Enam

190 17 0
                                    

Dua hari berlalu setelah Senna International High School digegerkan karena tingkah Arjune dan Allura. Bahkan gadis itu sudah memenuhi janjinya untuk menraktir Arjune kemarin. Kini seluruh siswa kelas dua belas tengah berkumpul di aula Senna untuk mengikuti sebuah seminar dari Universitas ternama. Selain untuk memantapkan pilihan, tujuan dari seminar ini adalah untuk memberikan pandangan bagi mereka yang belum menentukan pilihan.

Tampak dua orang gadis memilih bangku paling belakang dalam acara tersebut. Keduanya sudah memegang sebuah note kecil guna mencatat informasi yang mungkin mereka perlukan nantinya. Setelah acara dimulai dan pengisi acara mulai menjelaskan detail dari Universitas mereka, seluruh siswa Senna International High School menyimaknya dengan tenang.

Setelah satu jam berlalu, kini tiba waktunya sang pengisi acara mempersilakan para siswa dan siswi untuk mengajukan pertanyaan. Ada sekitar empat anak yang ingin mengajukan pertanyaan. Salah satu diantara mereka adalah Allura. Setelah dua orang mengajukan pertanyaan mereka, kini giliran Allura yang memperkenalkan dirinya sebelum mengajukan pertanyaan.

“Selamat Siang. Perkenalkan nama saya Allura Pasya Bagaskara siswi kelas dua belas mipa satu. Saya ingin mengajukan pertanyaan mengenai program studi bisnis dan manajemen. Apa saja yang harus saya persiapkan jika saya ingin mendapatkan beasiswa untuk program studi tersebut? Sekian pertanyaan dari saya. Terimakasih,”

Riuh tepuk tangan memenuhi ruangan tersebut seperti sebelumnya. Setelah mengajukan pertanyaan, Allura kembali berjalan menuju tempat duduknya dan menuliskan sesuatu pada note kecilnya. Saat gadis itu tengah menulis sesuatu pada note-nya, Katya sibuk menyikut lengan sahabatnya beberapa kali.

“Al, liat siapa yang maju! Kalian itu emang jodoh apa gimana, sih? Satu tanya, tanya semua.” ledek Katya seraya beberapa kali menyikut lengan Allura.

Allura berdecak kesal. Gadis itu mengerucutkan bibirnya. “Kenapa, sih, Kat? Lo nggak liat gue lagi nulis?” tanyanya geram.

Katya menoleh ke arah sahabatnya dengan kesal. “ARJUNE!” bisiknya dengan geram dan penuh penekanan.

Benar saja, setelah Katya menekankan nama itu, Allura sontak mengangkat kepalanya dan mengesampingkan kegiatannya. Gadis itu memandang Arjune yang tengah berdiri di atas panggung dan mengajukan pertanyaannya. Setelah laki-laki itu mengutarakan inti dari pertanyaannya, raut wajah Allura seketika berubah. Tak lagi terlihat keantusiasan di wajah gadis itu.

Tak berminat menyimak Arjune lebih lama, gadis itu kembali menulis sesuatu di note-nya. Setelah semua siswa yang bertanya telah mengajukan pertanyaan dan pengisi acara telah menjawab pertanyaan mereka satu persatu, kini tiba sudah di penghujung acara. Sang pembawa acara menutup acara tersebut dan kembali riuh tepuk tangan memenuhi aula Senna International High School hari itu.

Seluruh siswa berhamburan keluar aula untuk kembali ke kelas mereka masing-masing dan mengikuti kegiatan pembelajaran untuk jam selanjutnya. Lain halnya dengan Allura dan Katya yang memilih untuk pergi ke toilet terlebih dahulu sebelum kembali ke ruang kelas. Seraya menunggu Katya yang tengah berada di dalam toilet, Allura berdiri di depan wastafel. Gadis itu mencuci tangannya yang sebenarnya tidak kotor. Pikirannya kembali berkecamuk memikirkan pertanyaan yang tadi Arjune katakan.

“Nama saya Arjune Shagufta siswa kelas dua belas ips dua. Saya ingin mengajukan pertanyaan mengenai program beasiswa luar negeri yang ada di Universitas ini untuk program studi seni lukis. Terimakasih.”

Allura menggelengkan kepalanya. Ia membasuh wajahnya yang terlihat sangat frustasi saat ini. Apakah benar Arjune akan melanjutkan studinya di luar negeri?. Gadis itu menghembuskan nafasnya kasar seraya menatap pantulan dirinya di cermin. Katya yang barusaja keluar dari bilik kamar mandi pun sedikit bingung dengan wajah sahabatnya yang basah dan rambutnya yang cukup berantakan di beberapa sisi.

Tak Lagi Sama [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang