✨part khusus✨

508 48 1
                                    

Rissa, Harun, Emma, Amel, Gibran dan Julio tengah berbaring di karpet yang sudah mereka bentangkan tadi. Di rumah Harun ini ada rooftop, jadi mereka bisa duduk dan berbaring di sana. Mereka menatap langit berbintang, diam tanpa suara.

Tanpa sadar, air mata turun membasahi pipi Rissa. Emma yang berbaring di sebelah cewek itu langsung menoleh, "Are you okay?" tanya Emma, Rissa mengusap air matanya kemudian mengangguk.

Tiba-tiba ponsel Rissa begetar, ia segera duduk dan menjawab panggilan itu. "Halo, kak?"

"Rissa, Papa suruh lo pulang sekarang," ucap Aulia dari seberang telfon.

Rissa melirik ke arah teman-temannya yang tengah duduk sembari menunggu Rissa, "Sekarang?" tanya Rissa.

"Iya, besok pagi lo kan mau berangkat, jadi jangan sampai telat," ucap Aulia terdengar biasa saja, padahal tadi Aulia merasa sedih.

"Kak, lo beneran mau biarin gue pergi?" tanya Rissa, air matanya kembali keluar.

"Nggak, Papa ada di rumah, gue ada di rumah..." terdengar langkah kaki dari seberang telfon hingga kemudian Aulia lanjut bicara, "Papa di rumah, gue nggak bisa bikin lo nggak jadi pindah, Rissa."

"Lo ngomong dong sama Papa, kak," ucap Rissa.

"Lo pulang dulu tapi," ucap Aulia, Rissa menghela napas kemudian mengakhiri panggilan.

"Guys, gue pulang dulu ya," ucap Rissa.

"Oke, hati-hati ya," ucap Emma dan yang lainnya. Rissa mengangguk, kemudian mereka bersalaman dan berpelukan lagi.

"Dijemput?" tanya Emma, Rissa menggeleng.

"Gue anter aja deh," ucap Emma kemudian merangkul Rissa.

"Gue ikut," ucap Amel, berlari kecil mengikuti Emma dan Rissa.

Kemudian mereka turun ke bawah, Julio dan Gibran juga memilih untuk pulang, sembari mengantar Amel, Rissa dan Emma pulang.

"Kami pulang dulu, Harun," ucap Gibran, Harun mengangguk.

Mereka segera mengantar Rissa pulang, sesampainya di rumah Rissa, cewek itu langsung turun dan melambaikan tangannya pada teman-temannya itu.

"Dadaaah, makasi yaa," ucap Rissa.

"Iya, Rissa.." ucap Gibran dan yang lainnya, kemudian melambaikan tangannya pada Rissa sebelum akhirnya pergi.

Rissa menghela napas panjang kemudian masuk ke rumahnya, ia mendapati kakaknya tengah duduk termenung di sofa bersama Papanya.

"Rissa, akhirnya kamu pulang juga," ucap pria itu menghampiri Rissa, cewek itu tersenyum.

"Barang-barang udah diberesin?" tanya Papa Rissa, Rissa mengangguk.

"Yasudah, sekarang istirahat, besok jangan sampai telat," ucap pria itu.

Rissa segera menggenggam tangan Papanya itu kemudian menatap pria itu dengan penuh permohonan dan air mata.

"Papa, Rissa mau sama Kak Aulia aja di sini. Rissa janji nggak akan menyusahkan Papa dan Mama, Rissa dan Kak Aulia baik-baik saja selama bertahun-tahun, Pa..." ucap Rissa.

"Rissa sayang Papa, Rissa mohon. Rissa nggak mau pindah."

Sementara itu, Harun tengah duduk di meja belajarnya sembari memegang sebuah kotak kecil yang Rissa berikan tadi kepadanya. Ia menarik garis bibirnya kemudian membuka kotak itu.

HARISSA✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang