WLS;42

57 10 1
                                    

LavenderWriters Project III Present

We Love Story © Group 6

Part 42 — Created by elsa_chewyadubu11099

▪▪▪

Part : 42 - Persiapan Ujian

Happy Reading 🤗

Hari ini seluruh siswa dan siswi SMA disibukan dengan persiapan ujian untuk kenaikan kelas. Semua murid mulai disibukan dengan persiapan masing masing, ada yang meminta kisi kisi kepada guru golongan siswa pintar nan rajin, ada yang mendapat kisi kisi tapi tidak diisi sama sekali, ada yang sangat cuek dan seperti tidak peduli.

Begitu pun Elisa dkk yang sekarang sedang berada dikantin karena sudah memasuki persiapan ujian jadi belajar mulai tidak efektif alias semua mata pelajaran pada semester ini sudah selesai.

"Semester ini peringkat naik apa turun ya gue?" tanya Alea entah pada siapa sambil memasukan makanan kemulutnya dengan eksperesi setengah cemberut.

"Ujian nya aja belom Lea, lo mah udah dipikirin," kata Cantika.

"Ya dipikirin lah, itu kan hasil nanti kita belajar selama semester ini," jawab Alea.

"Berdo'a aja semoga nanti nilai kita semua pada memuaskan dan buat nyokap sama bokap bangga," kata Elisa.

"Iya yang dibilang Ell bener berdo'a aja yang terbaik," kata Rana masih fokus dengan makanan nya.

"Kita belajar bareng aja gimana?" Usul Alea.

"Nah boleh tuh," kata Elisa antusias dan diangguki cepat pula oleh Cantika dan Rana.

"Ajak Akbar sama yang lain juga gimana?" tanya Cantika.

"Gak ah males, tar pasti ada aja yang ribut, terutama ada upil badak," kata Rana.

"Gak bakalan seru kalau gak ada kita," celetuk Akbar yang langsung duduk disamping Cantika bersamaan dengan datangnya sekumpulan cowok yang tak lain adalah Sadam dkk.

"Siapa bilang?" tanya Rana.

"Iya gak bakalan seru, lagian ikutan lah masa liburan kita barengan giliran belajar yang ada faedah nya gak di ajak sih," kata Askar.

"Iya lah, ajak mereka aja sekalian," kata Alea.

"Yaudah," kata Rana.

"Terus mau dirumah siapa belajarnya?" tanya Elang.

"Di rumah Rana gimana? Bisa gak Ran" tanya Elisa.

"Gak ah, jangan di rumah Rana lah," kata Rafiq dengan raut muka sedikit cemberut mengingat semalam dia terbakar api cemburu.

"Loh kenapa?" tanya Alea.

"Iya, napa? Takut ketemu sama cowok yang kemarin di rumah nya Rana? Lo beneran cemburu?" tanya Sadam dengan nada setengah mengejek.

"Ngapain harus cemburu," sergah Rafiq dengan cepat.

"Kalau gak cemburu gak mungkin gitu," kata Elisa juga ikutan dengan nada setengah mengejek.

06;We Love story✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang