Kring...kring...kring...
Bel istirahat pun sudah berbunyi dan semua murid berhamburan keluar kelas untuk pergi ke kantin.
"Sya lo mau ke kantin ngga?" tanya Nayla selaku teman baru Tasya dan satu meja dengan Tasya.
"Em...ayo deh kalo aku nunggu Arrel pasti lama banget," ucap Tasya.
"Arrel? Arrel siapa Sya?" tanya Nayla.
"Eh maksud aku Farrel," jawab Tasya sambil terkekeh.
"Lo ada hubungan apa sama si Farrel? Gua denger-denger ya yang boleh manggil dia Arrel tuh cuman keluarganya sama cewe, cuman semua orang ngga tau pacarnya si Farrel tuh siapa," ucap Nayla.
"Hah serius?! Terus kamu kok bisa tau dia punya cewe?" tanya Tasya yang penasaran, Tasya penasaran seterkenal apakah pacar manjanya ini.
"Kan gua bilang, cuman denger-denger aja secara si Farrel tuh udah ganteng, cakep, tajir, ada tuh rumor kalo si Naura itu pacarnya si Farrel padahal mah bukan," jawab Nayla.
"Oh...eh udah ayo kita ke kantin malah jadi ngobrol di kelas," ucap Tasya.
"Eh iyaya, yaudah yuk," ucap Nayla langsung menggandeng tangan Tasya dan pergi keluar kelas menuju ke kantin.
Kantin
"Sya lo mau pesen apa? Biar gua yang pesenin," tanya Nayla.
"Em...aku mau pesen batagor aja Nay sama air mineral aja," jawab Tasya dan Nayla pun langsung pergi untuk memesan makanan.
Selang beberapa menit Nayla pun sudah kembali lagi ke meja dengan di tangannya membawa makanan.
"Nih Sya," ucap Nayla.
"Makasih Nay," ucap Tasya.
"Iya," jawab Nayla.
Saat mereka berdua sedang fokus dengan makanan mereka masing-masing tiba-tiba saja Farrel dan langsung duduk di samping Tasya sambil mengomel-ngomel.
"Tata kok tinggalin Arrel sih ke kantinnya," ucap Farrel sambil cemberut, dan itu mampu membuat Nayla terbengong milihat tingkah Farrel yang menurutnya sangat langka.
"Maafin Tata ya, abis Arrel lama jemput Tatanya jadi Tata ke kantin bareng sama temen Tata nih kenalin Nayla," ucap Tasya sambil memperkenalkan Nayla.
Nayla yang di sebut namanya hanya terseyum canggung sedangkan Farrel hanya melihat sekilas lalu berbicara lagi sambil merengek.
"Tata mau," ucap Farrel.
"Mau apa?" tanya Tasya.
"Itu," jawab Farrel sambil menunjukan batagor milik Tasya.
"Nih," ucap Tasya sambil menggeser piringnya batagornya ke arah Farrel.
"Ih...suapin," ucap Farrel dan Tasya pun hanya pasrah dengan sikap manjanya Farrel.
"Aaa...." ucap Tasya sambil menyodorkan sesuap batagor dan Farrel pun langsung melahapnya.
Brak.
Bunyi gebrakan itu mampun membuat seisi kaget dan Farrel yang sedang makan pun tersedak untung saja Tasya langsung memberikan air putih yang bekasnya tadi.
"Lo ya Rel kita cariin kemana-mana eh ternya lagi pacaran udah gitu suap-suapan lagi," ucap Sandy.
"Ck, lo siapa suruh nyariin gua," jawab Farrel ketus dengan muka datar dan dingin.
"Ah lo mah Rel masih mending kita cariin," ucap Raka ngambek.
"Dih kaga pantes banget lo ngambek," ucap Nayla yang sedari memperhatikan tingkah Raka.
"Eh ada eneng cantik, kenala boleh ngga," goda Raka sambil menunjukan senyum andalannya untuk memikat para cewe-cewe alay.
