Delapan Belas

181 17 1
                                    

Empat hari sudah berlalu semenjak kejadian dimana Arjune diberitakan tengah melakukan double date dengan Allura. Keduanya tak banyak mengambil tindakan untuk mengklarifikasi hal tersebut. Hal itu tentusaja atas permintaan dari Allura karena ia tak ingin menambah asumsi teman-temannya jika keduanya mengklarifikasi tanpa bukti. Dan, tepat pada hari ketiga setelah berita itu diunggah, Arjune menemukan bukti siapa yang mengambil foto tersebut.

Laki-laki itu tentusaja langsung memberitahu Allura setelah ia mengetahui pelaku dari semuanya. Tapi gadis itu tak langsung percaya bahwa yang mengambil foto mereka adalah Karin—sahabat Milkha. Namun, setelah Arjune menunjukkan buktinya kepada Allura, gadis itu tentu percaya. Meskipun ia masih tak habis pikir mengapa mereka bisa berada dalam satu acara. Apakah dunia sesempit itu?

Acara yang mereka berempat hadiri malam itu ternyata adalah acara pesta ulang tahun kakak laki-laki Milkha yang merupakan seorang pebisnis muda seperti Aubyn. Sehingga, Milkha mengundang Karin yang notabennya adalah sahabatnya dan juga orang tua Karin yang memang mengenal orang tua Milkha dengan baik karena masalah bisnis. Karin sendiri mengambil foto mereka karena ia pikir mereka memang berkencan satu sama lain. Namun, gadis itu tidak ada maksud untuk menjadikan mereka sebagai topik berita angkatan.

Setelah mengambil foto itu, ia hanya mengirimkannya pada Milkha—yang memang sedang tidak bersamanya karena harus menemani mengobrol salah satu anak dari rekan bisnis ayahnya—untuk memastikan bahwa itu adalah Arjune dan Allura yang datang dengan orang lain. Jika kalian berpikir bahwa Milkha yang mengirimkan foto itu kepada admin berita angkatan dan memberikan keterangan tak benar, kalian benar. Memang Milkha yang melakukannya.

Arjune dan Allura pun sudah mengetahui hal tersebut dan sudah membicarakannya kepada Milkha. Gadis itu meminta maaf tentusaja kepada keduanya. Namun, saat Allura bertanya mengenai alasannya melakukan hal itu, gadis itu memilih untuk diam. Bahkan, beberapa kali Allura membujuknya supaya mengatakan alasannya, ia tetap bungkam dan menunduk—tak berani menatap wajah Allura. Karena tak kunjung mendapat jawaban dari Milkha, gadis itu menyerah. Ia tak ingin rasa ingin tahunya berujung melanggar privasi orang lain. Toh juga ia sudah mengetahui siapa pelaku yang sesungguhnya.

Merasa lega karena masalahnya sudah terselesaikan, malam ini Arjune akan mencari udara segar sebelum bekerja keras untuk menghadapi Ujian Nasional yang kurang tiga hari lagi. Arjune tak pergi sendiri malam itu. Ia mengajak Thania untuk menemaninya mencari udara segar. Lagipula, ia pikir adiknya akan senang jika berada di tempat yang akan ia tuju malam ini karena akan ada banyak anak kecil seusianya yang bermain disana.

Arjune melepas seat belt-nya setelah sampai di area parkir sebuah taman. Keduanya turun dari mobil dan berjalan menuju sebuah tempat dimana ia bisa menemukan keberadaan Allura. Ya, benar. Malam ini Arjune memang tengah menepati janjinya untuk pergi melihat bintang bersama Allura sebelum keduanya menjalani Ujian Nasional.

Air muka Arjune mendadak berubah ketika melihat gadis itu tidak sendiri. Sudah ada seorang laki-laki yang tengah duduk di atas cup mobil bersamanya. Keduanya tampak tersenyum seraya memandangi langit. Arjune tersenyum miris. Seharusnya ia tidak lupa bahwa Allura memang berkata akan mengajak Aubyn malam ini.

Setelah menata pikirannya, Arjune kembali melangkahkan kakinya mendekati Allura dan laki-laki disebelahnya. Seolah tahu bahwa ada seseorang yang tengah melangkah ke arahnya, Allura menolehkan kepalanya ke kanan. Gadis itu tersenyum lebar ke arah Arjune yang juga berusaha keras membalas senyumnya tanpa terlihat dipaksakan.

Allura melambaikan tangannya ke arah Arjune. Senyum di wajahnya belum hilang sampai sekarang. “Udah lama?” tanya Arjune ketika ia berada dihadapan Allura.

Gadis itu menggelengkan kepalanya pelan. “Belum. Lagipula ada Aubyn, it’s okay.”

Arjune berjalan mendekati Aubyn dan menjabat tangan Aubyn dengan gaya laki-laki dan menepuk bahunya. “Apa kabar?” tanya Arjune guna basa-basi terhadap lawan bicaranya.

Tak Lagi Sama [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang