Aku terus menatapi pedang ini, aku berpikir kalau aku mendapatkannya apa aku bisa memegangnya? Itu pasti sangat berat. Aku mendekati pedangnya, dan menyentuh kacanya.
Namun, aku melihat sekilas huruf dipedangnnya menyala emas.
"Eh? Apa itu,"ucapku bingung.
"Ada apa? Melissa kecil?" tanya Wanita itu.
"Tidak, mungkin aku hanya berhakayal, haha.." kekehku.
"Begitu," ucapnya sambil tersenyum. Saat aku melangkah menjauhi pedang itu untuk melihat senjata lain.
saat aku melangkah 5 langkah menjauh dari pedang itu. Hurufnya menyala terang, itu bukan ilusi!
"Ha? Ada apa ini?!" ujar wanita itu panik.
Pedang itu seakan-akan menarikku. Sampai aku menyentuh kembali lemari itu. "A-apa ini... Aku merasa ditarik," ucapku.
"Ada apa Melissa?"
"Aku merasa ditarik pedang ini,"
Wanita itu terkejut, segera ia membuka lemari kaca itu dengan satu sentuhan dan mantra, muncul lingkaran sihir yang membuat kaca itu menghilang dan hanya menyisakan pedangnya.
Tanpa sadar, tanganku menyentuh pegangannya dengan erat. Ini bukan ulahku!. Tubuhku bergerak sendiri.
"Melissa..... Kau,.... Diakuinya?" ucap Wanita itu seraya menutup mulutnya dan menahan air matanyanya yang mendesak keluar.
"Ha? A-apa?" tanya ku bingung.
"Kau diakuinya. Kau diakui pedang itu. Akhirnya, Deon.... Aku menemukannya," ucap Wanita itu dengan air mata yang jatuh. Kenapa dia menangis?
"Tarik, pegang pedang itu dengan tanganmu," ucapnya, aku hanya mengikutinya.
Aku menarik pedangnya, ini tak berat! Pikirku. Saat aku memegangnya dengan erat, ada cahaya yang meliuk-liuk menyelimuti pedang dan tanganku. Rambutku sampai berkibar-kibar karena tekanannya. Tapi tak lama, cahaya indah itu hilang. Dan ada sebuah tato yang aneh di punggung telapak tangaku.
"Kontrak telah selesai," ucap Wanita itu.
"Eh? Sudah?"
"Boleh aku menanyakan sesuatu padamu Melissa?" tanyanya dan diikuti anggukanku.
"Elemenmu apa?"
"C-cahaya," ucapku enteng.
Matanya membulat, "ternyata benar. Kau tau, yang bisa memiliki pedang ini hanyalah seseorang yang memiliki elemen cahaya, dan.... Kegelapan. Aku bersyukur, pedang ini jatuh ketanganmu," ucapnya sambil menautkan kedua tangannya.
"Eh..."
Tapi, tak lama kemudian. Aku mendengar suara pintu dibuka. Aku melihat kearah sumber suara, dan aku melihat seorang pemuda tampan berada didepan pintu dengan penampilan acak-acakan. Aku melihat ke wanita itu, dia telah berurai air mata.
"Deon!! Nak, kamu keluar. Akhirnya," ucapnya sambil memeluk seseorang yang dipanggilnya Deon itu.
Tapi, Deon malah melepaskan pelukan wanita itu. Wanita itu sangat terpukul, "Deon.." gumamnya dengan suara bergetar.
Apa-apaan dia.. Pikirku.
"Em.. Apa ini anakmu?" tannyaku pada wanita itu dan diikuti anggukannya.
Mengetahui jawaban dari wanita itu, entah kenapa membuatkku sangat geram.
"Oi! Seenggaknya kamu balas pelukan ibu kamu kek. Dingin banget sih," semburku.
"Hentikan, Melissa. Jangan memarahinya,"
Aku diam dengan perasaan yang mengganjal. Kenapa dia terus-terusan melihatiku? Dia berjalan mendekatiku dan menjauh dari ibunya yang menahan isak tangis. Aku refleks menjauhinya,
"Kau, jangan mendekat,"peringatku padanya.Tapi dia tak mengubrisnnya dan tetap berjalan kearahku dengan mukanya yang datar dan tatapannya yang dingin itu.
Sekarang, ia tepat berada didepan tubuhku. "Ma-mau apa kau?" tanyaku gugup.
"Jadilah kekasihku,"
Aku diam... "Ha?"
"Jadilah kekasihku, aku takan mengulanginya lagi,"
Aku tetap diam tak bergerak dan tak berkata sedikitpun.Mukaku terasa panas, tubuhku bergetar semua. Apaan ini, apa apaan auranya itu. Di itu kenapaaa??..
"Tak kuijinkan," ujar seseorang dibalik pintu masuk, itu Ryan!
"Ryan!"
Alis pria yang dipanggil Deon itu mengkerut, "siapa kau?"
"Aku? Aku cuma babysister dari seorang bayi besar,"ejeknya dengan mata mengarah padaku.
Bahkan disituasi seperti ini pun, dia masih sempat-sempatnnya bercanda. Ryan berjalan mendekat kearahku, rambut panjangnya yang ia ikat ikut bergoyang seiringan langkahnya.
"Kau sendiri siapa, sampai berani-beraninnya menembak Melissa didepanku? Huh..?" ucap Ryan seraya menarikku kepelukannya. Lagi-lagi mukaku semakin panas.
"Lepaskan gadis itu,"
"Kenapa?"
"Aku tak bisa mengatakannya padamu,"
Wanita yang sebenarnya ibunya Deon itu berdiri dan berlari kearah anaknya. "Deon, kenapa kau tiba-tiba meminta Melissa untuk jadi kekasihmu?"tanyannya.
Deon terdiam..dia malah melihat tajam kearahku, "a-apa?!"
"... Karena, dia adalah pembuat kontrak pedang itu," ucapnya dengan tertunduk.
Pedang? Pedang yang aku pegang ini? "Memangnya ada apa dengan pedang ini?" tanyaku pada Deon.
"Dulu, aku diminta oleh seseorang berlevel Angkasa untuk membuat pedang Berserker dari sisik naga Perak dan gading mamouth.lalu ia memberiku sebuah kertas yang bertuliskan huruf-huruf yang tak kuketahui. Dia menyuruhku mengukirnya di pedang itu, dia juga memberiku 2 kristal hijau misterius itu dan menyuruhku untuk memasangnya di gading mamouth,"
"Kenapa, kau menurutinya?"
"Karena.... Orang yang akan menerima pedang ini, bukanlah orang sembarangan. Dia haruslah berelemen langka, dan memiliki takdir yang terduga,"
"Yang tak terduga? Apa maksudnya?"
"Orang yang Mengalahkan raja Atheron."
Kami semua terkejut dengan penjelasan Deon.
"Dan si orang berlevel angkasa ini, apakah dia berambut putih panjang, tubuh yang tinggi, dan anting bunga di telinga kanannya?" ucap seseorang di depan pintu masuk. Kami semua menatap kearah sumber suara.
"Kak Emily!"
"Apa benar yang aku katakan, Deon?" tannya kembali.
"Bagaimana kau bisa tau,"
"Karena, dia juga mendatangiku saat 2 tahun lalu,"
Mendatangi kak Emily juga?" pikirku.
"Dia tiba-tiba datang dan memberiku satu anting bunga dan 2 Kristal hijau. Dia menyuruhku untuk membuat baju dan menggunakan Kristal itu menjadi hiasannya, dia berkata 'perhatikanlah orang yang akan masuk ke tokomu, bila kristal dan anting itu bergetar hebat kepada seseorang, berikan baju itu padanya' seperti itu, dan kau tau siapa yang membuat Kristal dan Anting itu bergetar hebat?" jelas Kak Emily lalu melirik kearahku.
"Itu kau, Melissa,"
Wwaaaahh.. Ada yang nggak ngerti? Maap ya, diepisode -episode awal memang banyak informasi hehe...
Next!
KAMU SEDANG MEMBACA
SEYLIKIA this My New World!
FantasyMelissa harus menelan kenyataan bahwa ia adalah seseorang yang ditakdirkan untuk mengalahkan raja iblis, Atheron. Tanpa ia sadari ia mempunyai kekuatan khusus, dan itu diberi tahukan kepadanya melewati mimpi yang ia dapat setiap hari, setiap malam...