"Dih ngapa lo sanyam-senyum begitu, gila lo ya? Gua anter ke rumah sakit jiwa aja yuk ngeri gua ngeliatnya," ucap Nayla.
"Aku ngga mau ke rumah sakit jiwa," jawab Raka.
"Terus maunya kemana?" tanya Nayla.
"Kerumah kamu aja deh biar aku bisa kenal sama camer," jawab Raka sambil menaik turunkan alisnya.
"Dih mati aja sono lo, geli banget gua ngeliatnya," ucap Nayla ketus.
"Jangan dong sayang, kalo aku mati nanti kamu kangen lagi," jawab Raka.
"Bodo amat kambing," ucap Nayla lalu pergi meninggalkan mereka semua.
"Yah yah kok aku di tinggal sih, Arrel aku ke kelas dulu ya dadah," ucap Tasya sambil melambaikan tangannya ke arah Farrel.
"Gara-gara lo cewe gua ikutan pergi," ucap Farrel sambil menatap tajam ke arah Raka.
"Ya sorry kali Rel, oh iya lo tau ngga nama cewe tadi Rel?" tanya Raka.
"Nayla," jawab Farrel.
"Oh namanya Nayla, oke gua bakalan gebet dia," ucap Raka.
"Cewe mulu di otak lo harus di operasi tuh atau jangan-jangan lo ngga punya otak lagi," ucap Sandy.
"Kalo gua ngga punya otak, gua ngga bakalan bisa sekolah dong, pinter banget sih lo," ucap Raka ketus.
"Abisnya lo punya otak tapi kaya ngga punya otak," jawab Sandy.
"Bodo amat terserah lo bambank," ucap Raka mengalah.
□□□
"Nayla tunggu ih kok aku di tinggal sih," ucap Tasya sambil mensejajarkan dirinya dengan Nayla.
"Eh sorry Sya gua lupa, maaf ya gua tadi ninggalin lo," ucap Nayla yang langsung berhenti berjalan.
"Iya nggapapa kok," jawab Tasya.
Setelah beberapa menit mereka berhenti, mereka pun melanjutkan jalannya ke kelas.
"Oh iya Sya, gua mau tanya lo sama Farrel ada hubungan apa sih? Kayanya deket banget," tanya Nayla.
"Aku pacarnya dia," jawab Tasya dan Nayla kaget.
"Lo serius?!" tanya Nayla yang masih tidak percaya dan Tasya pun hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Kok bisa? Udah berapa lama? Dari kapan lo pacarannya?" tanya Nayla yang tidak sabar.
"Em...dari kelas 6 SD dan sekarang udah hampir 6 tahun kita pacaran," jawab Tasya.
"Gila masih bocil udah pacaran aja," ucap Nayla yang takjub.
"Dulu pernah aku mau putusin dia karna aku kasian sama dia karna kita LDR, tapi pas aku putusin dia lewat telpon dia ngga terima dan langsung lepar ponselnya ke tembok sampe retak," ucap Tasya.
"Terus-terus kondisi dia gimana itu pas lo putusin?" tanya Nayla.
"Kata mommy nya dia ngga keluar kamar terus nangis terus ngga berenti-berenti, karna mommy nya khawatir banget akhirnya mommy nya telpon aku dan ngejelasin kondisi Arrel waktu itu, ya dan karna aku ngga tega dan aku juga masih sayang sama dia akhirnya kita balikan lagi," jawab Tasya.
"Wih gila sih ini mah yang namanya bucin akut ya," ucap Nayla sambil terkekeh.
"Ya begitu lah," jawab Tasya.
♡♡♡
Haii ayu balik lagi wkwkwk👋😂😂
Jangan lupa vote sama comentnya yaa✌💕💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
FARSYA [TERBIT]
General Fiction[SUDAH TERBIT, BISA CO DI SHOPE ANDROBOOKS] Hanya menceritakan 2 pasangan remaja yang sama-sama saling menyayangi dan saling mencintai, dengan sikap si cowo yang manja dengan si cewe dan si cewe pun dengan senang hati memanjakan cowonya tanpa protes...