37. Tanda (2)

13 8 0
                                    

"Kak.. Tolong jangan mengeluarkan suara aneh seperti itu, aku jijik.." Jujur Melissa.

Emily yang mendengarnya, langsung memerah sampai kedada. "I-itu.. Keluar secara alami!!"

"Hmmm.." sikap Melissa acuh tak acuh.

Melissa tetap mengangkat tangannya, dan ini diperhatikan oleh Mina. Dan tanpa sadar, Mina melihat sekilas di lengan atas Melissa dekat dengan ketiak. Tanda yang sama!!

Mina langsung memegang lengan Melissa, dan itu membuat Melissa kaget. "Wwah! Mina? Ada apa?"

Mina memperhatikan sekali lagi, agar dia tak salah kira. Saat dia benar-benar membalikkan kulit Melissa, dia melihat tanda Burung hantu yang sama persis dengan tanda di paha Emily.

"Kak!! Kakak juga punya tanda sama persis seperti kak Emily, Lihat ini!" Mina berkata dan menunjukan tandanya.

Melissa mengangkat tangannya keatas, dan dia dengan Jelas melihatnya. "Wwoww. Ternyata aku juga punya."

"Kalian punya tanda yang sama, kenapa ini terjadi?" Mina bertanya-tanya dalam benaknya.

"Kebetulan?" Emily memberi saran.

"Kebetulan karna apa?"

"..." mereka bertiga diam.

Setelah beberapa saat, Melissa melebarkan mata. "Karna kita satu tim? Tuhan memberikan tanda ini sebagai lambang tim kita?" Ucap melissa semangat.

"Kalau begitu.. Yang mempunyai tanda ini, bukan hanya kita berdua tapi juga anggota yang lain?" Ucap Emily memaparkan pendapat.

Melissa mengangguk, "..mungkin, kita harus tanya pada Ryan dan yang lainnya," setelah mengucapkan itu, Melissa langsung berdiri.

Diikuti Emily dan juga Mina.

-Ruang utama, kamar Mina-

Mina, Melissa, Dan Emily sudah memakai baju lengkap. Didepan mereka, Ryan, Kylien, dan Deon yang tengah bingung karna mendadak dipanggil oleh Emily dan juga Melissa.

"Jadi ada apa ini?" Melihat tak ada yang berbicara, Kylien membuka pembicaraan.

Melissa tersenyum misterius. "Kalian.. Sudah mengecek tubuh kalian akhir-akhir ini?" tanya Melissa.

Mereka bertiga memiringkan kepala, Tubuh? "Memang ada apa dengan tubuh?" Tanya Kylien.

"Jawab dulu, sudah atau belum?" Ujar Melissa seraya mengerutkan Kening.

Ryan dan Kylien menggelengkan Kepalanya, sedangkan Deon hanya mengalihkan pandangannya. Melihat reaksi mereka bertiga, Emily dan Melissa tersenyum.

"Nah.. Karna belum mengecek tubuh, Silahkan kalian kembali kekamar masing-masing. Untuk mengecek tubuh kalian.."

"Ha? Kamu memanggil kita hanya karena kamu ingin kita mengecek tubuh sendiri?"

"Ya! Setelah kalian mengecek tubuh, kalian kembali kesini. Kami akan menunggu.." ujar Melissa tenang.

"Ck.. Merepotkan.." gumam Deon, dan terdengar oleh Melissa. Seketika urat dikepala Melissa keluar.

Sabar.. Sabar...Melissa langsung menenangkan pikirannya.

Setelah mendengar Melissa, 3 laki-laki itu kembali kekamarnya untuk mengecek tubuh.

-10 Menit kemudian.-

Mereka kembali kekamar Mina dengan muka kebingungan dan juga muka berpikir. Melihat ini, Melissa dan Emily tak bisa lebih bahagia lagi..

"Jadi.. Apakah kalian menemukan sebuah tanda?" Ucap Melissa langsung ke inti.

3 laki-laki itu secara serempak, melihati Melissa.
Kylien mengangguk, Ryan dan Deonpun mengangguk.

"Apakah itu berbentuk burung hantu?"

Sekali lagi mereka bertiga kaget, bagaimana Melissa tahu? Mereka mengangguk, dan menatap Melissa penuh dengan pertanyaan.

"Sudah aku duga!! HAHAHA!! Tuhan pasti menyukai kelompok kita!" Melissa tertawa lepas.

