Hai guys balik lagi sama aku
•
•
•
•
🐣🐣🐣Gio menemukan Rani terkapar di dalam rumah kosong itu, Gio masih mencoba mencari cara agar Rani tetap bernapas walau lemah.
Gio segera membawa Rani ke dalam mobil. Gio meminta Kiran agar tukar tempat dengan Ravin, Ravin di depan bersama Gio.
Gio segera membawa Rani pergi ke rumah sakit terdekat di daerah situ, Rangga memimpin jalan di depan menggunakan motor.
Gio lebih cepat dan tanggap dengan Rangga yang mengendarai motor dengan kecepatan tinggi.
Setelah sampai di rumah sakit, Gio menuju UGD dengan menggendong Rani ala bridal style¹.
Suster segera memberikan ranjang yang dapat berjalan, mereka mendorong Rani menuju ke ruangan UGD.
Gio ingin menerobos pintu itu tetapi di tahan oleh suster, "bapak hanya bisa tunggu di luar, pasien akan ditangani oleh dokter."
Gio juga di tahan oleh Kiran, Ravin dan Rangga. "Tenang, Yo! Percaya aja Rani baik-baik aja. Nanti kita bakal pindahin Rani ke rumah sakit dekat rumah, lo tenang aja. Jangan panik! Tadi kan kita udah kasih Rani napas dan pertolongan pertama, tenang."
Kiran menyetujui pendapat Ravin. Gio saat ini memang harus tenang, kasian Rani yang sedang ada dalam penanganan dokter.
"Gue heran, kenapa Rani masih mau mengikuti permainan Ziwi?" lirih Gio. Kiran, Ravin, dan Rangga kaget akan pernyataan Gio.
"Rani tau kalo Ziwi benci dan membuat permainan tentang dirinya?" tanya Kiran. Gio mengangguk.
"Iya, Rani yang bilang sendiri ke gue untuk ikuti alur permainan Ziwi. Gue ga tega liat Rani sengsara kaya gini," jawab Gio.
"Rani pasti tau nanti bagaimana mengatasinya, lo tenang Rani pasti bisa membalas Ziwi."
Gio mondar-mandir di depan pintu UGD, ke khawatiran semakin menjadi. "Jangan negatif thinking, nanti kalo ke kabul ga enak."
Gio duduk di bangku menunggu dokter keluar.
🐣🐣🐣
Taufiq makin penasaran, mengapa Ravin belum pulang juga? Dia jadi benar-benar khawatir sesuai dengan yang Ravin katakan tadi.
Taufiq ingin menelpon Ravin tapi ragu dan juga gengsi, jelas-jelas saja tadi dia tidak ingin ikut.
Taufiq takut jika Ravin men-cap dia yang aneh-aneh. Tapi, dia ingin tahu kabar Rani.
Benar-benar menyusahkan.
Mau tidak mau Taufiq kembali duduk dan mulai menelpon Ravin.
"Halo, Vin."
"Kenapa, Fiq?"
"Lo ketemu sama Rani?"
"Dia lagi di tangani dokter. Tadi kita nemuin dia udah sekarat, sih. Kita bakal di sini sampai minggu malam. Lo bisa, kan, minta izin buat kita?"
"Ah, iya iya. Gue bakal bikin izin buat kalian semua, kabari gue terus, ya, Vin."
"Iya."
![](https://img.wattpad.com/cover/230269991-288-k161180.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJALANANKU [On Going]
Teen FictionTanda "🎬" mengartikan bahwa bab tersebut telah di revisi. 18+ [Slow update] Blurb: Hijrah bukanlah satu hal yang mudah dijalani terutama pada Qirani Naura Wajdi anak dari ibunda Naura dan ayahanda Rizki. Memiliki satu Kaka kembarnya yang sangat me...