Pemecah Rekor!

314 37 301
                                    

Happy reading ❤️

Jangan lupa vote dan komentarnya yaa❤️
.
.
.
🐇🐇🐇🐇🐇🐇🐇

"Cie.. jalan sama cowok," sambut Vivi saat melihat adik perempuannya memasuki rumah pukul 18:12.

Vivi tau bahwa ini merupakan pertama kalinya Dira keluar dengan cowok, bahkan saking polosnya Dira sama sekali tidak pernah berpacaran padahal sejak SD banyak yang mengantri untuk mendekatinya. Entah kenapa cowok yang satu ini mampu menjinakkan lubuk hati Dira yang paling dalam.

"Hm," jawab Dira singkat lalu duduk disebelah kanan kakaknya yang tengah menonton televisi.

"Ganteng gak? Kapan-kapan kenalin ke gue. Mau gue interogasi dulu sebelum deketin adik gue satu ini," sambung Vivi sambil meraba rambut adiknya.

"Kak, gue udah tau kok. Jadi Lo gausa bohong lagi, gapapa kok Lo nunjukin ke gue kalo Lo sedang gak baik-baik aja. Gue sayang sama Lo walaupun sering cerewet, sering galak dan lain-lain," ujar Dira sambil memeluk tubuh ramping kakaknya.

"Yaudah, gue gasuka di kasihani. Gue berusaha terima takdir kalo gue cewek penyakitan, tapi kalo gue setiap hari ngeliat keluarga gue kasihan sama gue atau nangis depan gue, itu yang membuat pertahanan gue yang mencoba kuat runtuh," sambung Vivi yang meletakkan dagunya di atas kepala Dira yang tengah memeluknya.

"Iya, gue selalu ada buat Lo. Nanti gue kenalin cowok yang tadi ngajak gue latihan basket deh."

"Fotonya gaada?" Tanya Vivi.

"Oh iya, sebentar. Gue cari Instagramnya dulu," jawab Dira lalu mengambil ponselnya.

"Yang ini, gimana?" Dira menunjukkan salah satu foto Devan yang ada di Instagramnya.

"Yang ini, gimana?" Dira menunjukkan salah satu foto Devan yang ada di Instagramnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Em, ganteng juga. Kakak kelas?" Tanya Vivi setelah melihat foto itu.

"Iya, dia ketua osis Lo. Keren kan, pinter basket pula" Sambung Dira dengan senyum malu-malu nya.

"Uwu, ketos ganteng SMA Pelita Bangsa nih," sahut Vivi lalu mencubit pipi adiknya.

"Dari fotonya keliatannya gak fakboy kan? Paling anti sama playboy nih,"

"Engga sih keliatannya, kalo sampe fakboy gue kutuk jadi berlian tu orang."

"Kenapa berlian? Biasanya dikutuk jadi batu."

"Biar bisa dijual, kan auto kaya," jawab Vivi dengan lugunya.

"Semoga aja gue gak tersakiti ya," sambung Dira.

"Iya deh iya, gue selalu doain yang terbaik buat Lo. Udah ah, Lo mandi sana." Ujar Vivi.

"Bau ya? Hehe, sekarang mandi deh."

***************
Pukul 19:22

Dira duduk di depan meja belajarnya ditemani buku-buku yang berada di sampingnya. Seperti kebanyakan murid SMA biasanya, ia juga membuat tugas-tugas yang harus di kumpulkan.

Hi First Love! ✓ ( Story Of Senior High School)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang