahan raut wajah Sakura pun hanya menatap gadis itu.
"Sakura kenapa pakaian mu berantakan.." ucap Ino terkejut.
"Jangan bilang bahwa kau.."
"Maafkan aku Ino.." ucap Sakura menundukkan kepalanya.
"Yaampun jidat mengapa kau tidak melakukan perlawanan.." ucap Ino yang kembali memeluk Sakura.
"Kau ingin sekolah ini ikut rusak..?" tanya Sakura melepaskan pelukan.
"Ya jangan sampai begitu juga.." ucap Ino menggaruk kepalanya.
"Bagaimana cara kita kembali.." tanya Sakura bingung.
"Sebelum kita kembali, kau harus merapihkan penampilanmu.." ucap Ino seraya menyuruh Sakura duduk.
"Ino.." ucap Sakura.
"Duduklah jidat lebar, aku akan merapihkan penampilanmu terlebih dahulu.." ucap Ino.
"Kau menyebalkan sekali Ino."
End flasback
KAMU SEDANG MEMBACA
RAUSIKA (END)
ФанфикSakura dan ino yang sedang menjalankan misi tiba-tiba terseret masuk kesebuah dimensi dimana mereka harus sekolah bersama teman-teman mereka. namun karna hal itu menjadi malapetaka bagi mereka. mereka terpisah satu sama lain, hingga suatu hari ino m...