➸the problem

126 24 1
                                    

Empat kaleng cola dan beberapa camilan sudah tersedia di meja ruang tamu. Sudah 30 menit mereka berbincang-bincang pasal ini-itu. Bahkan, Naya sampai lelah tertawa karena ulah Haechan dan Somi yang secara tidak langsung melawak. Iya, Somi datang lagi. Tentu saja Jeno merencanakannya tidak hanya ingin mereka bertiga saja yang datang, karena ia juga rindu saat 'bobrok team' ini menghabiskan waktu bersama.

"Eh Nay, ganti baju buru dah." Suruh Jaemin pada Naya.

"Lah? Kenapa? Jelek banget baju gue? Kan ga kemana-mana, cuma di rumah aja." Bingung Naya karena Jaemin yang tiba-tiba menyuruhnya ganti pakaian.

Jaemin menyikut-nyikut Somi, tanda menyuruhnya untuk membawa ke kamar Naya untuk mengganti pakaiannya. Karena tanpa sepengetahuan Naya, mereka merencanakan untuk main keluar.

"Buruan, Som. Keburu abis waktu kita. Ga boleh di sia-siain nih." Bisik Jaemin pada Somi yang duduk disampingnya.

"Oke!" Jawab Somi dengan memberi isyarat '👌' tanpa mengeluarkan suaranya.

"Yuk, Nay!" Somi siap menggeret Naya ke kamarnya.

"Eh! Eh! Apa-apaan nih! Kalian mau culik gue?!" Ucap Naya sambil berusaha melepaskan tarikan Somi.

Somi tidak membalasnya, ia hanya menarik Naya sampai ke kamarnya. Sedangkan, laki-laki bertiga itu hanya cekikikan melihat penderitaan Naya. Dan tentunya, Haechan mulai menghabiskan beberapa camilan disana.

"Lah? Mana cookies coklatnya? Perasaan tadi..." Jeno yang akan memakan cookiesnya terheran-heran. Lantas ia langsung menoleh pada tersangka, Haechan.

"Woy elah, Chan! Tadi masih sisa setengah dari toples ini kemana semua? Pasti lo yang ngabisin, kan?" Selidik Jeno pada Haechan dengan menatapnya tajam.

"Setengah dari mananya sih? Iya tadi setengah, tapi ga gue semua yang ngabisin! Tuh! Sebelah lo tuh! Dia tersangkanya. Bukan gue!" Emosi Haechan, sudah biasa ia menjadi bahan tuduhan. Dan tuduhan mereka selalu benar, jika menyangkut makanan.

"Apa, sob? Oh, cookie itu? Iya, emang gue yang ngabisin sisa nya. Eh, ga deh. Ga gue doang, Somi juga." Jaemin tak merasa bersalah.

"Hhhh.. Na Jaemin.. Jeon Somi..!" Gumam Jeno, tak habis pikir dengan sahabatnya ini. Ga Haechan, ga Somi, ga Naya, ga Jaemin, 5 dari mereka suka makan, kenapa dirinya tidak? Lee Jeno.

"Eh Jen, kira-kira Naya udah punya pengganti lu ga ya?" Tanya Jaemin random, secara tiba-tiba. Membuat Jeno tersedak saat makan kue bolu.

"Uhuk! Uhuk! Uhuk! Ya, mana gue tau! Kenapa lo nanyanya ke gue?! Tanya sendirilah ke dia!" Jawab Jeno sedikit emosi.

"Ya sante napa bos. Galak amat." Bukan Jaemin, Haechan yang menjawab.

"Eh, eh! Setau gue nih, ya" Haechan mulai menggosip.

"Kalian masih follow aigi nya Naya, 'kan? Liat instastory nya ga? Gue kemarin sempet stalker aigi nya sih. Terus liat highlight──

"Wah bener! Ada highlight do'i nya ya?!" Jaemin memutus ucapan Haechan.

"Dengerin dulu anjer! Gue belum selesai ngomong!" Emosi Haechan memukul lengan Jaemin. Jeno yang melihat tingkah laku mereka hanya geleng-geleng saja.

"Jadi gini, di highlight nya kan ada yang judulnya 'happiness'. Nah, disitu tuh. Selain ada kita, ada temen-temennya yang sekarang juga. GUE KAGET DONG──"

"Kaget kenapa?"
Belum selesai Haechan bicara, Naya tiba-tiba datang.

"Eh, kalian. Sejak kapan datang?" Tanya Jaemin yang terlihat kikuk.

❝ Insomnia | Han Jisung SKZ ❞ ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang