Aku masih tidak percaya kamu memilih pergi dan meninggalkan. Membuang kisah yang sedang kita jalani. Aku ingin kejadian itu hanyalah mimpi, tetapi kenyataanya itu memang terjadi. Apa kurangnya dari diriku ini. Aku telah melakukan segalanya untukmu, aku telah berjalan di alas yang penuh duri untuk mencapaimu. Tapi dengan teganya kamu buat lubang di tengahnya sehingga aku terjatuh kedalam jurang penuh kekecewaan.
Kamu bunuh paksa rasa ini. Kamu lepas janjiku. Kamu longgarkan tali cinta yang telah ku ikatkan kepadamu. Yang aku takutkan selama ini akhirnya terjadi juga. Perlahan kamu menghilang dari dalam ruang ekspetasiku. Kamu yang selalu ada di dalam hidupku pergi. Kedekatan kita hanyalah sebuah kenangan yang kusimpan dengan sendu. Senyum dan tawamu masih melekat di memoriku. Namun, ragamu sudah pergi jauh. Di bawa oleh sosok masa lalumu.
Bersama orang yang aku sebut mantanmu dan telah menjadi kekasihmu kembali. Sementara aku berdiam sendiri di sudut ruangan dengan rasa sesak di dada. Aku terhempas dengan rasa takutku atas kehilangan dirimu. Aku memilih diam. Karena aku tidak bisa menerima kenyataan yang begitu pahit. Kini, semuanya terasa sesak di dada. Kamu memilih dia, seseorang yang dulu pernah bersamamu.
Aku selalu berusaha untuk dirimu agar melupakannya. Tapi diam diam kamu terus mengingatnya. Namun, apalah daya, aku hanya orang baru yang masuk kedalam hatimu dan baru memberi warna di ruang hatimu. Berbeda dengannya yang dulu sudah mewarnakan semua isi hatimu yang sulit untuk di gantikan. lalu kembali kamu memilihnya. Lupakan saja aku biar aku yang selalu mengingat tentang diri kita. Walau aku harus mendapatkan luka di saat mengingatnya.
~~~ ekspetasi ku menghilang ketika kamu pergi bersamanya ~~~
