gerak gerik 🎬

112 11 50
                                    

Hello gais!! Apa kabar kalian?? Siap dengan novel baru aku?? So, langsung aja baca bab 1!!





🐣🐣🐣

DISCLAIMER⚠️

Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama, watak, ataupun yang lainnya mohon di maklumi. Karena itu diluar ketidaksengajaan dan ketidaktahuan author jadi hanya menimang untuk memakai yang sekiranya sudah author dapatkan dari hasil search author selama membuat cerita ini.
Terima kasih

_________________

Subuh ini seorang wanita berambut hitam kecoklatan sedang melaksanakan mandi. Dia sudah terbiasa kembali bangun sepagi ini karena dia sudah memasuki hari sekolah.

Libur yang lalu, ia diajak oleh keluarganya untuk ikut ke puncak. Tapi, dia menolak. Dia masih mengerjakan tugas liburannya dengan cara bermalas-malasan.

Dia anak yang sangat konyol di keluarganya, mulai dari bicara ceplas-ceplos nya hingga sifatnya yang sangat mirip dengan laki-laki.

Untuk sifat bisa jadi karena pengaruh Sang Mama ingin mempunyai anak laki-laki tetapi yang lahir anak perempuan.

Sifatnya yang keras kepala itu atau biasa disebut dengan bebel dikalangan masyarakat, membuat orang tuanya sangat pusing dengan kelakuan dia.

Perempuan itu keluar dari kamar mandi sudah memakai baju dan sambil mengeringkan rambut dengan handuk.

Pagi itu dia keramas, mungkin gatal kulit kepalanya. Dia menggulung handuknya di rambut, agar cepat kering tujuannya.

Ia mulai mengambil, alat-alat seperti dasi, topi yang tersimpan rapih di gantungannya.

Ia turun ke lantai dasar untuk makan, karena dari dia memakai baju sudah tercium bau masakan yang lezat.

"Hai Mom, pagi!" Naura melihat kebelakang dan mendapati putrinya yang sedang memakan bakwan buatannya.

"Selamat pagi juga! Oh, kamu pulang jam berapa, Nak?"

Rani mengangkat satu kakinya ke kursi dan makan selayaknya di warteg.

"I don't know, Mom. Seperti biasanya, maybe. Sesuai aku-nya aja mau pulang jam berapa," jelas Rani.

Terdengar suara ketukan sepatu yang berasal dari lantai atas yang sedang turun ke lantai dasar. Ziwi yang bernotaben sebagai Kakak dari Rani itu pun menyalami tangan Mama.

Kakanya yang satu ini sangatlah feminim. Dia benar-benar seperti, jelmaan perempuan asli yang sifatnya bertolak belakang dengan Rani.

Sebenarnya mereka adalah anak kembar, tapi sama sekali tidak mirip. Rani yang sudah selesai makan pun pamit undur diri untuk ke sekolah.

Rani menggunakan sepedanya dengan kecepatan tinggi, ia mengebut seakan sedang dalam pertandingan.

Jam tangan Rani berbunyi, pertanda bel sekolah akan bunyi. Rani dengan sekuat tenaga akhirnya sampai di sekolah dengan tepat waktu.

Dia segera lari ke kelas untuk menyimpan tas miliknya, dan ikut ke lapangan untuk upacara bendera.

Cuaca hari ini sangat terik dari hari sebelumnya. Rani yang sedang melaksanakan upacara bendera hari Senin itu pun mengeluh kepanasan berkali-kali.

PERJALANANKU [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang