"Naura, gimana bisa Tasya ilang begitu aja kan dia sama lo kenapa dia bisa ilang sih," ucap Farrel ke Naura.
Tadi setelah Naura memberi kabar ke Farrel jika Tasya hilang Farrel pun langsung bergegas kembali ke sekolah dengan di temani Sandy dan Raka.
"Gu...gua juga ngga tau Rel...hiks...hiks...gua tadi abis ke toilet...dan pas gua balik lagi...hiks...hiks...Tasya udah ngga ada disini...hiks...hiks..." jawab Naura sambil terisak, Sandy yang berada di sebelahnya pun langsung memenangkan Naura.
Farrel pun langsung mengambil ponselnya lalu menelpon Tasya, nomor Tasya tiba-tiba saja tidak akhif dan itu membuat Farrel sudah mulai frustasi, Farrel langsung melacak ponselmilik Tasya namun tidak di temukan di mana titik Tasya saat ini, Farrel pun mengacak-acak rambutnya Frustasi lalu menatap tajam ke arah Naura.
"Kenapa lo ngga ajak Tasya buat ikut lo!! Kenapa Tasya harus di tinggal sendiri!! Lo tau kan kalo sekarang Tasya lagi di teror tapi dengan bodohnya lo ninggalin Tasya sendirian di tempat sepi kaya gini!!" marah Farrel ke Naura, sedangkan Naura dia hanya bisa menangis saja.
"Rel tenang kontrol emosi lo, kalo lo mau cari Tasya dengan keadaan kaya gini gua jamin lo ngga akan selamet di jalan," ucap Raka sambil menenangkan Farrel yang sudang sangat frustasi.
Farrel tidak mendengarkan ucap Raka, Farrel langsung masuk kedalam mobilnya lalu menjalankan mobilnya dengan cepat Raka yang melihat itu buru-buru menaiki motornya dan menyusul Farrel yang hampir sudah jauh.
Sedangkan Sandy dia sedang menenangkan Naura yang masih menangis di pelukannya.
"Stt...udah sayang nangisnya ini bukan salah kamu," ucap Sandy lembut.
"I...ini salah aku San...hiks...hiks...coba aja tadi aku mau minta di temenin Tasya pasti kejadian kaya gini ngga akan terjadi...hiks...hiks..." jawab Naura sambil terisak.
"Udah ya sekarang aku anter kamu pulang, karna abis itu aku mau bantu Farrel cari keberadaan Tasya," ucap Sandy lalu di angguki Naura.
Berbeda di tempat lain yaitu di mana Tasya sedang di sekap di sebuah rumah kosong yang penerangannya sangat minim sekali.
"Aw...stt..." rintih Tasya ketika dia sudah sadar dari pingsannya.
"Aku dimana? Kenapa...aw...kepala aku pusing banget dan kenapa tangan sama kaki aku di iket," ucap Tasya yang sedang menahan pusingnya di kepala.
"Apa jangan-jangan aku di culik?" tanya Tasya kepada dirinya sendiri.
Tasya pun langsung berteriak meminta tolong.
"TOLONG!!! TOLONG!! TOLONG!! HIKS...HIKS...SIAPA PUN TOLONG!!!" teriak Tasya yang sudah ketakutan.
"Mah, pah, Arrel tolong aku hiks...hiks..." gumam Tasya sambil terisak
□□□
Dor..dor...dor...
"NAYLA KELUAR LO DARI TEMPAT PERSEMBUNYIAN LO!!" teriak Farrel sambil menggedor-gedor pintu rumah Nayla.
Raka yang baru saja sampai buru-buru menghampiri Farrel yang sedang berteriak di depan rumah yang notbennya adalah rumah keluarga pacarnya, Raka juga tidak lupa untuk memberi tahu jika saat ini Farrel sedang berada di rumah Nayla.
"Rel tenang ngga usah sampe kebawa emosi," ucap Raka.
Farrel tidak mendengarkan ucapan Raka, dia masih setia dengan berteriak sambil menggedor-gedor pintu rumah Nayla.
Dor...dor...dor...
"NAYLA SIALAN!! KELUAR LO GUA TAU LO ADA DI DALEM!!" teriak Farrel yang benar-benar sudah sangat emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FARSYA [TERBIT]
General Fiction[SUDAH TERBIT, BISA CO DI SHOPE ANDROBOOKS] Hanya menceritakan 2 pasangan remaja yang sama-sama saling menyayangi dan saling mencintai, dengan sikap si cowo yang manja dengan si cewe dan si cewe pun dengan senang hati memanjakan cowonya tanpa protes...