➸dead, the ending.

239 31 1
                                    

Setelah mendapat telpon dari seseorang itu, lantas Jisung dengan segera mengambil kunci motornya. Jam di pergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul 09.30PM. Sudah 1 jam setengah Jisung dalam perjalanan.

Di atas blackie, motor kesanyangannya Jisung, ia nampak gusar. Dengan sesekali ia menyumpah serampahi lampu lalu lintas. Karena sedari tadi lampu itu menyala dikala ia dalam keadaan ngebut. Tak henti-hentinya juga ia melihat jam di pergelangan tangannya itu.

"Semoga lo ga kenapa-kenapa." Racaunya dari tadi.

Sudah cukup lama diperjalanan, akhirnya Jisung sampai ditempat tujuan. Kepala sang empu mendongak, tampak ia mencari-cari sesuatu. Lantas ia buka helm nya, lalu menelpon si penelepon itu.

"Dimana lo? Gue udah sampe nih."

"Liat pos satpam cat putih ga? Gue disini. Ah, dan gue liat lo. Buruan, udah mati nih."

Selang beberapa menit, Jisung berhasil menemukan pos satpam putih itu. Dengan segera ia menuju kesana, ke tempat si penelepon.

Maniknya melihat seseorang yang sedari tadi ia khawatirkan, "huh.. untung lo gapapa.." gumamnya disela nafasnya yang memburu.

"Akhirnya, yang ditunggu sampe juga." Ucap salah satu dari mereka, yang memakai baju berbahan kaos warna hitam dilapisi jeans-nya.

"Loh.. Jisung? Kok lo tau gue disini? Eh, bukan, maksud gue kok lo tiba-tiba disini?" Ucap perempuan yang memakai balutan cardigan merah maroon-nya itu. Sang empu yang di panggil Jisung itu hanya menampilkan sederet giginya. Lantas ia menghampiri si penelepon tadi.

"Jadi kenapa? Mogok lagi mobil lo, No?" Tanya Jisung pada si pemilik mobil itu.

"Hehe, iya nih, Sung. Tapi gue minta tolong lo kesini sebenernya bukan karena mobil mogok gue ini.." jawab si pemilik mobil itu lalu melirik perempuan dengan cardigan maroon-nya tadi. Tiga orang lelaki itu tampak bingung, terutama untuk dua orang teman si pemilik mobil ini.

"Lah, terus kenapa kalo lo manggil Jisung bukan karena mobil lo, No?" Bingung, ucap lelaki dengan balutan jaket biru navy-nya itu.

"Eh bentar, keknya gue paham." Lanjutnya menelisik.

"Bawa Naya pulang, Sung. Dari tadi kita nyari-nyari bengkel disini ga nemu-nemu. Mana ini udah jam 11 malem lagi, iya kalo siang. Gue tau kalian sekomplek 'kan? Dan satu sekolah juga."

"Dan gue tau kalian lebih dari teman. Jaga dia buat gue ya, Sung?" Lanjutnya dengan suara yang sengaja ia pelankan. Jisung yang mendengarnya nampak tertegun. Pasalnya, ia tau jika sekarang orang yang dihadapannya kini adalah seseorang yang pernah mengisi hati perempuan yang selama ini ingin ia miliki.

Orang yang dihadapannya ini melihat perubahan raut wajah Jisung, lantas ia tersenyum tipis dan terkekeh pelan lalu berkata, "gausah bingung gue tau dari mana, yang jelas sekarang kelihatan dari ekspresi lo, hahaha."

"Eh, kalian ngomongin apaan sih? Jeno, Jisung." Lelaki berjaket biru navy itu tampak ingin tau obrolan apa yang mereka berdua bicarakan.

"Apasih, Chan. Kepo aja lu." Si pemilik mobil yang di panggil Jeno itu nampak tidak memerdulikan omongan si Chan.

"Eh bentar. Ga bisa gitu. Sebelum gue bawa Naya pulang, gue coba benerin mobil lo ya? Kalo udah selesai baru gue balik sekalian bawa Naya." Jisung nampak bernegosiasi dengan manusia dihadapannya ini. Meskipun Jeno si pemilik mobil ini, ia tidak tau-menau tentang mesin mobil ini. Ia sudah terbiasa dengan Lamborghini nya itu, bahkan saat ke sekolah terkadang ia menggunakan itu, jika cuaca mendukung.

Dua teman Jeno, yang diketahui namanya Haechan dan Jaemin ini nampak kaget karena ucapan Jisung. Haechan kagetnya tidak seperti Jaemin, yang menganga cukup lama. Sampai harus di tepok dulu pipinya baru ia sadar. Haechan sudah tau jikalau Jisung ini dekat dengan Naya, karena sering sekali ia melihat instastory di aigi Naya dengan teman-temannya di JYP High School itu.

❝ Insomnia | Han Jisung SKZ ❞ ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang