Bertemu dengan Mu Adalah Anugrah

41 3 9
                                        

Tepat pukul tujuh malam seseorang laki laki yang keras memiliki janji bertemu. Dengan sosok perempuan seperti dirimu, entah mengapa pada hari itu aku sibuk mencari pakaian yang cocok untuk bertemu dengan mu. Aku sibuk mencari cari pakaian yang cocok bahkan pikiran dan hati berdebat enggan saling mengalah dalam menentukan pakaian, hahaha dasar laki laki yang sedang jatuh cinta.

Setelah pikiran dan hati saling berdebat menentukan pakaian lalu cermin lah. Yang menentukan seberapa pantas diriku ini saat berjalan di sampingnya apakah pantas atau gantengnya diriku ini saking ingin di lihat sempurna olehmu, benar benar rumit tapi bagi ku waktu itu tidak serumit yang di pikirkan. Waktu pun terus berjalan dan aku pun bergegas menuju tempat yang di tentukan.

Tempat itu bernama taman suropati. Orang orang biasa menyebut tamsur, taman yang terletak di pusat kota jakarta ini adalah taman di mana orang orang saling menulis cerita mereka masing masing entah mungkin tentang bertemu pasangan pertama kali, menikmati momen momen bersama kekasih tercinta atau tempat para jomblo jomblo saling bertukar cerita dan mungkin mencari pasangan masing masing.

Tempat istimewa dengan sejuta cerita di baliknya. Dan malam itu aku memutuskan untuk menulis sebuah kisah tentang diriku dan dirinya, di perjalanan aku memanifestasikan sosok dirimu yang belum pernah kutemui sebelum nya aku hanya membayangkan bagaimana bentuk mu. Tapi aku berusaha untuk tidak membayangkan dirimu dulu karena aku enggan untuk berdebat dengan ekspetasi ku sendiri.

Orang orang zaman generasi z pernah berkata ekspetasi tidak seindah dengan realita. Kata yang menyebalkan bagi beberapa orang, karena kata kata itu aku enggan untuk mengekspetasikan sosok mu di pikiranku. Dan akhirnya aku pun tiba di tempat yang telah kita diskusikan, aku standarkan motor ku terlebih dahulu lalu turun dan mencoba untuk mencarimu di antara labirin manusia yang saling menulis cerita bahagia.

Beberapa menit kemudian dering ponselku berbunyi lantang. Memberi tahukan kabar terbaru tentang dirinya dan berada dimana, kemudian aku cek ponsel ku dan segera meneleponnya. Tersambung lah telepon dari ku untuknya, aku bertanya sedang ada dimana dan memakai baju apa. Dengan cepat kamu menjawab " Gua memakai jaket cream dan memakai celana putih di dekat toilet. "

Lalu aku datang menghampiri nya dan berasumsi, aku rasa kamu sosok yang cantik dan menawan. Dengan cepat ku gerakan langkah melewati labirin penasaran akan sosok dirimu dan di setiap pijakan di ikuti dengan doa agar sukses mendapatkan hati mu pada hari itu.

Dari kejauhan aku melihat sosok dirimu yang berdiri di antara dua lampu taman yang berdiri tegak seolah memandangi dirimu. Entah mengapa aku melihat dua cahaya lampu yang menerangi ke arah mu menambah kesan cantik. Lalu aku pun menghampiri mu tersirat kan berbagai kata yang ingin di sampaikan dari ku untuk mu di saat itu kita pertama kali bertemu.

Apakah Tuhan memberikan mu untuk ku pada saat itu. Yang ada di dalam kepalaku waktu itu hanyalah ingin cepat cepat berbincang dengan mu dan saling bertukar cerita tentang ikan paus di laut atau tentang burung burung di udara. Walaupun malam itu sedang gelap gelapnya tapi entah mengapa kamu bagaikan aurora di Kutub utara yang menerangi malam disana dengan warna warni indahnya.

Aku pun membayangkan jika kau menjadi aurora aku ingin menjadi kutub utaranya yang setiap malam selalu kamu terangi di saat gelap menghampiri. Di malam itu aku saling bertukar cerita dan saling bertukar tawa. Di malam itu menemukan mu adalah sebuah anugrah Tuhan yang di berikan untuk ku.

~~~ menemukan mu adalah cara ternyaman untuk menidurkan segala keraguan ku pada mu ~~~

SeranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang