Rissa dan Emma tengah berjalan sembari memperhatikan stan makanan yang ada di sekolahnya hari ini. Hari ini adalah ulangtahun sekolah, acaranya akan dimulai beberapa menit lagi.
"Gue mau beli itu, itu, itu," ucap Emma menunjuk beberapa stan makanan itu. Rissa menepuk tangan Emma.
"Jangan nunjuk-nunjuk ih," kata Rissa. Emma mendenguskan tawanya kemudian segera menyembunyikan tangannya di balik punggung.
Mereka terus berjalan hingga sampai ke kelas, kelas sangat berisik hari ini, lebih tepatnya lebih berisik dari hari biasanya. Mungkin karena hari ini tidak belajar, jadi mereka lebih santai.
Emma segera duduk di kursinya dan menghampiri Julio yang tengah bermain permainan online di ponselnya. Emma berdehem, menyikut Julio.
"Apa?" tanya cowok itu.
"Lo pacaran sama Amel?" tanya Emma, Julio meletakan ponselnya di atas meja, kemudian menoleh pada Emma.
"Enggak," jawab Julio. Emma mengangguk kemudian menunjukan jempolnya.
"Oke," ucap Emma kemudian menempelkan pipinya di atas meja.
Sementara Julio terlihat bingung, namun memilih untuk melanjutkan permainannya. Sementara itu Rissa masih di luar, ia menghampiri Harun yang tengah memberi makan seekor kucing.
"Kenapa enggak duduk di dalam?" tanya Rissa, Harun melirik kucing itu, mengisyaratkan pada Rissa bahwa ia tengah memberi makan kucing jadi tidak bisa pergi ke kelas.
Rissa menghela napas kemudian ikut berjongkok dan mengelus kucing itu. Ia menoleh pada Harun, cowok itu tersenyum padanya. Rissa mengerjapkan matanya kemudian kembali menunduk menatap kucing sembari melotot.
Apaan itu tadi?! Pikir Rissa kemudian berdiri. Rissa hendak segera masuk ke kelas namun tiba-tiba seseorang memanggil namanya.
"Rissa!"
Rissa menoleh ke sumber suara dan mendapati Tiara di sana. Ia mengangkat alisnya pada Tiara. "Kenapa?" tanya Rissa.
"Rafael mau lo nonton dia," jawab Tiara. Rissa menautkan alisnya mendengar itu.
"Ya, kenapa lo yang nyampaiin ke gue?" tanya Rissa. Tiara mengedikan bahunya.
"Katanya lo nggak baca pesannya. Jadi kebetulan gue liat lo sekarang, makanya gue bilang," jawab Tiara dengan tenang. Diam-diam Rissa berfikir apakah Tiara ini pacar Rafael atau bukan?
"Tapi, lo kan ...."
"Pacar Rafael? Iya," ucap Tiara memotong ucapan Rissa, cewek itu tersenyum menepuk bahu Rissa.
"Kan cuma nonton, lagian lo itu sahabatnya." Tiara tersenyum, "Oke, gue ke kelas dulu."
"Dadaah Harun!" ucap Tiara melihat Harun yang tengah mengelus kucing. Harun mengangguk.
Rissa berdecak kemudian hendak duduk di lantai, namun Harun langsung menahan cewek itu. "Kotor," ucap Harun.
Cewek itu menghela napas kemudian memilih untuk berjongkok. "Sahabat apanya, gue bukan sahabat Rafael," ucap Rissa.
"Yes, you are," ucap Harun.
"No! Bukan, gue bukan sahabat Rafael. Mana ada sahabat yang kalau mau ngomong canggung gitu," ucap Rissa.
"Kenapa canggung?" tanya Harun. Rissa menoleh menatap cowok itu, Harun mengangkat sebelah alisnya.
"Eng ...."
"Lo suka sama dia?" tanya Harun. Rissa menghela napas kemudian menggeleng.
"Jangan suka sama pacar orang," ucap Harun. Sialan, itu terdengar menyakitkan. Rissa menggeleng.

KAMU SEDANG MEMBACA
HARISSA✔️
Ficção AdolescentePenulis : Ohdaraa (darainbxws) p.s : Cerita ini hanya fiktif belaka dari imajinasiku. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan -- Rissa adalah cewek yang ceria, dan jug...