rayuan setan 🎬

29 6 0
                                    

Hai ... Comeback gaizze. Bab 8 akan segera di mulai
Kuy baca!!




🐣🐣🐣

Rani melihat sorot kebencian kepada dirinya dari mata Ziwi, apa mungkin Ziwi mendengar curhatan dia kepada Gio?? Bisa jadi.

Rani tetap tidak perduli, dia mencoba menenangkan pikirannya. Dia harus cepat sembuh dan kembali sekolah.

Rani menimang-nimang saran dari Gio, agar merubah niatnya itu. Rani memikirkan itu secara terus-menerus.

"Gio, sini!!" panggil Rani. Gio segera datang ke tempat Rani dan menanyakan keperluan yang Rani butuhkan.

"Aku kapan keluar dari sini?" tanya Rani basa-basi. Gio menggeleng tidak tahu. "Huh? Bukankah kamu asistenku?" Gio mengangguk.

"KENAPA TIDAK TAHU?" bentak Rani.

Gio kaget dan langsung keluar menemui dokter yang menangani Rani, "dok, Rani kapan bisa pulang?"

"Rani bisa pulang besok, imunnya sudah cukup kuat." Gio mengangguk dan langsung pergi ke kamar Rani.

"Kamu bisa pulang besok, dek." Mata Rani seketika berbinar-binar mendengar ucapan Gio.

"Yeay ... Oh iya, cariin gue guru ngaji!!" perintah Rani.

"Untuk?" tanya Gio. Rani memutarkan bola matanya. "Ah, iya iya gue cariin yang terbaik." Rani tersenyum dan mengancungkan jempolnya.

Rani menceritakan hal yang janggal di hatinya kepada Gio, dan menyuruh Gio merahasiakan hal ini dan mengikuti permainan yang akan dibuat oleh Ziwi.

Rani memikirkan sesuatu dan memberi tahu kepada Gio, "besok pas gue pulang, gue ingin sudah ada guru ngaji sebelum lusa gue kembali sekolah."

Gio semakin bingung dengan keadaan adiknya, kenapa bisa berubah secepat ini sifatnya. 'Ah, semoga kamu mendapatkan jodoh terbaik, dek.' batin Gio.

🐣🐣🐣

Esoknya ...

Ziwi telah memakai seragam sekolah rapih dan langsung berangkat tanpa sarapan terlebih dahulu.

Sesampainya di sekolah, dia berjalan beriringan bersama Taufiq. Membuat hatinya menjadi berdebar-debar akan hal ini, memikirkannya sekali saja sudah hampir membuat dia gila.

"Hola ... Fiq, kemarin di kampung gimana? Seru, ya? Kapan kapan ajak gue dong!" sapa Ziwi dengan sok asik menurut orang yang melihatnya.

Tapi Taufiq tidak merasakannya, dia malah terlihat biasa saja akan sifat Ziwi. Karena mereka sahabatan, it's standard.

Taufiq memang pintar dalam akademik, tapi dia tidak pintar dalam menilai orang lain.

Dia selalu mencoba membuat hal adil untuk semuanya. Tidak terkecuali Rani. Taufiq masih merasa kesepian karena Rani belum juga muncul di sekolah.

Taufiq mencoba untuk tenang disituasi ini, banyak sekali murid perempuan menyerbunya. Ingin foto bersamanya, tapi dia selalu menolak mereka.

Dia mengharapkan Rani disaat Rani mulai menjauhi dirinya. 'kabar Rani bagaimana, ya, di sana? Kok dia belum juga masuk sekolah, huh? Aku merindukannya.' batin Taufiq.

PERJALANANKU [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang