Aku pergi pada tempat yang kuaminkan. Menjemput raga dan senyummu yang mengurai sosok rindu. Di depan pintu kamu selalu menungguku, dan terkadang aku harus menunggu mu membersihkan badan atau mengganti sebuah pakaian yang cocok dengan tubuh kecilmu itu.
Dan kamu selalu memiliki wangi khas pada rambutmu yang membuat ku seakan terhipnotis akan wanginya. Seorang laki laki seperti ku yang keras dan tidak ingin mengalah dengan mu malah merendah di hadapanmu, tak tersadar, sosok ku yang enggan mengalah dapat berubah begitu lemah di saat dengan mu.
Kamu rangkul rasa ku dan aku pun rangkul rasamu, segenap afeksi yang kamu berikan membuatku nyaman. Ke khawatiran ku tentang dirimu terhanyut oleh diorama rasa. S
emua prosa yang kamu berikan membawaku hanyut kedalam dirimu. Terkadang aku belum siap akan seperti apa jika tidak denganmu, mungkin aku akan menjadi seseorang laki-laki paling sedih di dunia ini.
Tapi aku sedang menjadi seseorang yang paling bahagia. Kita pergi menuju tempat di mana kita saling bertukar pikiran dan saling bertukar cerita tentang apa yang telah kita jalani. Kita duduk di kursi beralaskan ingatan yang membekas. Pandangan kita menuju kearah barat kepalamu menyenderkan ke bahuku. Kita di temani dengan kicauan orang orang di sekitar yang sedang bertukar cerita pengalaman mereka masing masing.
Kata kata sedang merotasi kepalaku. Kuberikan seikat kata kepadamu. Kubiarkan kamu menikmati katanya. Tampaknya kamu sedang menikmati kata kata yang kuberikan sembari tersenyum lepas yang terukir di wajahmu. Senyumnya lepas berhias kebahagiaan. Rasa bosanmu hilang pergi tanpa arah entah kemana. Kamu benar benar menikmati setiap detik denganku. Rasanya kali ini kebahagiaan memenangkan sayembara atas logika.
Logika yang terlintas di kepalamu tentang apapun itu di kalahkan oleh kebahagiaan yang sedang kamu rasakan. Lalu kamu berucap tentang janji yang ingin selalu bersamaku. Aku pun mempersilahkan masuk sosok janjimu yang telah kamu ucapkan dan menyatu dengan diriku. Kamu terbawa derasnya waktu yang telah di lalui tanpa tersadar sosok senja yang sebentar lagi ingin mementaskan dirinya di barat.
Senja yang indah menandakan jika kamu bahagia denganku. Senja di sore hari sedang indah indahnya warnanya memasuki ruang ingatan ku dengan paksa dan tersimpan di memori ingatan. Sosokmu juga tersimpan di memori ingatanku dan mungkin saja sosok mu di dalam diriku sedang menikmati senja. Senja dan kamu adalah dua hal yang selalu aku sukai.
~~~ aku ingin tetap menjadikanmu sosok yang kusukai sesudah senja ~~~
