Fantasi

8 1 0
                                    

" Kujemput nanti malam pukul delapan. "

" Kenakan pakaian terbaikmu. Aku ingin melihat tuan putri yang paling cantik yang pernah ada. "

" Bisa?? "

Senja belum selesai menunjukan aromanya. Langit masih berwarna orange, terlihat samar di barat matahari mengundurkan diri. Burung burung merapikan diri di sarangnya masing masing, beberapa daun memilih merunduk mengikuti irama gelap. Beberapa lainnya memilih berdiri sebagai penghias malam nantinya.

Aku dalam perjalanan menuju rumahmu. Kupakai pakaian terbaik. Mungkin saja bisa membuat mu semakin sayang denganku. Atau, setidaknya mampu membawamu masuk kedalam duniaku dan kamu ingin berlama lama denganku.

Tiba di depan rumahmu, cukup bagus dengan sentuhan parasmu yang sedang menungguku di luar, kamu sangat cantik hari ini. Dengan pakaian putih dengan rambut di ikat, apakah kamu sedang merayakan karena kita telah resmi menjadi pasangan kekasih?. Aku menghampirimu dengan langkah tanpa keraguan.

Kamu memperkenalkan ku kepada ibumu. Dengan sopan ku menundukan kepalaku di depan ibumu, agar terlihat sopan. Lalu kamu bercerita tentang sosok ibumu, perempuan hebat yang membesarkan mu sampai menjadi sosok perempuan yang cantik. Kamu bercerita kembali tentang seberapa tegarnya ibumu menghadapi masalah berkorban demi amanah.

Ibumu adalah perempuan yang kuat. Membesarkan mu tanpa sosok suami di sampingnya, aku salut dengan ibumu dapat membesarkan sosok mu sampai sebesar ini sampai menjadi sosok yang cantik. Kamu jadilah perempuan yang lembut dan mandiri agar kamu tetap berdiri walau banyak masalah yang di hadapi seperti ibumu.

Kamu mendekatlah, ingatlah jika suatu saat kita tidak berjodoh. Setidaknya semesta tahu bahwa aku akan bersamamu selamanya di diorama fantasiku.

~~~ aku sedang melukiskan momen momen kita bersama di kanvas ingatan. ~~~

SeranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang