Sengaja ataupun tidak. Suatu pertemuan akan selalu membawa perubahan, entah itu pada dirimu atau pada dirinya. Karena setelahnya akan ada perbedaan dari sebelum pertemuan itu
@hase_rianiBeberapa saat terlelap, aku merasa mobil sepertinya sedang berhenti. Kucoba membuka mataku yang masih terlalu berat.
Dan benar saja, mobil kini terparkir di pinggir jalan. 'Ooh sepertinya sudah magrib. Mungkin Rahmat buang air kecil' pikirku.
Tapi sudah 15 menit aku terbangun, dia belum juga kembali ke mobil. Kemana dia? Dan sekarang, aku dimana? Aku belum terlalu hafal dengan jalan disini
Aku mencoba melihat ke luar jendela namun sepertinya disini jalan yang cukup sunyi, kendaraan pun jarang yang lewat. Magrib, sunyi, sendiri dan biasanya..
Mengingat itu semua tiba-tiba dadaku seakan tertimpa bongkahan batu dan membuat nafasku serasa tertahan. Ngantukku tiba-tiba hilang saat aku menyadari aku ditinggal sendiri dari tadi.
"Rahmaaat" lirihku meremas ujung jilbabku. Perlahan tangan ku bergerak meraih ponselku dan menekan nomornya dengan cepat, lebih tepatnya dengan tangan yang sedikit gemetar. Namun belum sempat aku teleponku tersambung..
"Rahmaaaaaat" spontan aku teriak saat aku merasa mobil sedang bergerak seperti ada yang sengaja menggoyangkannya
"Hei Ra, Ara.. Hee kenapa?" Tanya Rahmat yang langsung membuka pintu kemudi, menatap penuh khawatir dengan sikunya yang bertumpu dikursi dan sebelahnya lagi tetap memegang pintu
Entah dari kapan ia membuka pintu mobil, aku tidak lagi menyadari hal itu. Yang pasti, sekarang aku sudah sedikit tenang melihat dia ada disini. Tidak meninggalkanku
Refleks aku langsung menarik lengan bajunya, membuat wajahnya rapat disandaran kursi "Astagfirullah" ucapnya yang tidak kupedulikan
"Aiiiih kaget saya yah" jawabku masih sedikit gemetar "Dari manaki?" Tanyaku
"Hmm? Kaget?" Tanyanya mendongak dan menaikkan alisnya mencoba menahan senyum "kenapa? Takut?" Lanjutnya mencoba meledekku
"Aish Rahmat yaaah" Ucapku manyun melepaskan tanganku dari lengan bajunya "saya kiranya kita kemana, baru mobil tadi seperti bergoyang sendiri tuh" sambil memperbaiki jilbabku, aku menatap sinis ke arahnya
"Hahahahaaa Zahraaa Zahra" tawanya menghidupkan lampu "coba ku lihat mukamu hahahaa" tatapnya yang langsung kembali tertawa, dan aku memalingkan wajahku menghadap jendela -malu.
"Na saya ji yang goyangkan mobil itu, ka habis ku dongkrak ki bannya" jelasnya mencoba menenagkanku
"ehh ada minuman pade disini.." ucapnya melangkah dengan cepat ke belakang mobil, mungkin merapihkan kembali alat yang habis dia pakai tadi
"minum dulu, sudah buka puasa mi orang. Nanti di depan kita singgah sholat nah" ucapnya mengulurkan floridina yang sudah dilonggarkan tutupnya dan aku langsung meraihnya
"Eh, cuci muka dulu" dengan cepat tangannya meraih botol aquanya dan menyerahkan padaku
"Makasih Mat.. ayo singgah dulu" ajakku ketika sampai didepan rumah
"Eh iya sama-sama Zahra" ucapnya mengikuti langkahku dari belakang
"Assalamu'alaikum" salamku bersamaan dengannya
"Wa'alaikumsalam" jawab serentak orang yang ada didalam
"Ehh masuk sini nak" ucap mama yang membukakan pintu untuk kami
"Iye tante, maaf nda bisa lama-lama ini. Karena nda bilang tadi sama orang rumah" ucapnya menjabat tangan mamaku
"Ini mi temanku yang saya bilang dari Gowa, ma" ucapku memperkenalkan lelaki yang disampingku ini. Lelaki yang aku taruhkan harapku padanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebelum dan Sesudah
Ficção AdolescenteCeritanya akan selalu berbeda dari sebelum dan sesudah kita lewati. Karena dalam hidup memang begitu, akan ada beberapa kisah yang menjadi pelengkap ceritamu.