"Tata?" panggil Farrel yang tidak percaya dengan apa yang di lihat di depannya ini.
"Hai," ucap Tasya sambil tersenyum ke arah Farrel.
"Lo kenal Rel?" tanya Sandy.
Namun pertanyaan Sandy tidak di gubrisnya, Farrel langsung memeluk Tasya dan mulai terisak.
"Hiks...hiks...Tata kemana aja...hiks...hiks...Tata tau kan Arrel itu ngga bisa jauh dari Tata...hiks...hiks..." ucap Farrel sambil terisak.
Semua yang berada di koridor tercengang dengan apa yang mereka lihat sekarang, Farrel yang notabennya adalah cowo yang paling dingin dan datar sekarang hanya karna cewe dia menangis? Sangat mangagumkan menurut mereka.
"Maaf ya Arrel, kan Arrel tau setelah lulus dari SD Tata pindah ke Bandung," ucap Tata sambil mengelus-elus punggung Farrel.
"Kenapa sih Tata waktu itu harus pidah...hiks...hiks..." tanya Farrel yang semakin mempererat pelukannya.
"Aku juga ngga mau awalnya, apa lagi kita kan baru pacaran waktu itu hihihi, lucu deh masih kelas 6 udah pacaran aja," jawab Tasya sambil terkekeh.
"Jangan kemana-mana lagi, Arrel ngga mau ya sampe Tata tinggalin Arrel lagi," ucap Farrel sambil melepas pelukannya.
"Iyiya Tata ngga akan tinggalin Arrel lagi," jawab Tata sambil menghapus jejak air mata Farrel.
"San lo kenal ngga sama cewe itu?" bisik Raka ke Sandy.
"Mukanya ngga asing sih cuman gua juga lupa siapa itu," jawab Sandy.
"Rel siapa tuh? Tumben lo pake nangis-nangis bombay," ejek Raka dan Raka pun langsung mendapatkan tatapan tajam dari Farrel.
"Hai kalian ngga inget aku?" tanya Tasya ke Raka dan Sandy.
"Muka lo sih ngga asing menurut gua, cuman gua lupa nama lo siapa," jawab Sandy.
"Aku Tasya," ucap Tasya.
"Tasya? Em...bentar gua inget-inget dulu," ucap Sandy.
"Anjir!! Lo...lo Tasya yang dulu waktu SD selalu di kuncir dua kan? Cewe pertama yang bisa bikin si Farral yang tadinya kaya singa berubah jadi kelinci imut," ucap Sandy heboh.
"Ngga gitu juga kali," ucap Tasya sambil terkekeh.
"Hua...gua kangen banget sama lo Tasya," ucap Sandy namun saat ingin memeluk Tasya, Sandy langsung di dorong untuk menjauh.
"Jangan pernah pegang cewe gua," ucap Farrel dingin.
"Heheheh kan gua kangen sama teman waktu SD Rel," ucap Sandy.
"Bodo," jawab Farrel dan langsung menarik Tasya pergi.
"Eh eh kita mau kemana Arrel?" tanya Tasya.
"Tadi katanya Tata mau ke ruangan kepala sekolah, ini Arrel anterin," jawab Farrel sambil menggandeng Tasya.
Saat di pertengahan jalan, tiba-tiba saja ada yang menghadang mereka berdua.
"Arrel abis dari mana aja sih, kan aku nungguin kamu di kelas tapi kamu nya ngga dateng-dateng," ucap seorang cewe dengan nada di centil.
"Udah gua bilang jangan pernah lo manggil gua Arrel," ucap Farrel marah.
"Ih kok gitu sih, kan aku sahabat kamu orang deket kamu, jadi nggapapa dong aku manggil kamu Arrel," jawab cewe itu dengan muka yang di imut-imutkan.
"Terus ini siapa nih berani-beraninya pegang-pegang tangan Arrel," ucap cewe itu sambil mendorong Tasya kasar dan itu membuat Tasya hampir terjatuh untung saja Farrel langsung menahannya.
"Lo apa-apaan sih Naura, sejak kapan gua itu sahabat lo, jangan cuman karna lo itu sepupu Raka yang notabennya sahabat gua jadi lo juga ikut serta jadi sahabat gua," ucap Farrel yang sudah marah.
"Ih kok kamu malah marahin aku sih...hiks...hiks..." ucap Naura yang sudah terisak.
"Gua ngga perduli," jawab Farrel dan langsung menarik Tasya untuk pergi menjauh dari Naura.
Sedangkan Naura yang di tinggal sendiri mendengus kesal karna di tinggal sendiri di koridor yang sudah sepi.
□□□
Tok...tok...tok...
"Permisi pak saya mengantarkan anak baru," ucap Farrel sambil memasuku ruangan kepala sekolah.
"Oh pasti ini Tasya ya, kamu masuk di kelas XII IPA 2 ya, kamu Farrel antar ke kelasnya," ucap kepala sekolah itu.
"Pak pidahin dong pak Tasya di kelaa XII IPA 1," ucap Farrel memohon.
"Tidak bisa Farrel, kelas kamu itu udah penuh," ucap kepala sekolah itu.
"Ayo lah pak masa ngga bisa sih tampung anak murid satu doang," ucap Farrel yang masih kekeuh untuk Tasya di pindahkan ke kelasnya.
"Engga bisa Farrel," ucap kepala sekolah itu.
"Yaudah sih Arrel nggapapa kita beda kelas, yang penting kalo pas istirahat kamu jemput aku," ucap Tasya karna tidak tega melihat kepala sekolahnya itu di paksa terus.
"Ngga mau Tata, Arrel maunya sekelas sama Tata," jawab Farrel sambil cemberut dan matanya pun sudah berkaca-kaca.
"Permisi pak kita keluar dulu, dan makasih pak udah kasih tau kelas saya," ucap Tasya.
"Iya sama-sama nak," jawab kepala sekolah itu.
Setelah mereka keluar dari ruangan kepala sekolah, Farrel sudah menangis kejer di belakang Natha sambil menghentak-hentakan kakinya di lantai seperti anak kecil.
"Huft...kalo kamu emang kekeuh aku pindah ke kelas kamu lebih baik aku balik lagi deh ke Bandung biar kamu ngga nyebelin kaya gini," ucap Tasya sambil memalingkan wajahnya ke arah lain.
Farrel yang mendengarkan itu langsung memeluk Tasya erat sangat erat.
"Tata jangann pernah pergi lagi...hiks...hiks...Arrel ngga bisa hidup tanpa Tata...hiks...hiks...cukup waktu dulu aja Tata tinggalin Arrel sekarang jangan," ucap Farrel sambil terisak.
"Stt...udah ya jangan nangis Arrel, Tata janji ngga akan pergi lagi tapi Arrel harus janji jangan kaya gini lagi, kalo kata kepala sekolah ngga boleh ya udah turutin," omel Tasya dan Farrel pun hanya mengangguk.
"Udah sekarang kita ke kelas yuk, emang Arrel ngga mau anter Tata ke kelas?" tanya Tata sambil menghapus jejak air mata milik Farrel.
"Yuk Arrel anter, entar kalo Tata pergi sendiri ada cowo yang godain Tata lagi," ucap Farrel sambil menggandeng tangan Tasya.
♡♡♡
Yeyy part 2 udah up nih heheheh🙂💕💕
Jangan lupa vote sama comentnya ya gaesss✌💕💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
FARSYA [TERBIT]
General Fiction[SUDAH TERBIT, BISA CO DI SHOPE ANDROBOOKS] Hanya menceritakan 2 pasangan remaja yang sama-sama saling menyayangi dan saling mencintai, dengan sikap si cowo yang manja dengan si cewe dan si cewe pun dengan senang hati memanjakan cowonya tanpa protes...