"Apa maksudmu?" Ryan bertanya.

"Ditubuh kami juga ada, dan kami curiga tanda itu adalah lambang persatuan kelompok kita,"

"Persatuan?"

Deon yang mendengar hal yang dikatakan Melissa, dia langsung tertawa. "Bukan seperti itu.."

Melissa menengok kearah Deon dengan cemberut. "Lalu apa?? Bisakah kami memberi tahukannya Guru besar?"

Deon tak terlalu peduli dengan kata-kata Melissa dan hanya langsung menjelaskan.

"Lambang ini, bisa saja lambang persatuan yang kau katakan atau lambang kehancuran.."

Emily membulatkan matanya, "..kehan..curan?"

"Heh..lambang persatuan, itu berarti Pemimpin kelompok yang memberi tandanya. Yang artinya, bisa dengan cap besi panas atau dengan sihir. Itu akan mengantarkan keseimbangan kekuatan kelompok, yang artinya kembali... Kekuatan sang pemimpin Kelompok selalu terbagi kepada anggotanya melewati tanda. Juga.. Membagi rasa sakit, dan juga penderitaan. Lambang persatuan juga bisa digunakan untuk telepati, tapi.. Seperti yang kita tau.. Kita sama sekali tak bisa bertelepati satu sama lain.. Dan juga tanda ini tak dibuat oleh pemimpin kelompok. Jadi bisa disimpulkan, ini bukanlah lambang persatuan."

"Sedangkan untuk lambang kehancuran,Itu datang tiba-tiba tanpa disadari. Ini tak bisa membuat kita menjadi bersatu, ataupun mentelepati. Sebaliknya, ini membuat kita menjadi kehilangan koneksi. Yang diuntungkan.. Tentu saja, Yang memasangkannya pada suatu kelompok. Dia dengan senang hati, mempermainkan tubuh, jiwa, kekuatan, sihir, bahkan nyawa.. Satu-satunya yang dapat menghancurkan lambang ini adalah dengan membunuh orang yang telah menanamkannya," jelas Deon panjang lebar.

Melissa hanya diam. Kalau apa yang dikatakan Deon benar.. Lalu.. Apakah yang ditubuh Mereka adalah lambang kehancuran? Kalau benar itu lambang kehancuran, siapa yang menanamkannya?..

Dalam pikiran Melissa muncul seorang peri. Dengan cepat Melissa berkeringat.
"A-apakah.. Tanda ini.. Bisa ditandai kesatu orang.. Dan yang lainpun terkena, karena satu orang ini?" tanya Melissa gugup.

Deon diam.... ".... Ya.."

Setelah mendengar jawabannya, mata Melisaa otomatis membulat. Apakah... Yang dipikirkannya benar?

"Lambang ini.. Bisa dikirim oleh orang yang berlevel berapa?"

"Minimal Angkasa level tertinggi.."

"Apakah.. Tanda ini bisa dikirim dengan suatu kontak atau hubungan?"

"Bisa dengan kontak dan hubungan. Kontak fisik, seperti bersentuhan. Kontak batin, kontak mata. Dan hubungan darah,"

Dia dengan jelas melakukan kontak mata dengan satu orang berlevel angkasa tertinggi.

Melissa dengan cepat menutup mulutnya, dengan kata-kata Deon. Melissa jelas hanya memikirkan 1 orang berlevel angkasa tertinggi yang dia temui.

Darkfairy Beast laki-laki yang merupakan guru dan Peri perempuan yang ia bunuh.

Melihat eksperi Melissa.. Deon menyipitkan mata.. "Melissa.. Apakah..."

Emily dan yang lain selain Deon, bingung dengan ekspresi Melissa. "Melissa ada apa?" tanya Emily khawatir.

Melissa hanya meringkuk sambil memegangi kepalanya dengan kedua tangan. "Maaf... Maafkan aku.. Semua.. Ini.. Ini salahku, untuk melibatkan kalian semua... Maaf.." gumam Melissa..

Emily melotot kaget, "melissa..."

Dengan cepat.. Emily memeluk Melissa.. "Tak apa.. Kalau betul itu adalah lambang kehancuran.. Dan kalau kau tau siapa dalangnya.. Kita.. Kita semua, tidak akan membiarkanmu menyelesaikan masalah sendirian lagi.. " ucap Emily menenangkan.

Uukkh.. Pengen yaa punya teman kayak Emily.. :')

Next!

SEYLIKIA this My New World!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang