Setelah kejadian tadi di kamar mandi, Farrel dkk dan Tasya dkk pun langsung berencana pulang sekolah untuk berkumpul di cafe dekat sekolahan mereka.
Cafe
"Jadi rencana kita buat nyari siapa yang udah neror Tasya gimana?" tanya Sandy.
"Menurut gua sih ya, yang neror Tasya itu bukan orang jauh malahan orang terdekat dia cuman yang kita harus pikirin sekarang siapa orang terdekat selain kita," ucap Naura.
"Gua ada ide, gimana kalo selama 3 hari Tasya di tinggal sendiri kita cuman ngawasin Tasya dari jauh," usul Nayla.
"1 hari baru gua setuju," ucap Farrel yang menolak usulan Nayla.
"Ck, kalo 1 hari gua jamin ngga akan berhasil," ucap Nayla kesal.
"Gua sih setuju setuju aja sama usul Nayla, karna menurut gua 1 hari aja ngga akan cukup dan si peneror juga pasti bakalan kebingung kenapa 1 hari itu Tasya sendiri, jadi biar si peneror ngga curiga kita pilih 3 hari aja," ucap Naura.
"Kamu mau kalo 3 hari sendiri?" tanya Farrel ke Tasya yang sedari tadi diam hanya menyimak.
"Hm...kalo emang rencana itu buat nangkep si peneror aku sih oke oke aja," jawab Tasya santai namun tidak dengan Farrel.
"Kamu serius?" tanya Farrel lagi.
"Aku serius Arrel," jawab Tasya dan Farrel pun hanya pasrah.
"Oke karna Tasya udah setuju besok kita mulai rencana kita," ucap Sandy.
Drt...drt...drt...
Bunyi ponsel dari Nayla.
"Gua permisi dulu mau angkat telpon," ucap Nayla lalu pergi menjauh dari meja mereka yang tadi di tempati.
Selang beberapa menit Nayla pun sudah kembali dengan raut muka yang seperti cemas dan khawatir.
"Gua balik duluan ya, gua ada urusan yang bener-bener mendesak banget bye," ucap Nayla lalu berlari keluar cafe dengan tergesa-gesa.
"Nayla kenapa itu kok mukanya kaya panik banget udah gitu buru-buru banget lagi," ucap Sandy kebingungan dengan sikap Nayla.
"Mungkin dia ada acara keluarga makannya buru-buru," ucap Raka.
"Kok gua ngerasa curiga ya ke Nayla," ucap Naura.
"Ck, apaan sih lo Nau maksud lo Nayla yang neror ngga mungkin lah," ucap Raka membela Nayla.
"Kok lo yang kaya kesel sih Rak, kan gua ngomongnya Nayla bukan lo," ucap Naura.
"Ya gua ngga terima lah kalo Nayla di bilang orang yang udah neror Tasya," jawab Raka kesal.
"Oh...ekhm...kayanya ada yang sebentar lagi mau jadian nih," ucap Sandy sambil merangkul Naura lalu menatap jahil Raka.
"A...apaan sih lo, udah lah gua mending balik duluan," ucap Raka lalu bangkit dari duduknya dan pergi keluar cafe.
□□□
Hari ini adalah hari pertama di mana rencana saat ini di lakukan.
Saat ini Tasya sedang berada di dalam mobil Farrel dengan Farrel yang masih setia menautkan jemarinya ke jemari Tasya.
"Nanti aku bakalan jagain kamu dari jarak jauh, kalo tiba-tiba ada sesuatu yang aneh kamu bisa hubungin aku atau engga hubungin yang lain oke," ucap Farrel sambil mengeratkan genggamannya.
"Iya Arrel," jawab Tasya sambil tersenyum.
Farrel pun langsung mengecup kening Tasya lama.
"Aku cuman khawatir sama kamu, apa lagi aku ngga bisa deket-deket sama kamu," ucap Farrel dengan raut wajah yang benar-benar memancarkan ke khawatiran.
"Tenang oke, aku juga bisa jaga diri aku kalau emang menurut aku itu bisa aku atasin sendiri, jadi kamu jangan terlalu mikirin aku oke," ucap Tasya lalu melepas tautannya dan menangkup pipi Farrel.
"Percaya sama aku oke aku ngga akan kenapa-kenapa," ucap Tasya dan Farrel pun juga langsung menangkup pipi Tasya.
"Oke aku bakalan usahain ngga terlalu khawatirin kamu, tapi inget kalo ada apa-apa langsung hubungin aku," ucap Farrel dan Tasya pun mengangguk.
Farrel pun langsung memajukan wajahnya secara perlahan hingga saat wajahnya dan wajah Tasya tinggal beberapa centi Tasya pun sudah memejamkan matanya namun tiba-tiba saja ada yang mengetuk kaca mobil Farrel dan Tasya pun langsung membuka matanya sambil mendorong Farrel menjauh.
"Ck, siapa sih yang ganggu," gumam Farrel lalu membuka pintu mobilnya.
"Apa?" tanya Farrel ketus dan ternyata yang mengetuk kaca mobil Farrel adalah sandy dan Raka.
"Kok lo lama banget si keluarnya, hayo...abis ngapain tuh," ucap Raka sambil tersenyum jahil.
"Gua ngga ngapa-ngapain, lo berdua ganggu gua sama Tasya," jawab Farrel.
"ASTAGFIRULLAH FARREL!!! PERKATAAN LO ITU TERLALU AMBIGU, GUA YAKIN LO SAMA TASYA ABIS EHEM-EHEM!!," teriak Raka dan itu mampu membuat semua yang beradi di sekitar situ memperhatikan mereka betiga.
Pletak.
"Bego kok di pelihara," ucap Farrel sambil menjitak Raka.
"Ya abis lo ngomongnya begitu," ucap Raka sambil mengelus-elus kepalanya yang tadi terkena jitakan.
"Ekhm...Arrel aku ke kelas duluan ya," ucap Tasya yang baru saja keluar dari dalam mobil.
"Eh Tata tunggu dulu," ucap Farrel sambil mencekal tangan Tasya.
"Kenapa?" tanya Tasya.
Farrel pun mendekat ke Tasya lalu mengecup pipi kanan Tasya.
"Sebagai ganti yang tadi," ucap Farrel sambil tersenyum sedangkan Tasya mukanya sekarang sudah sangat merona.
Tanpa pamit Tasya pun langsung berlari dari parkiran meninggalkan Farrel.
"Kenapa yang ini rasanya beda banget," gumam Tasya sambil memegang pipi kanannya.
♡♡♡
Haloo ayu balik lagiii🙌😭😭
Maaf banget ya kalo ceritanya masih belum seru dan monoton banget, ayu bakalan usahain biar ceritanya seru dan ngga monoton lagi oke😭😭😊
Jangan lupa vote sama comentnya juga ya😶😩💕
KAMU SEDANG MEMBACA
FARSYA [TERBIT]
General Fiction[SUDAH TERBIT, BISA CO DI SHOPE ANDROBOOKS] Hanya menceritakan 2 pasangan remaja yang sama-sama saling menyayangi dan saling mencintai, dengan sikap si cowo yang manja dengan si cewe dan si cewe pun dengan senang hati memanjakan cowonya tanpa protes...