Riuhnya celotehan murid Senna memenuhi seluruh penjuru sekolah. Hari ini adalah tepat hari pertama Ujian Nasional dimulai. Banyak siswa yang tengah menghafal kembali materi yang sudah mereka pelajari dan tak sedikit pula yang memilih untuk acuh dan berbincang dengan temannya. Seperti yang kalian tahu, Senna adalah sekolah dimana anak-anak kalangan atas bersekolah. Maka dari itu, tak heran jika banyak dari mereka yang tak peduli dengan nilai-nilai di sekolahnya karena ujung-ujungnya mereka akan mewarisi pekerjaan orangtuanya.
Allura memejamkan matanya dengan mulutnya yang terus merapalkan hafalan materinya sejak tadi. Meskipun memiliki kecerdasan diatas rata-rata, gadis itu tetap bekerja keras untuk menguasai seluruh materi pelajaran yang akan diujikan selama empat hari kedepan. Tak seperti teman-temannya yang lain, Allura justru lebih memilih mengulang hafalannya di kafetaria sekolah yang sepi supaya hafalannya tidak terganggu. Ia tak mengajak Katya saat ini.
Setelah selesai mengulang hafalan seluruh materi Bahasa Indonesia, gadis itu memutuskan untuk beristirahat sejenak dan membuka ponselnya. Ada beberapa pesan berupa semangat dari Aubyn yang sengaja tidak ia buka sejak pagi tadi. Bukan apa-apa. Allura hanya tak ingin hari pertamanya kembali hancur karena ingatannya akan hal itu. Setidaknya, ia ingin memulai ujiannya dengan mulus. Dan setidaknya usahanya itu berhasil hingga saat ini.
Tepat ketika waktu menunjukkan pukul tujuh kurang sepuluh menit, bel tanda masuk berbunyi. Allura langsung mengemasi buku-buku dan ponselnya lalu berjalan menuju ruang ujiannya yang berada di lantai tiga. Beruntung pintu ruang ujiannya belum ditutup ketika ia sampai di lantai tiga. Sebelum masuk ke dalam ruangannya, gadis itu berdoa sejenak untuk kelancaran ujiannya sendiri.
Dua jam sudah berlalu. Para siswa keluar dari ruang ujian mereka masing-masing setelah berkutat dengan soal-soal dengan presepsi kesulitan masing-masing. Allura keluar dari ruang ujiannya dengan wajah sumringah. Hampir seluruh materi yang ia pelajari kemarin keluar di soal-soal yang ia kerjakan tadi.
Setelah mengatur janji dengan Katya melalui chat, gadis itu berjalan menuju kafetaria angkatan. Di sekolah Allura memang ada beberapa kafetaria. Ada tiga kafetaria angkatan dan kafetaria sekolah. Sebenarnya tidak ada hal khusus yang membedakan kafetaria itu berdasarkan fasilitas. Hanya saja, kafetaria sekolah lebih di khususkan untuk guru-guru dan pekerja di sekolahnya. Sedangkan kafetaria angkatan adalah kafetaria untuk para siswa berdasarkan angkatan masing-masing. Ah, dan alasan Allura memilih belajar di kafetaria sekolah adalah jarangnya guru yang akan bersambang kesana pada pagi hari. Sehingga itu dapat membantunya menghafal lebih mudah.
“Udah lama disini?” tanya Allura seraya mengisi kursi kosong tepat di depan Katya.
Katya menggeleng. “Gue baru dateng. Tadi habis ujian ke toilet dulu karena gue tau lo bakal lebih lama dari gue,” ujarnya dengan jujur. Ruangan keduanya memang terpisah meskipun satu lantai. Namun, Allura memilih untuk keluar akhir karena harus memastikan bahwa ia sudah mengisi seluruh soal-soalnya.
Keduanya diam setelah memesan makanan dan minuman. Allura sibuk dengan ponselnya. Begitu pula dengan Katya yang sibuk menggambar di iPad-nya. Tak lama, ada seorang wanita paruh baya yang membawa nampan berisikan makanan ke meja mereka. Keduanya menundukkan kepala seraya mengucap terimakasih pada wanita paruh baya tersebut.
Katya yang masih fokus menggambar seraya sesekali menyuap makanannya pun mendongak ke arah Allura ketika tiba-tiba ada satu pertanyaan yang terlintas di kepalanya.
“Lo gimana sama Arjune, Al?”
Demi apapun, Allura sangat ingin mengumpat saat itu juga. Apa dia tidak tahu seberapa sulitnya Allura melupakan perihal itu dan fokus pada Ujian Nasionalnya?. Gadis itu tak langsung menjawab pertanyaan Katya, ia menghembuskan nafasnya perlahan. “Gimana apanya?” ucapnya yang malah balik bertanya dan berusaha setenang mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Lagi Sama [COMPLETED]
Teen FictionAllura Pasya Bagaskara. Gadis kaku yang mengaku memiliki perasaan pada seorang laki-laki yang merupakan siswa pindahan dari Kanada yang berhasil memikat hatinya. Arjune Shagufta. Laki-laki dengan segala tingkah konyol yang membuat siapapun tersenyu...