Curiga(23)

639 68 3
                                    

"Begitulah ayo kita masuk..." ajak Sai kepada Ino seraya masuk kedalam toko bunga tersebut.

"Ada banyak sekali bunga disini.." ucap Ino yang tak percaya di dalam toko bunga itu banyak sekali berbagai jenis bunga.

'Bahkan toko bunga ku tak sebanyak ini..' batin Ino kagum.

"Tunggu apalagi ayo kita membeli bunga dan kembali ke rumah mu.." ucap Sai melihat jam tangannya.

Sai pun berjalan kearah bunga sakura yang sangat cantik terpanjang di dalam lemari kaca.

"Sepertinya bunga sakura ini bagus bukan begitu Ino..?" tanya Sai membuat Ino yang sedang melihat-lihat pun langsung menghampiri Sai.

"Kau ingin membeli bunga sakura ini..?" tanya Ino memastikan. "kurang lebih seperti itu.." ucap Sai.

"Apa karna rambut Sakura berwarna persis seperti bunga itu jadi kau menyimpulkan bahwa Sakura juga menyukai bunga yang sama..?" tanya Ino yang tak sependapat dengan Sai.

"Lalu kita akan membeli bunga apa..?" tanya Sai bingung.

"Kupikir karna rambutnya berwarna senada dengan bunga sakura ia jadi menyukai bunga itu.." ucap Sai sedikit bingung.

Ino pun menggelengkan kepalanya tanda tak setuju.

"Tidak bunga sakura adalah bunga kesukaan Sasuke-kun.." ucap Ino menarik lengan Sai.

"Ayo aku melihat ada sebuah bunga cosmos bagus di ujung sana.." ucap Ino lagi.

"Cosmos.." ucap Sai pelan.













"Kami menunggu kehadiran kalian lagi.." ucap sang kasir kepada Saiino.


"Bagaimana kau tau Sasuke menyukai bunga sakura bukankah kau tidak satu kelas dengannya..." tanya Sai sedari tadi ia merasa tak nyaman mengetahui bahwa Ino mengenal Sasuke.

"Huh? tentu saja aku tau karna sewaktu gen..." perkataannya terhenti membuat Sai langsung menatap wajah Ino.

"Ada apa..?" tanya Sai curiga.

"Bukan apa-apa.." ucap Ino menggaruk kepalanya.

"Kita pergi ke apartement ku dulu yah.." ucap Sai menampilkan senyum palsu.

"Sai aku benci dengan senyum pura-pura mu.." ucap Ino menundukkan kepalanya.

"Memangnya kenapa ada yang salah kah.." ucap Sai merasa hawa Ino mulai berbeda.

"Tidak hanya saja kau bisa tersenyum jika kau ingin.." ucap Ino menatap mata Sai.

"Kuharap kau mengerti dengan perkataanku.." ucap Ino menatap lurus jalan yang ada di depannya baru dua menit yang lalu mereka keluar dari Mall itu.

"Terimakasih Ino.." ucap Sai membuat Ino menghentikan langkah kaki nya.

"Terimakasih kau telah membuat aku merasa hidup disini.." ucap Sai menunjuk ke dada nya.

Sedangkan Ino tertegun dengan ucapan Sai, seketika ia mulai berfikir apakah Sai di dunia ini juga hidup dalam persembunyian.

"Sai-kun.. apakah aku boleh bertanya" ucap Ino seraya berjalan kembali.

"Tanyakan saja.." ucap Sai enteng.

"Apa kau masih memiliki keluarga.." ucap Ino mengigit bibir bawahnya ia sangat takut jika salah bicara.

"Keluarga yah.." ucap Sai terdiam beberapa saat.

'Sial sepertinya aku salah berbicara..' batin Ino melirik Sai yang berada di samping kanannya tiba-tiba saja menjadi diam.

RAUSIKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang