Ketemu lagi kan di bab 4
Yeay dah baca sampe bab 4 aja nih
Ayo atuh mari kita mulai
•
•
•
•
🐣🐣🐣Setelah sampai di kampung halaman, Taufiq langsung menuju Sang Kakek. "Kek, sakit apa?" tanya Taufiq khawatir.
"A ... aaa, bukan sakit yang serius, kok. Taufiq ga usah Khawatir, ya, kakek sehat banget. Sekarang, Taufiq hanya harus perhatikan sekolah, jaga kedua orangtua Taufiq, dan cari calon istri yang baik, berhijab, dan mau di bimbing sama Taufiq." jawab Sang Kakek sambil mengelus puncak kepala Taufiq.
Taufiq mengangguk dan menidurkan badannya di samping Sang Kakek, "kakek hanya pesan, tetaplah murojaah hafalan Taufiq, jangan di lupakan! Taufiq juga harus bisa memperbaiki diri dan menjadi anak yang Sholeh. Kakek percaya kamu bisa!" pesan Sang Kakek.
"Taufiq akan ingat terus pesan dari kakek ... Taufiq akan cari calon istri yang bisa dibimbing dan dibina. Kakek tenang aja, Taufiq lagi menjauhi dirinya. Semoga dia sadar, tetapi tetap menjaga cintanya." jelas Taufiq.
Kedua orangtuanya melihat tingkah laku antara Taufiq dan Sang Kakek terharu, mereka seperti dua insan yang tak bisa dipisahkan.
Taufiq pun menenangkan Sang Kakek dan membantu kakeknya untuk tidur. Taufiq menemani hingga Sang Kakek tertidur, lalu ia keluar kamar.
Saat ia menutup pintu, ia dikagetkan adanya sosok Sang Ayah, "ayah mau bicara sama kamu, bisa, kan, nak?" Taufiq mengangguk dan mengikuti Sang Ayah ke belakang rumah.
"Apa yang ingin ayah bicarakan?" tanya Taufiq to the point. "Tadi, ayah sama mama tak sengaja mendengar obrolanmu dengan kakek. Siapa wanita itu, nak?"
"Ah, soal itu rupanya ... Dia adalah sepupu dari Gio itu ... " Ucapan Taufiq kepotong oleh Sang Mama.
"Yang namanya Qirani itu, ya? Yah, tau kan anaknya Bu Naura dan Pa Rizki. Ah, mama suka banget sama Qirani. Dia itu tomboi, tapi penurut banget sama kedua orangtuanya," sela Sang Mama.
"Pokoknya kalau kamu nikah, mama cuma mau sama Qirani bukan sama si sahabat kamu itu tuh kembarannya si Rani, siapa ya namanya? Ah, iya Rizwi. Sok cari perhatian banget. Terlalu feminim tapi suka banget tuh ngeghibahin orang lain. Pokoknya kalau mau sama keluarga Naura kamu harus sama Rani, ok." Celotehan Sang Mama dengan satu tarikan napas.
Bukankah mamanya juga sedang mengghibah?
"Eum ... Mama ... Taufiq belum selesai bicara, apa boleh Taufiq lanjutkan?" tanya Taufiq hati-hati. Ini sangat menyinggung perasaan Sang Mama.
Mama mengangguk membolehkan. Akhirnya Taufiq melanjutkan ucapannya, "sepupu Gio yang bernama Rani itu dia memang tomboi seperti yang mama ucapkan tadi, dan dia adalah satu-satunya cewek tomboi yang mendekati Taufiq secara terang-terangan. Seperti ga ada rasa malu gitu, sih."
"Waaahh ... Ini kesempatan langka Fiq. Pepet terus!" Mamanya sangat menjadi riang sekali jika membahas tentang Rani.
"Istighfar, Mah! Masa iya kita nyuruh Taufiq pacaran. Itu dosa, Mah! Mamah emangnya mau masuk neraka?"
"Maaf, yah. Tapi beneran loh, apa kita jodohin aja?" tanya Sang Mamah.
"Mah, ayolah! Taufiq masih mau tamatin sekolah dulu, jangan bicara tentang nikah. Taufiq sudah lelah loh ini, jaga perasaan Taufiq juga, Mah. Bisa, kan?" Rengek Taufiq.

KAMU SEDANG MEMBACA
PERJALANANKU [On Going]
Fiksi RemajaTanda "🎬" mengartikan bahwa bab tersebut telah di revisi. 18+ [Slow update] Blurb: Hijrah bukanlah satu hal yang mudah dijalani terutama pada Qirani Naura Wajdi anak dari ibunda Naura dan ayahanda Rizki. Memiliki satu Kaka kembarnya yang sangat me...