Bab 14 Syam dan Kejutan Baru

113 7 0
                                    

Setiba di rumahya Syam langsung menuju dapur dengan tergesa-gesa yang membuat pelayannya Arnol heran.

Selama ini ia selalu tampak tenang, tapi kali ini tampak gusar dan sedang memikirkan sesuatu.

"Tuan,...." sapa Arnol.

Syam mengambil sebuah gelas besar, menekan dispenser air minum dingin dan mengisinya gelasnya hingga penuh. Ia meneguknya hingga habis tak tersisa.

"Ada apa tuan?"

Syam menghiraukan pertanyaan Arnol dan kembali mengisi penuh gelasnya, kemudian langsung menuju kamarnya.

Ia merasa janggal dengan perasaannya.

Terbayang sosok gadis itu begitu nyata dalam pikirannya.

Kini ia hafal lekuk wajahnya, hidungnya dan bibirnya. ia pun dapat mencium aroma segar dari tubuh Aika ketika berdekatan dengannya.

Syam memejamkan matanya.

I swear to God I was about to kiss her!

Tapi ia teringat hukum cindaku yang membuat batinnya bertentangan.

This girl's home is in my territory. By cindaku's rule she is mine ..... as prey...

Syam kembali teringat para penguntit yang hendak mencelakai Aika yang membuatnya marah.

Ia tak ragu melumpuhkan siapapun yang berani mengganggu atau mencelakai Aika.

Who are they? They are not cindaku.

Syam bertekat untuk mencari tahu.

Dan demi keselamatan gadis itu dari dirinya, ia terpaksa membisikkan kata ancaman itu ditelinganya.

Ia menyadari tatapan penuh tanya dari gadis itu dan menjawab pertanyaan gadis itu dalam hati

Because I am cindaku, that's who I am and always be!

Ucapannya dalam hati itu sebenarnya membuatnya bergetar tak berdaya.

She doesn't know I just want to protect her.... from me....

Syam tak pernah merasakan hal ini sebelumnya dengan gadis mana pun. Sesaat ia merasakan menjadi manusia normal setiap kali melihatnya. Keinginan untuk melindungi Aika datang secara alami begitu saja. Padahal belum lama ia bertemu dengannya semenjak di Ambacang.

Syam menarik napas dalam-dalam.

He is officially interested in her.

Ketukan pintu mengakhiri Syam dari pikirannya.

"Tuan, paman anda datang" seru Arnol dari balik pintu.

Syam langsung menuju ruang tamu menemui pamannya.

Pamannya jarang bertamu ke rumahnya. Biasanya ia yang datang ke rumah pamannya bukan sebaliknya.

"Syam!" sapa pamannya dengan ramah.

Syam heran dengan pamannya yang tampak ceria dan ia tidak sendirian seseorang bersamanya. Tepatnya seorang perempuan muda yang cantik. Ia berpakaian seperti seorang model yang menampakkan kaki jenjangnya.

"Aku ingin mengenalkan seseorang istimewa padamu. Perkenalkan Siera, putri Datuk Musas."

Gadis itu mengulurkan tangannya.

Syam termangu sebentar sebelum menyambut tangannya.

"Jika kau lupa, Datuk Musas adalah salah satu anggota dewan cindaku dari Kawasan Aceh."

Gadis itu tersenyum manis.

Sekilas Syam melihat kerlipan sinar oranye di bola matanya. Ia berhadapan dengan seorang cindaku perempuan.

"Siera selama ini bersekolah di Inggris," lanjut Datuk.

"Jika kamu mau, dia akan menjadi tunanganmu," lanjut Pamannya dengan santai.

What on earth???  Seru Syam dalam hati.

Courage and HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang