-Sabtu, 18 Jul 2020; 07.00PM-
"Jisung! Brian! Ayo lekas turun! Ini udah jamnya kalian berangkat nih. Nanti ketinggalan pesawatnya loh!" Terdengar teriakan sang Ibu, memanggil kedua anaknya untuk segera berangkat.
Duk!
Duk!
Duk!
Suara anak tangga terdengar seperti orang tengah terburu-buru.
"Pelan-pelan nak, nanti jatuh kalian." Bu Han khawatir kepada kedua anaknya.
"Udah siap, Mah. Papa mana?" Tanya anak sulung yang terlihat menoleh ke kanan-ke kiri mencari Ayahnya.
"Papa kalian udah──
Tin!
Tin!
Terdengar bunyi klakson dari luar rumah.
"Tuh Papa kalian udah siap di mobil. Jisung man──
"Siap Mah! Let's go!" Kata anak bungsu bersemangat.
"Eh? Semangat bener lu. Gak sabar ketemu do'i ya?" Kata abangnya diselingi kekehan.
"Apaan──
"Udah-udah, berantemnya nanti aja. Yuk, berangkat."
Sang Ibu dan kedua anaknya sedang menuju mobil sekarang. Lalu dengan segera berangkat ke Bandara. Ayah tengah libur, pas sekali dengan jadwal penerbangan anaknya. Katanya, sudah lama tidak menghabiskan waktu dengan keluarga seperti ini. Ya.. meskipun sekedar mengantarkan anak-anaknya.
"Udah sampai. Ayo! Ayo!"
Hampir saja mereka terlambat. 5 menit sebelum keberangkatan, mereka sudah sampai di Gate tujuan mereka. 10 menit cukup untuk berlari sampai Gate.
"Yaudah, hati-hati ya kalian. Udah gak ada yang ketinggalan kan?" Tanya sang Ibu was-was.
"Udah semua Mah. Yau── eh iya, Pah jangan lupa misinya ya? Nanti Jisung libur sekolahnya kita kesini lagi. Jadi, jangan lupa. Oke, Pah?" Kata Brian mengingatkan Papanya.
"Iyo mas, iyo. Papa ga lupa kok. Nanti tiap Papa nemu suatu kejanggalan atau clue, nanti Papa catat. Biar nanti kalian tau kesalahan dan kebenarannya dimana." Jawab sang Ayah dengan senyum di akhir ucapannya.
"Oke deh, Mah, Pah. Kalo gitu kita berangkat. Pah, jangan lupa ya! Dah Mah Pah!" Ucap Jisung dengan berlari diselingi teriakannya.
"Jangan lupa telfon kalo udah sampai rumah!" Sang Ibu juga tak kalah keras teriakannya. Anak-anaknya pun menjawab dengan lambaian tangan mereka.
──●●●──
-Sabtu, 18 Jul 2020; 09.00PM-
Tak terasa satu jam perjalanan, mereka sudah sampai rumah. Jisung dan Brian dengan cepat turun dari taxi dan tak lupa membawa barang-barang mereka. Tak banyak. Masing-masing membawa tas ransel untuk baju mereka, karena hanya menginap beberapa hari saja, jadi tak perlu repot-repot membawa koper. Lalu ada 2 totebag cukup besar, didalamnya terdapat kue buatan Ibu dan makanan berat untuk makan malam dan sarapan mereka nanti.
"Makasih, pak. Hati-hati di jalan."
Setelah mereka berpamitan pada Bapak supir taxi, mereka dengan segera memasuki rumah.
Baru saja Brian membuka gembok pagar, tiba-tiba ada yang memanggil mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
❝ Insomnia | Han Jisung SKZ ❞ ✅
Fanfiction[COMPLETED] Jika kamu memiliki kebiasaan ⁱⁿˢᵒᵐⁿⁱᵃ, apa yang akan kamu lakukan? ┊ ┊ ┊ ┊ ✎﹏🌙 °ft nct dream💚 ©naynaykim_ // voreokim 🥇#1 in insomnia - 18/07/2021