Pingsan 🎬

28 6 0
                                    

Holla temen temen sekalian🥰
Selamat datang
Kuy langsung baca




🐣🐣🐣

"Rani kamu ganti baju dulu, ya, mama tunggu di bawah." Rani hanya melengos naik ke atas kamar untuk ganti baju untuk pergi ke acara wisudaan kakanya. Dengan wajah sebal, dan cemberut turun ke bawah menuju mamanya, jika bukan karena mamanya ia ga bakal mau datang ke acara wisudaan yang sangat panas itu.

"Heh?! Jelek banget, senyum dikit kek gitu biar cakep. Ga rela gue lulus, ya, lu?" Rani langsung memeluk Gio manja, bagaimana pun Gio lah kaka sepupu tersayangnya bukan Ziwi. Rani menangis di dada Gio sembari memeluknya.

"Lo, tuh, ya, jahat banget sama gue!! kenapa harus lulus duluan coba?" Gio terkekeh sejenak, lalu tersenyum. Merenggangkan pelukan Rani, menangkupkan wajah Rani dengan kedua tangannya, dan menghapus air mata Rani.

"Gue tetep bakal tinggal di sini, dan bakal bantuin misi lo. Tenang aja, semua ada di pihak lo. Lo ga bersalah, lo adalah korban. Jadi, jangan nangis lagi, ya, liat noh make up nya luntur." bisik Gio. Rani yang mendengar kalimat terakhir dari Gio langsung memukuli dada Gio kencang.

"Ck, lo, tuh, ya ... sejak kapan si lo jadi bijak?" Rani menelungkupkan mukanya karena malu. Gio yang gemas pun menarik kedua pipi Rani, dan berlanjut mengelus puncak kepala Rani. Rani tersipu malu langsung menundukkan mukanya ke bawah.

"Adek gue udah besar sekarang, udah bisa tersipu malu, ya," goda Gio. Rani pun langsung kesal dan memukuli Gio habis-habisan. Mama segera memisahkan mereka berdua karena hari semakin siang.

"Kapan berangkatnya kalo kalian berantem terus?" Rani dan Gio terkekeh mendengar omelan mamanya. Ziwi melihat keharmonisan itu begah rasanya. Dia merasa tak dianggap oleh keluarganya sendiri.

Ziwi membuka pintu mobil di depan dengan wajah kesal, bermain instagram untuk merubah moodnya karena dua bocil yang duduk di belakang. "BERANGKAT!!" Teriak Gio berbarengan dengan Rani.

"Bisa ga, sih, kalian ga berisik gitu!!" Ziwi yang sudah tidak kuat dengan sifat mereka berdua.

"Sirik, ya, dia." ucapan Rani diangguki dan disetujui oleh Gio.

"Udah-udah, berantem terus, sih, kalian bertiga. Akur dikit gitu, loh." lerai Naura.

🐣🐣🐣

Mereka sudah sampai di acara wisudaan Gio dan Ziwi. Intinya angkatan mereka.

Gio langsung pergi ke genknya, begitu pula dengan Ziwi. Rani yang melihat itu tak tahu harus melakukan apa, karena dia sendiri pun bingung mau ngapain.

Dia duduk di bangku, tepatnya di samping ibunya, Naura. "Mom, aku duduk di sini, ya ... "

Naura melihat ke arah putrinya yang sedang melamun kan sesuatu, "ga main sama temen lain?" tanya Naura.

"Huh? Bagaimana aku bermain dengan yang lain? Ini, kan, acara kelulusan Kaka bukan aku."

Naura kaget mendengar ucapan Rani dan membujuknya, "udah ga usah ngambek lagi, nih, main."

Naura memberikan hp kepada Rani. Isi hp itu hanyalah game tanpa aplikasi lain.

"Makasih, mom." ucap Rani sambil mencium pipi Naura berulang kali. Naura menyingkirkan tangan Rani yang memeluknya, membuatnya sesak.

PERJALANANKU [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang