EXTRA PART

8.8K 391 16
                                    

Kehamilan Tasya saat ini sudah memasuki bulan yang ke 9 dan di predikisi seminggu lagi Tasya akan melahirkan.

Saat ini Tasya, Farrel, dan Agas sedang berada di ruang keluarga mereka bertiga sedang menonton frozen, sebenarnya Tasya dan Farrel sudah sangat bosan menonton frozen terus, namun karna ini permintaan Agas untuk menemaninya menonton pun Tasya dan Farrel hanya bisa mengiyakan saja.

"Wah di liat-liat Ana juga cantik ya," ucap Agas sambil mengembangkan senyum.

"Ya namanya juga kartun Agas jadi pemerannya harus cantik," ucap Farrel.

"Hm...kalo gitu Agas ngebucinin Ana aja deh ngga mau ngebucinin Elsa lagi," ucap Agas.

"Kamu tau apa soal bucin?" tanya Tasya.

"Kata om Raka bucin itu budak cinta nah kan kemaren-kemaren Agas cintanya sama Elsa nah sekarang Agas cintanya sama Ana bukan Elsa lagi jadi Agas mau bucinin Ana bun," jawab Agas.

"Ayah saranin kamu jangan pernah dengerin ucapan om Raka lagi ya," ucap Farrel.

"Lah kenapa emang yah?" tanya Agas.

"Om Raka ajarannya sesat kamu masih kecil ngga boleh cinta-cintaan," jawab Farrel.

"Ih kok gitu si yah, emangnya kenapa coba kalo Agas cinta sama Ana," ucap Agas.

"Agas Ana itu kartun bukan manusia," ucap Farrel.

"Yaudah deh entar Agas cari Ana yang manusia aja," ucap Agas.

"Agas kamu itu-"

"Arrel stt...perut aku sakit Rel...aw..." ucap Tasya sambil merintih kesakitan.

"Ta kamu kenapa Ta? Kamu mau ngelahirin? Tapi bukannya seminggu lagi?" tanya Farrel yang panik.

"Aduh Arrel kamu jangan tanya-tanya dulu ini perut aku udah sakit banget...aw..." ucap Tasya kesal.

"Aku harus ngapain Ta," ucap Farrel panik.

"Bawa aku ke rumah sakit Rel ih masa ngga tau si," ucap Tasya yang benar-benar sudah kesal.

"Iya-iya kita sekarang ke rumah sakit oke," ucap Farrel lalu menggendong Tasya ala bridal style.

Setelah beberapa menit di perjalanan dengan mang Doni yang menyetir mobil pun sudah sampai di rumah sakit.

"SUSTER TOLONG ISTRI SAYA INGIN MELAHIRKAN!" teriak Farrel.

Suster yang membawa brankar pun langsung buru-buru menghampiri Farrel, dan setelah tibanya brankar di depan Farrel, Farrel pun langsung membaringkan Tasya di atas brankar.

"Arrel sakit...hikss..." ucap Tasya.

"Sabar ya sayang," jawab Farrel.

Setelah masuk ke dalam ruangan persalinan Farrel benar-benar was-was.

"Pak apa bisa kita mulai persalinannya?" tanya dokter itu.

"Bisa dok bisa," jawab Farrel.

"Baik," ucap dokter itu.

"Oke bu, ibu ikuti intruksi saya ya bu," ucap dokter itu dan Tasya pun mengangguk.

"Tarik napas....buang..." ucap dokter itu dan Tasya pun mengikutin intruksi dokter itu.

"Ayo bu terus bu, tarik napas...buang...." ucap dokter itu.

Tasya pun dengan sekuat tenaga mengenden, hingga keringan selalu mengalir dari plipis Tasya, Farrel yang melihat itu benar-benar tidak bisa apa-apa dia hanya bisa berdoa agar Tasya dan calon anaknya selamat.

FARSYA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang