~ Happy reading ~
===================
Hampir tiga hari aku tidak mendapat berita apapun dari Alexander. Tidak ada pesan ataupun panggilan darinya yang datang padaku. Aku enggan berpikir apakah keheningan Alexander ada hubungannya dengan kedatangan Naomi ke ruang loker beberapa hari yang lalu.
Setidaknya, aku punya waktu untuk menyehatkan kembali hati dan mentalku yang porak poranda setelah diterjang badai bernama Naomi. Sehingga kondisiku sudah siap saat aku punya kesempatan untuk menanyakannya langsung kepada Alexander, meskipun hatiku meyakini kalau kesempatan itu bisa saja hanya angan-anganku saja.
Sebelumnya pada hari Minggu, aku mengunjungi Shane's untuk bertemu Marcus. Kami makan siang bersama di sela-sela waktu istirahatnya. Hatiku cukup terhibur, meski tidak sepenuhnya bisa mengubur luka yang menganga di dalam sana.
Aku nyaris meyakini jika Alexander tidak akan menghubungiku lagi__dugaanku, Naomi pasti sudah meminta Alexander untuk tidak menemuiku lagi, dan dia menurutinya__ hingga kemarin siang saat istirahat pukul dua belas sebuah pesan masuk ke ponselku.
Aku langsung serangan jantung.
[Alexander]
Aku sedang ada seminar di California.
Besok aku kembali.
Sudah punya keputusan untuk tempat tinggal barumu?
Prospect Heights atau Crown Heights?
Bola mataku memandang nanar layar ponsel. Tiga hari ini aku berusaha menghapus ingatan tentang bagaimana rasa bibir dan sentuhannya, atau aroma tubuhnya yang memabukkan dari memori di kepalaku.
Kalau hanya ingin menolong dan kasihan padaku, mengapa ia memberiku perhatian serta kabar dirinya seperti ini?
Gosh. Godaan ini terlalu kuat.
[Me]
Belum
Balasan Alexander datang terlalu cepat.
[Alexander]
Mengapa belum? Kamu berubah pikiran?
Ya Tuhan. Jangan merongrongku seperti ini.
[Me]
Belum saja. Akan kupikirkan lagi.
Aku melihat balasannya sedang diketik.
[Alexander]
Terakhir kita bertemu, kamu sangat antusias untuk pindah.
Ada apa, Laura?
Aku lupa kemampuan Alexander adalah bisa membaca pikiranku. Lebih baik aku menyelamatkan diriku sendiri, dan memilih menyimpan ponselku di loker. Sengaja tidak membalas pesan terakhir dari Alexander. Beberapa kali ponselku bergetar dengan panggilannya, tetapi aku mengabaikannya. Aku meninggalkan getarannya, dan melanjutkan pekerjaanku.
~ xXx ~
Setelah seharian kemarin aku mengabaikan pesan dan panggilan Alexander, hari ini sama sekali tidak ada pesan atau panggilan masuk darinya. Mungkin Alexander capek menghadapiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ END ] Broken Shadow
General FictionKesakitan dan ketakutan. Laura, seorang wanita muda pendiam terus dihantui oleh trauma masa lalunya. Bekerja sebagai seorang petugas kebersihan juga yatim piatu, Laura lebih suka menyendiri dan tak terlihat dari orang-orang. Alexander, seorang psiki...