Perjalanan yang aku lalui bersamamu berakhir dengan sebuah luka. Aku berdiri di sudut ruang menatap keatas dengan tatapan kosong. Yang biasanya aku selalu membayangkan dirimu. Kini aku hanya menatap atap yang seolah abstrak. Aku kira kamu orang yang spesial ternyata kamu hanyalah orang biasa saja yang memutuskan untuk pergi setelah kamu membuat aku jatuh cinta. Di saat bersamamu biasanya senyum di wajahku selalu terukir tapi kini senyum itu sudah menghilang kedalam rasa kecewa yang teramat sakit.
Aku jatuh, hatiku hancur menjadi kepingan kepingan kecil. Entah bisa di rangkai kembali atau tidak kepingan itu. Apakah kamu sadar kamu telah membuat aku seperti ini?. Aku sekarang sendiri di sini di temani dengan janji janjiku untukmu kala itu. Sekarang janji janji itu selalu setia menemani disini. Dia menganti peran mu disini. Ternyata cinta pertama seperti ini ya jika seseorang memutuskan pergi. Mungkin aku yang terlalu berharap, mungkin aku terlalu membanggakan mu. Jadi di saat kamu pergi hatiku terasa sakit.
Denganmu aku belajar tentang ekspetasi dan realita. Ekspetasi denganmu selalu membuatku bahagia tapi dalam diam realita yang sebenernya membuatku terluka dalam kekecewaan. Aku akan belajar untuk selalu menggunakan realita agar aku sadar jika ekspetasi terkadang suka menipu dan hanya fatamorgana belaka. Ternyata semua ekspetasiku hanya sebuah tipuan, hanya sebuah kepalsuan. Di ruang ekspetasi ku ada sebuah kebahagiaan tapi lain di ruang realita ku yang hanya ada kekecewaan.
Aku akan mencoba berdamai dengan diriku. Agar tidak membenci dirimu, mungkin kamu pergi meninggalkan ada alasannya jadi aku akan berusaha menerimanya. Semoga dia dapat membahagiakan mu, semoga dia selalu mengukir senyum di wajahmu. Biar aku disini sendiri dengan semua momen momen indah denganmu. Aku akan belajar menerima realita berduri ini agar suatu saat jika datang orang baru aku akan bersama dengan realita bukan ekspetasi. Darimu aku belajar ekspetasi tidak seindah realita.
~~~ denganmu ekpetasi hanya sebuah kepalsuan belaka ~~~