Tolong aku!(15)

886 90 12
                                    

Tak terasa mereka sudah tiba di depan rumah Sakura.
"Sasuke-kun apa kau tak ingin masuk terlebih dahulu?" tanya Sakura berniat menawarkan teduhan, ya karna saat perjalanan pulang tadi tiba-tiba saja hujan turun sangat cepat serta deras membuat Sakura serta Sasuke terpaksa menerjang hujan.

"Tidak, tidak perlu" ucap Sasuke dengan tegas.

"Baiklah kalau begitu... " pasrah Sakura. "Ehh tapi tunggu sebentar... " ucap Sakura melanjutkan perkataan nya.

Sakura pun langsung masuk kedalam rumahnya dan tak sampai lima menit ia sudah kembali keluar dengan membawa sebuah jaket di lengan kanannya.

"Sasuke-kun sebaiknya kau memakai jaket milik Sasori saja dulu" ucap Sakura menyodorkan jaket itu kepada Sasuke.

"Hn, akan kupakai dan tetap lah memanggilku dengan sebutan seperti itu" ucap Sasuke datar dan langsung berbalik meninggalkan Sakura.



Sasuke langsung keluar dari halaman rumah Sakura, menerjang hujan yang semakin deras tak membuat tekadnya untuk pulang tergoyahkan.



"Kenapa kau tidak mengangkat ponselmu?" tanya Sai yang sedari tadi menunggu, sedangkan Ino yang sedang melamun langsung tersadar akibat suara Sai yang membuat ia kembali dari alam bawah sadarnya.

"Ehh? Ah baiklah.."  Ino pun langsung mengangkat panggilan dari ponselnya itu.

"Halo adik kecil mengapa lama sekali mengangkat telpon nya?" tanya Deidara yang terlihat kesal akibat Ino yang lama menjawab telepon darinya.

"Hah? Apa katamu?" ucap Ino yang tak mendengar jelas suara Deidara akibat hujan yang turun sangat deras, "mengapa kau lama sekali mengangkat telepon dari ku?" ucap Deidara berusaha sesabar mungkin.

"Apa? Daging bakar saus barbeque?" tanya Ino

"Kau ingin membelikan ku daging enak itu lagi nii-chan?" ucap Ino yang sangat senang lantaran kakaknya mau membelikan ia daging enak itu.

'Sejak kapan adik kecil ku ini menjadi bodoh begini' batin Deidara.


"Halo.. Halo... Deidara kau mendengar suara ku?" tanya Ino

Namun belum sempat ia berbicara  lagi, sebuah tangan pucat mengambil ponsel miliknya.

"Apa yang kau lakukan?!" tanya Ino terkejut.

"Disini sedang hujan, jaringan agak terganggu dan suaramu juga agak kurang jelas jadi lainkali saja menelponnya" ucap Sai dengan entengnya langsung menutup panggilan itu secara sepihak dan mengembalikan ponsel itu kepada Ino.

"Ehh?! Apa-apaan kau ini" ucap Ino yang kesal akibat ulah semena-mena pria itu.

"Sepertinya kau harus memeriksakan telinga mu kedokter nona" ucap Sai seraya pergi dari halaman sekolah.

Ino pun hanya melongo dengan tingkah laku pria aneh itu.
"Dasar kau pria Kulit mayat!" teriak Ino pada Sai yang sudah berada di gerbang sekolah.

Ino baru tersadar bahwa hujan sudah agak mereda dan hanya rintik-rintik saja. "Baiklah sepertinya aku akan menunggu sebentar lagi" ucap Ino pelan.

Jam menunjukkan pukul 16:30 Sore, membuat Ino hanya menghela nafas karna bosan menunggu Hujan yang entah kapan akan mereda.












"Kau lama sekali Karin?" ucap Seseorang yang sedaritadi menunggu kehadiran gadis itu.

"Kupikir kau tersesat eh?"


RAUSIKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang